Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Kamus

Akumulasi: Suatu aksi dimana para pelaku pasar mulai membeli dan menyimpan kembali saham-saham mereka (biasanya setelah harga saham mengalami penurunan).

Angka psikologis: Angka bulat dalam charting yang mudah diingat dan menjadi perhatian, seperti 500, 2000, 3000, 5000, 6000 dan sebagainya. 

Bearish: Pergerakan harga saham yang menunjukkan penurunan harga saham

Bullish: Pergerakan harga saham yang menunjukkan kenaikan harga saham

Buy / Fase Akumulasi: Membeli saham.

Buy on Breakout: Membeli harga saham ketika harga sudah tembus (break) 1 tick (fraksi) diatas harga yang sudah ditentukan. Misalnya: Buy on breakout 900, artinya Anda baru boleh beli saham ketika harga sudah diatas 900 atau tembus 1 fraksi 905 keatas.  

Buy on Weakness: Membeli saham ketika mendekati angka support bawah yang telah ditentukan. Misalnya: Buy on weakness 500, artinya Anda disarankan membeli ketika harga saham sudah turun ke 500, atau ketika harga saham sudah balik arah ke 500.

Breakdown: Harga saham yang terus bergerak turun jatuh ke harga support dan harga saham akan turun ke level harga support berikutnya 

BreakoutHarga saham yang terus bergerak naik menembus harga resisten dan harga saham akan naik ke level harga resisten berikutnya 

Candlestick: Pola yang terbentuk dari transaksi jual-beli pelaku pasar yang mencerminkan pergerakan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, terendah

Cuan: Profit atau untung. Contoh: Saya cuan besar = Saya dapat untung besar.

Death Cross: Sinyal yang diberikan oleh indikator analisis teknikal bahwa harga saham akan mengalami penurunan

Dividen: Laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.

Downtrend (tren turun): Tren grafik suatu harga saham dalam waktu tertentu yang membentuk pola kenaikan harga saham.

Garis Resisten: Garis batas atas harga saham tertinggi. Garis resisten digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah harga saham akan mengalami kenaikan ke harga tersebut. Biasanya setelah harga saham menembus resisten, harga saham akan cenderung menguat lagi.

Garis Support:  Garis batas bawah harga saham terendah. Garis support digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah harga saham akan mengalami penurunan ke harga tersebut. Biasanya setelah harga saham jebol ke harga support, harga saham akan cenderung turun lagi.

Golden Cross: Sinyal yang diberikan oleh indikator analisis teknikal bahwa harga saham akan mengalami kenaikan.

Indikator: Alat analisis teknikal yang digunakan untuk memprediksi harga saham. Indikator ada bermacam-macam, seperti stochastic oscillator, moving average, williams R%. 

Investor: Orang yang membeli saham untuk disimpan dalam jangka panjang, lebih dari satu tahun. Investor tidak terpengaruh fluktuasi harga saham sesaat layaknya seorang trader.

Konsolidasi: lihat Istilah Konsolidasi di Pasar Moda

Koreksi: Harga saham yang berbalik turun setelah harga saham sebelumnya mengalami kenaikan.

Overbought: Kondisi dimana harga saham sudah naik terlalu tinggi karena banyak permintaan beli dan rawan terjadi aksi profit taking (ambil untung)

Oversold: Kondisi dimana harga saham sudah turun terlalu dalam karena banyak penawaran jual dan potensi terjadi aksi akumulasi kembali.

Pelaku Pasar: Orang2 yang melakukan transaksi jual-beli (permintaan dan penawaran) di pasar modal. Orang2 tersebut adalah trader seperti masyarakat umum, sekuritas, bandar, investor dan lain-lain.

Profit Taking: Aksi pelaku pasar untuk mengambil keuntungan dengan cara menjual saham

Pullback: Harga bergerak kembali menyentuh harga support

Rebound: Harga saham yang kembali naik setelah harganya turun beberapa saat.

Saham tidur: Saham yang tidak diperdagangkan diantara pelaku pasar walaupun emiten tersebut masih berstatus Tbk (terbuka).

Sell / Fase Distribusi: Menjual saham.

Sell on Strengh: Harga saham sudah terlalu tinggi dan berada harga puncak, serta diikuti dengan fase distribusi yang terjadi secara besar-besaran.

Sideways: Merupakan tren harga saham yang mendatar alias tidak punya tren.

Trendline (garis tren): Garis yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam suatu grafik sehingga membentuk sebuah garis tren utama. Garis tren utama bisa berupa garis uptrend, downtrend maupun sideways.

Trader: Orang (pelaku pasar) yang memperjual belikan saham untuk rentang waktu yang pendek (menit, jam, harian, mingguan, beberapa bulan). 

Trading: Kegiatan bisnis jual-beli saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham untuk mendapatka keuntungan dengan rentang waktu yang cukup singkat (menit, jam, harian, mingguan, beberapa bula.

Trading Buy: Membeli saham dalam waktu yang cepat atau scalping (menit-jam). Naik 2-3 fraksi langsung jual. 

Uptrend (tren naik): Tren grafik suatu harga saham dalam waktu tertentu yang membentuk pola kenaikan harga saham.

4 komentar:

  1. Sering dengar istilah AR Kanan. Apa itu pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. AR kiri: harga di bid price habis karena banyak sekali permintaan jual, alias sahamnya turun drastis, sampai2 permintaan beli habis. Supply > demand

      AR kanan: harga di offer price habis karena banyak sekali permintaan beli, alias sahamnya naik drastis. Demand > Supply

      AR = auto reject.. AR berarti saham tersebut menandakan tidak wajar. Karena kenaikan dan penurunan yang terlalu drastis..

      Delete
  2. liar biasa blog yg sangat bagus.mohon terua di update..

    ReplyDelete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.