Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham: Akumulasi Saham

El Heze

Dalam trading saham, kita mengenal istilah AKUMULASI SAHAM. Tahukah anda apa itu akumulasi? Dan mengapa akumulasi sering diterapkan dalam salah satu strategi trading? Yap, pada pos ini kita akan bahas strategi akumulasi saham. 


Akumulasi saham adalah membeli saham yang sama secara bertahap beberapa kali. Dengan kata lain, akumulasi adalah strategi averaging (bisa averaging up atau averaging down). 

Contoh mudah memahami akumulasi kita akan gunakan ilustrasi trading. Katakanlah anda memiliki modal sebanyak Rp50 juta dan anda ingin membeli saham TLKM. Anda tidak menggunakan Rp50 juta untuk beli saham TLKM. 

Tapi anda beli TLKM pakai modal Rp10 juta atau Rp15 juta dulu. Ketika saham TLKM turun, anda averaging lagi sebanyak Rp15 juta. Dan anda membeli lagi saham TLKM sampai total saham TLKM yang anda miliki adalah Rp50 juta. 

Jadi anda melakukan pembelian saham TLKM lebih dari satu kali. Itulah yang dinamakan dengan strategi akumulasi saham, atau sering dikenal dengan strategi averaging. 

Sebenarnya istilah akumulasi lebih populer dalam analisis bandarmologi. Karena ketika bandar saham (broker sekuritas) membeli saham, bandar biasanya pasti akan beli saham lebih dari sekali (akumulasi). 

Jarang-jarang ada bandar yang hanya beli saham sekali lalu jual. Bandar akan akumulasi bertahap. Demikian juga ketika bandar menjual saham, bandar biasanya akan melakukan distribusi, alias jual bertahap. Tidak langsung menjual 100% modalnya.

STRATEGI AKUMULASI SAHAM UNTUK TRADER 

Tetapi strategi akumulasi bukan hanya mengacu pada "kerjaan" bandar (market maker) ketika sedang membeli saham-saham tertentu. Sebagai trader ritel (trader perorangan / pribadi), kita juga bisa melakukan strategi akumulasi dalam trading. 

Jadi ketika anda membeli saham, anda tidak harus membeli saham secara langsung dengan full modal. Strategi akumulasi bisa anda pertimbangkan jika anda menghadapi kondisi-kondisi berikut: 

1. Ketika anda belum yakin membeli saham yang anda incar 

Jika anda sudah mengincar saham tertentu untuk trading karena chartnya bagus, tapi anda masih belum yakin karena anda melihat harga saham masih ada potensi turun, atau anda melihat saham yang anda incar masih ada support-support krusial yang mungkin bisa tersentuh... 

Dalam hal ini anda bisa terapkan strategi beli saham bertahap. Katakanlah anda beli saham dengan modal 50% dulu. 50% sisanya anda simpan. Ketika saham anda ternyata turun ke support, anda bisa averaging alias akumulasi (beli lagi). 

Tapi kalaupun saham yang anda beli ternyata naik, at least anda nggak ketinggalan momentum. Walaupun anda belum beli dengan full modal tetapi anda tetap mendapatkan profit karena anda sudah membeli sahamnya. 

Kenapa ketika anda ragu anda disarankan untuk beli dengan strategi akumulasi? Masalahnya ketika anda ragu, PSIKOLOGIS anda rentan kacau. Kalau psikologis anda kacau, dan anda nekad membeli saham dengan modal full, dan ternyata saham anda turun, maka anda bisa panik. 

Ketika anda panik, pengambilan keputusan trading anda bisa kacau. Sehingga strategi akumulasi ini sangat efektif diterapkan untuk menjaga psikologis trader juga. 

Karena saat anda beli saham dengan modal kecil dulu, anda masih punya sisa modal untuk averaging. Modal kecil juga lebih nyaman secara psikologis dibandingkan beli langsung pakai duit gede, apalagi dalam kondisi trader yang masih ragu-ragu. 

