Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli dan Menjual Saham?

Aktivitas utama seorang trader adalah membeli dan menjual saham. Karena dari beli jual saham itulah anda bisa mendapatkan profit di market.


Tentu saja aktivitas beli jual saham tidak boleh dilakukan asal-asalan. Sebelum anda trading, anda harus melakukan analisis baik analisa teknikal ataupun fundamental. 

Hal ini bertujuan agar anda dapat menentukan momentum dan analisa untuk membeli dan menjual saham di harga yang bagus, dan meminimalkan kerugian di market. 

Salah satu kendala trader saham biasanya adalah menentukan waktu (timing) yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Karena pertama, jumlah saham cukup banyak dan mengalami fluktuatif, sehingga trader terkadang bingung bagaimana cara melihat timing yang bagus. 

Kedua, tidak semua trader punya waktu memantau saham. Sehingga terkadang sulit untuk menentukan kapan harus beli dan jual saham. Di pos ini, kita akan membahas kapan waktu yang tepat untuk membeli saham dan menjual saham.

WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMBELI SAHAM 

1. Pada saat harga saham turun / koreksi 

Ketika harga saham sedang turun, itu adalah momen yang paling bagus buat beli saham. Karena konsep utama dan siklus di pasar saham adalah: Fluktuatif. Tidak selamanya harga saham akan turun terus. Demikian juga, tidak seterusnya saham terus naik. 

Para trader pasti akan kembeli membeli saham pada saat harganya sudah turun, karena saham2 yang turun harganya murah dan menarik. Sehingga pada saat saham sudah turun, maka saham tersebut ada potensi buat naik lagi. 

Ketika harga saham sudah naik tinggi, trader pasti akan melakukan aksi jual untung (profit taking), sehingga harganya akan turun lagi. Dan ketika saham sudah turun, saham akan diakumulasi lagi. Demikian seterusnya. 

Kita sudah pernah bahas konsep dasar trading saham disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun

Namun dalam praktikknya, memang tidak semua saham yang sudah turun bisa dikatakan saham sebagai yang murah. Pertama, anda harus prioritaskan saham2 yang pergerakannya baik untuk trading. Karena saham2 yang tidak likuid seringkali harganya turun dan nggak balik ke harga awal. 

Kedua, pelajari pola2 saham yang sedang koreksi. Biasanya saham2 bagus yang sedang koreksi sehat, koreksi akan terjadi 2-4 harian, setelah itu rebound. Anda bisa manfaatkan pola koreksi ini untuk entry buy saham. 

Anda bisa pelajari strategi2 cara mencari saham yang sudah diskon dan berpotensi rebound disini: Cara Menemukan Saham Diskon & Murah Secara Teknikal 

Catatan: Untuk menerapkan strategi ini, sebaiknya anda membeli saham-saham yang pergerakannya bagus secara teknikal. Karena banyak juga saham yang setelah turun harganya nggak balik, terutama sering terjadi pada saham2 gorengan, atau saham2 yang bermasalah dengan fundamental/  kinerjanya. 

2. Setelah IHSG turun 2-4 harian (koreksi normal) 

Pergerakan IHSG biasanya memiliki pola-pola rebound dan koreksi normal. Umumnya ketika IHSG sudah turun 2-4 harian, IHSG akan mulai naik lagi.

Kalau anda sering trading di saham-saham LQ45 atau saham blue chip, pergerakan saham2 tersebut biasanya akan cenderung mengikut arah IHSG. Jadi kalau IHSG sudah turun 2-4 harian dan saham-saham yang anda incar sudah mulai koreksi, anda bisa mulai pertimbangkan untuk membeli saham secara bertahap. 

Dalam praktikknya, kita seringkali menemukan saham-saham yang sinyal dan pattern-nya terlihat sudah bagus untuk dibeli, tapi ternyata harganya masih turun lagi, karena IHSG-nya lagi merah. 

Jadi salah satu waktu yang tepat untuk membeli saham adalah dengan mengkombinasikan momentum IHSG dan analisa teknikal masing-masing saham.  

3. Ketika harga saham bertahan di support kuat 

Support kuat pada suatu saham berfungsi sebagai penahan harga saham agar tidak jatuh. Support kuat adalah batas harga bawah saham yang sering tersentuh, dan setelah menyentuh harga tersebut harga saham berhasil rebound. 

