Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Membaca Grafik Saham

Belajar analisis teknikal berarti anda harus paham cara membaca grafik saham. Hal ini karena inti utama dari analisa teknikal adalah seni atau kemampuan membaca chart suatu saham. 



Bagi trader saham pemula, mungkin anda masih bertanya-tanya: Gimana sih caranya baca grafik saham? Saya harus mulai darimana supaya paham grafik saham? Apanya yang harus dibaca dari grafik? 

Di web Saham Gain ini, kita akan pelajari poin-poin penting analisa teknikal yang harus anda praktikkan supaya anda paham cara membaca grafik saham secara otodidak. 

[Rekan-rekan yang ingin mendalami strategi analisa teknikal untuk full praktik trading memilih saham mulai level pemula - expert, anda bisa pelajari juga disini: Buku Saham Full Praktik Trading.

Untuk membaca grafik saham, minimal anda harus pahami 5 (lima) poin berikut:

1. Candlestick chart 

Kalau anda pernah baca tulisan saya disini: Macam-macam Chart (Line Chart, Bar Chart, Candle Chart), kita sudah membahas tentang jenis-jenis grafik saham (chart). Untuk kemudahan dalam membaca dan analisa chart, ada baiknya anda merubah tampilan chart menjadi candlestick chart. 

Jadi hal pertama yang harus anda setting dalam grafik saham adalah tampilan grafiknya. Setting tampilan candle menjadi candlestick chart. Berikut tampilannya: 


Candlestick chart
Candlestick chart adalah chart yang paling akurat untuk menganalisa saham dibandingkan line chart dan bar chart. Candlestick bisa memberikan banyak petunjuk dan sinyal potensi bullish dan bearishnya suatu saham. Pelajari juga: Belajar Candlestick Saham: Profit dari Candlestick. 

2. Time frame chart 

Supaya anda lebih mudah membaca chart, anda harus pahami dan setting time frame (jangka waktu) grafik dan candlestick. Candlestick yang muncul pada grafik seperti di poin pertama, sebenarnya bisa anda setting jadi menitan (5 menit, 10 menit, 15 menit), harian (daily), mingguan (weekly) dan lain-lain . Tampilannya seperti berikut: 



Namun saran saya untuk trader saham, gunakan tampilan candlestick DAILY (Harian). Karena satu candlestick daily menampilkan harga saham pembukaan, penutupan, tertinggi dan terendah pada satu hari perdagangan bursa full. 

Sehingga dengan candlestick daily, anda bisa menganalisa pergerakan saham 
lebih akurat dan menentukan arah tren saham lebih baik. Sedangkan tampilan candle menitan kurang cocok diterapkan di market saham, terutama di saham2 yang pergerakannya relatif stabil seperti saham2 blue chip. 

Anda bisa pelajari analisa yang pernah saya ulas disini: Grafik (Chart) Saham: Minute, Daily, Weekly, Monthly, Yearly, untuk membandingkan tampilan2 candlestick chart berdasarkan time framenya. 

Kemudian, time frame pada grafik saham juga bisa di-setting menjadi 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan seterusnya. Anda bisa lihat tampilannya berikut:   


Semakin panjang time framenya, maka tampilan candlestick yang muncul akan semakin banyak, dan disitulah anda bisa lebih jelas melihat tren, support resisten saham tersebut. 

Untuk analisa trading saham, anda tidak perlu melihat time frame terlalu panjang. Anda bisa coba gunakan dahulu time frame chart 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. 

3. Support resisten saham 

Salah satu poin penting untuk membaca grafik saham adalah dengan menentukan titik support resisten. Support adalah batas harga bawah saham. Resisten merupakan batas harga atas saham. Pelajari juga: Cara Menentukan Support Resistance yang Benar. 


Cara membaca grafik saham
Tujuan menentukan support resisten adalah untuk melihat titik harga saham yang paling dekat. Karena harga saham yang paling dekat, berpotensi untuk tersentuh jika harganya naik maupun turun. 

Dalam menentukan support resisten, anda bisa tarik garis horizontal manual (tersedia di software masing). Untuk menentukan support, anda bisa letakkan garis horizontal pada harga saham bawah terdekatnya (tanda persegi). 

Sedangkan untuk menentukan titik resisten, anda bisa letakkan garis horizontal pada harga saham atas yang paling dekat dengan harga saat ini (seperti tanda persegi).