2. Ketika market sedang kurang bagus 

Pada saat kondisi market sedang kurang bagus, atau ketika IHSG sedang turun drastis di hari itu dan saham yang anda incar lagi turun banyak, kita sulit memastikan apakah saham yang kita incar akan rebound dengan cepat, atau malah turun lagi. 

Kalau anda merasa saham yang anda incar sudah murah, tapi masih belum yakin, anda bisa menerapkan strategi akumulasi. Jadi kalau saham anda ternyata langsung naik, anda bisa take profit. 

Dan kalau saham anda ternyata masih turun lagi, anda masih punya modal untuk averaging. Baca juga: 
Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

3. Akumulasi cocok untuk anda yang sahamnya sering nyangkut 

Buat trader yang setelah beli saham, saham anda sering nyangkut, dan setelah nyangkut anda tidak punya sisa modal buat averaging, cobalah untuk menerapkan strategi akumulasi. 

Dengan strategi akumulasi, psikologis anda juga lebih tenang, dan ketika saham anda turun, anda bisa averaging down, sehingga anda lebih mudah menjual saham karena harga rata-rata anda lebih murah. Pelajari juga: Strategi Averaging Down Saham yang Benar. 

Selain itu, anda bisa terapkan strategi membeli saham diskon dan memilih saham-saham likuid, sehingga kalaupun saham anda turun dan anda averaging, anda tidak butuh waktu lama untuk menunggu saham anda naik lagi. 

Ada baiknya anda pelajari juga cara-cara memilih saham yang bagus secara teknikal, dan saham-saham murah yang berpotensi naik disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

STRATEGI AKUMULASI SAHAM YANG IDEAL 

Setelah baca pos diatas, anda mungkin bertanya-tanya: "Bagaimana cara menerapkan strategi akumulasi yang ideal Pak Heze?" Ada beberapa stratei akumulasi saham yang bisa anda terapkan:  

1. Akumulasi maksimal 2-3 kali 

Batasi akumulasi trading 2-3 kali saja. Jangan terlalu banyak, karena akumulasi berlebihan juga tidak efektif. Terlalu banyak akumulasi menunjukkan bahwa anda terlalu ragu-ragu. 

Akumulasi saham dengan batasan wajar juga dapat meningkatkan kualitas trading anda. Jadi jangan berlebihan dalam akumulasi.  

2. Akumulasi ketika saham turun 

Melakukan akumulasi lebih biak dilakukan pada saat harga saham sedang turun (Averaging down). Kalau saham anda naik, anda tinggal ancang-ancang take profit nggak perlu averaging up. 

Terlalu sering averaging up juga berisiko untuk trader, karena membuat average price anda jadi lebih mahal, sehingga lebih sulit untuk menjual saham anda. Tapi bukan berarti ketika saham turun anda langsung averaging. 

Anda harus perhatikan letak support penting suatu saham, momentum market sebagai dasar untuk averaging down. Pelajari juga: Analisis Teknikal Pemula - Expert. 

3. Tidak ada aturan rasio modal akumulasi yang paling efektif 

Dalam praktikknya, tidak ada rasio modal akumulasi yang paling efektif. Dalam trading, anda tidak harus memasukkan 50% modal lalu 50% sisanya di kemudian hari. Anda boleh saja memasukkan 40% modal, kemudian sisanya 60% untuk akumulasi. 

Atau lakukan 60%, lalu 20% akumulasi dan sisanya 20% lagi untuk akumulasi jika saham yang anda beli masih turun. Itu tidak masalah. Anda harus mencoba formula yang paling cocok untuk anda, dan sesuaikan juga dengan kondisi saham yang anda incar. 

Tapi ingat, strategi akumulasi saham bukanlah suatu kewajiban bagi trader. Akumulasi adalah pilihan. Kalau anda menghadapi kondisi-kondisi seperti yang kita bahas tadi, disitulah anda bisa pertimbangkan untuk menerapkan strategi akumulasi saham. 

Semoga bermanfaat. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.