Sebelum membeli saham, ada baiknya anda menganalisa harga support-supportnya terlebih dahulu. Supaya anda bisa melihat potensi pergerakan saham, apakah ada pola2 penurunan lanjutan ke support kuatnya? Sebagai contoh perhatikan chart saham DOID berikut:   

Kapan Waktu yang tepat untuk Membeli Saham

Saham DOID terdapat support2 kuat yang dekat dengan harga saham saat ini (tanda persegi). Ketika saham DOID sudah mulai koreksi 2 hari (panah) dan bertahan di support kuatnya, harga saham DOID tidak lama kemudian berhasil rebound. 

Pelajari juga analisa2 support resisten, dan analisa chart untuk membaca saham2 yang bagus buat dibeli: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Saham-saham yang sudah koreksi dan bertahan di support-supportnya, bisa anda pertimbangkan untuk trading. 

4. Pagi hari ketika harga saham masih murah 

Jika anda menemukan saham2 yang sudah turun saat closing market (sore), anda bisa pertimbangkan untuk membeli sahamnya pada pagi hari keesokan harinya, terutama jika didukung dengan kondisi IHSG yang baik (tidak merah banyak).

Karena biasanya banyak saham yang harganya sudah mura, dan ketika IHSG mulai naik di pagi hari, maka saham2 ini punya potensi naik. Saham2 yang harganya bagus biasanya punya peluang naik lebih cepat di pagi hari. Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham. 

WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENJUAL SAHAM 

1. Pada saat harga saham sudah naik banyak 

Ketika harga saham sudah naik banyak, itulah waktu yang tepat buat menjual saham. Karena tidak ada harga saham yang terus naik. Saham yang sudah naik, cepat atau lama harganya pasti akan turun lagi. 

Kalau anda memaksakan untuk tetap menyimpan saham yang sudah naik, risikonya saham anda bisa turun sewaktu-waktu (kecuali kalau anda investor, anda bisa mengabaikan fluktuatif harga jangka pendek). 

Saham-saham yang sudah naik 3-4 harian, atau jika anda menemukan pola-pola bearish reversal (pembalikan tren naik jadi tren turun), maka anda perlu pertimbangkan untuk segera menjual saham. 

Pelajari juga cara-cara menganalisa saham yang berpotensi turun secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham yang Akan Turun. Baca juga: Cara Membaca Saham yang Rawan Turun / Koreksi. 

2. Pada saat harga saham sudah mulai sulit lanjut naik 

Ketika harga saham sudah naik beberapa hari, dan mulai SIDEWAYS di harga atas, pertimbangkan untuk menjual saham tersebut. Karena saham2 yang sideways di harga puncak, biasanya saham tersebut tidak lama kemudian akan turun. 

Hal ini sudah sering terjadi pada banyak saham. Contoh pola-nya, bisa anda perhatikan pada chart berikut:  

Kapan waktu yang tepat untuk menjual saham? 

Perhatikan setelah harga saham naik tinggi, harga saham memang nggak langsung turun tetapi ada pola sideways dulu beberapa hari (lihat tanda lingkaran). 

Tidak lama setelah ada pola sideways, barulah harga saham mulai turun drastis. Karena ketika harga saham sideways di harga atas, itu adalah indikasi bahwa harga saham sudah tidak kuat melanjutkan kenaikan lebih tinggi, sehingga cepat atau lama harga saham sangat rentan turun. 

3. Pada saat IHSG sudah mulai naik diatas 2 hari

Kalau IHSG sudah naik 3-4 harian, dan saham yang anda beli juga naik, pertimbangkan untuk take profit. Karena pola pergerakan IHSG biasanya naik-turun sekitar 2-4 harian. Setelah IHSG dan saham2 naik, akan rentan turun menyesuaikan kembali. 

4. Ketika target jual anda sudah tercapai  

Setiap saham yang anda beli, anda harus memiliki target jual. Target jual bisa ditentukan dari persentase (Misalnya 3-5% dari harga beli), atau dari resisten terdekatnya. 

Jadi ketika target anda sudah tersentuh, anda bisa jual. Jangan sampai anda tidak memiliki target jual / take profit. Banyak trader yang sahamnya sudah naik, tapi karena trader nggak punya trading plan, trader ngarep sahamnya naik terus. 
Padahal harga saham sudah naik tinggi dan waktunya turun.  

Itulah beberapa analisa yang bisa menjawab pertanyaan: Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli dan Menjual Saham? Pada dasarnya, tidak ada rumus baku atau teori pakem di pasar saham. 

Setiap saham juga memiliki pola yang berbeda. Dala menentukan target beli dan jual saham, anda harus bisa menyesuaikan dengan kondisi market, target pribadi dan analisa chart masing-masing saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.