Anda bisa pelajari variasi2 melihat support resisten untuk menemukan saham yang akan naik dan saham2 yang berpotensi turun pada praktik2 analisa chart disini: 

4. Analisis tren sederhana 

Kemudian anda juga harus paham bagaimana cara melihat tren suatu saham. Tren saham bisa dibagi menjadi tren naik (uptrend), tren turun (downtrend) dan tren sideways (mendatar). Contohnya anda bisa perhatikan chart saham INDF berikut: 


Analisis tren saham
Untuk menentukan tren saham, pertama-tama anda harus tentukan dulu time frame grafik candlesticknya. Hal ini sudah saya bahas pada poin kedua. Pada contoh ini, saya coba pakai time frame grafik 6 bulan. 

Cara melihat analisis tren sederhana cukup mudah. Anda bisa lihat titik harga awal saham INDF dan lihat harga saham terakhirnya (perhatikan tanda-tanda lingkaran). 

Awalnya INDF berada pada harga Rp8.300-an. Namun setelah 6 bulan, harga sahamnya hanya di kisaran 6.800. Ini artinya tren saham INDF adalah turun (downtrend). 

Namun kalau kita analisa lebih dalam tren-tren kecil di dalamnya, INDF sebenarnya juga membentuk tren sideways, setelah downtrend. Nah, tren-tren kecil yang ada di dalam saham INDF ini bisa anda manfaatkan untuk trading. 

Caranya dengan menganalisa support resisten di dalam tren tersebut dan memanfaatkan momentum rebound pada tren saham INDF. Anda bisa pelajari cara-cara meraih profit pada saham sideways disini: Full Praktik Strategi Trading Saham Sideways. 

5. Indikator saham 

Selanjutnya, untuk bisa membaca grafik, anda bisa melengkapi dengan indikator saham. Indikator saham dibagi dua yaitu indikator leading dan indikator lagging. Saya tidak bahas detail di pos ini, karena kita sudah pernah bahas disini: Analisis Teknikal: Indikator Leading Vs Indikator LaggingAnda bisa pelajari kembali.

a. Indikator leading 

Indikator leading intinya berguna untuk memberikan SINYAL BUY DAN SELL. Contohnya ada banyak seperti Stochastic Oscillator (SO), RSI, Williams %R, CCI dan lain-lain. Berikut contoh indikator leading yaitu indikator SO: 


Indikator saham - Indikator leading
Sederhananya, ketika garis indikator mulai bergerak naik (lihat tanda lingkaran), maka itu adalah sinyal buy (beli), karena harga saham berpotensi naik. Sebaliknya, ketika garis indikator mulai bergerak menurun (tanda persegi), itu artinya adalah sinyal sell (jual), karena harga saham mulai berpotensi turun. 

Namun dalam praktikknya, kita tidak bisa hanya mengandalkan indikator untuk beli saham. Karena indikator tidak bisa berdiri sendiri dan harus dikombinasikan dengan analisa teknikal klasik seperti support resisten, dan analisa market. 

Anda bisa pelajari kembali mengapa indikator leading itu tidak sepenuhnya akurat: Analisis Teknikal: Indikator Leading untuk Meraup Profit.

b. Indikator lagging 

Indikator lagging dapat menjadi alat bantu trader untuk menentukan tren maupun melihat titik dimana letak support dan resisten suatu saham selain garis manual horizontal.

Beberapa contoh indikator lagging adalah Moving Average (MA), Bollinger Bands, Zig Zag, MACD dan lain2. Berikut adalah contoh indikator lagging MA: 


Indikator saham - Indikator lagging
Indikator lagging bisa digunakan sebagai alat bantu melihat support resisten. Misalnya pada garis MA (biru) diatas. Ketika saham menyentuh garis MA diatas dan kemudian turun, maka itu bisa disebut sebagai resisten (lingkaran). 

Sebaliknya ketika harga saham menyentuh garis MA dari bawah dan kemudian harga saham tertahan / naik (persgegi), maka itu bisa dikatakan sebagai garis supportnya. 

Itulah cara membaca grafik saham dan poin-poin penting yang harus anda pahami dulu jika ingin melakukan analisis teknikal saham. Settingan chart, basic2 membaca grafik saham sudah kita bahas bersama di pos ini. Pahami secara detail. 

Di web Saham Gain ini, saya juga memberikan contoh bagaimana cara melakukan analisis teknikal dengan cara menganalisa dan membaca grafik saham. Anda bisa pelajari disini: Contoh Analisis Teknikal Saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.