Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

5 Tips Investasi Saham Jangka Panjang

El Heze

Investasi saham membutuhkan persiapan yang lebih panjang dan detail dibandingkan trading saham jangka pendek. Kalau trading saham, anda melakukan analisa chart, membeli dan menjual saham dengan time frame yang tidak terlalu lama. Saham naik diatas harga beli, anda bisa take profit / realisasi keuntungan. 

 

Namun investasi saham tidak "sesimpel" itu, karena dalam investasi anda harus menyimpan saham untuk jangka waktu yang panjang (diatas 1 tahun). Ketika saham naik sedikit, anda tidak disarankan untuk terlalu cepat take profit. 

Ketika saham yang anda beli turun, anda juga tidak disarankan untuk terburu melakukan cut loss. Dalam investasi, anda juga harus memilih saham yang benar-benar bagus untuk disimpan dalam waktu lama, bukan hanya memilih saham yang bisa naik beberapa hari. 

Oleh karena itu, anda harus memilih saham yang TEPAT. Banyak investor saham jangka panjang yang sahamnya nyangkut karena membeli saham yang salah. 

Investasi jangka panjang bukan hanya persoalan kemampuan 'menyimpan saham', namun saham yang anda beli harus bisa menghasilkan profit dalam jangka panjang. 

Buat investor saham pemula, ada lima tips investasi saham jangka panjang yang bisa anda terapkan, agar anda bisa meraih profit dari saham-saham yang anda hold:

1. Memiliki bekal analisis fundamental 

Senjata utama seorang investor adalah analisis fundamental. Kalau anda ingin bisa memilih saham yang bagus untuk disimpan, anda harus mendalami analisa fundamental (analisa laporan keuangan, analisa sektoral, fundamental makro, top down analysis). 

Anda bisa perdalam full praktik mendalami analisis fundamental, bedah analisa laporan keuangan dan strategi-strategi memilih saham yang baik untuk investasi jangka panjang disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

Banyak investor yang investasi saham tetapi tidak paham analisis fundamental atau hanya bisa membaca basic-basic analisa fundamental. Tentu saja hal ini sangat kurang. Sehingga dengan ilmu investasi yang asal-asalan, investor sering kali membeli saham hanya karena ikut-ikutan orang lain, atau beli saham karena sekilas terlihat bagus.

Padahal analisa fundamental membutuhkan ilmu yang lebih mendalam. Anda harus bisa menganalisa prospek bisnisnya. Kondisi sektor perusahannya seperti apa. Anda harus bisa bedah analisa laporan keuangannya. Perdalam dahulu analisa fundamental anda sebelum terjun ke dunia investasi.   

2. Planning investasi / Menentukan tujuan investasi 

Tujuan investasi harus terarah. Hal ini akan membuat 
  • Berapa modal investasi yang ingin anda gunakan? 
  • Berapa lama jangka waktu investasi? 
  • Saham apa yang ingin anda beli? 
  • Kapan anda akan membeli sahamnya? 
Menentukan berapa modal investasi yang digunakan. Untuk pemula anda bisa pertimbangkan gunakan modal investasi Rp5-10 juta. Dan selalu gunakan idle money. Jangan gunakan uang untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi uang dari utang untuk dimasukkan ke saham. Psikologis juga harus diperhatikan. Jangan sampai investasi saham mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Menentukan berapa lama jangka waktu investasi. Setiap jangka waktu investasi memiliki strategi investasi yang berbeda. Investor yang time frame-nya hanya sekitar beberapa bulan, biasanya akan memilih saham-saham yang sektornya lagi booming, untuk mengincar pertumbuhan harga saham jangka panjang. 

Investor dengan time frame yang panjang akan cenderung konservatif dengan memilih perusahaan yang kinerjanya mapan dan stabil. Jadi anda harus tentukan time frame investasi anda. 

Menentukan saham apa yang ingin anda beli. Anda harus memilih saham apa yang ingin diinvestasikan. Seperti yang kita bahas, dalam memilih saham anda harus menggunakan dasar analisis fundamental.

Bukan membeli saham hanya karena mengikuti kata analis, kata orang lain, kata "pakar", kata teman anda. Anda harus paham inti bisnis, kinerja saham perusahaan yang anda investasikan. Untuk pemula, anda bisa pertimbangkan untuk melakukan diversifikasi maksimal pada dua saham terlebih dahulu.  

Menentukan kapan anda akan membeli sahamnya. Dalam investasi, anda tidak harus membeli saham sekaligus. Anda bisa menerapkan strategi averaging atau membeli bertahap. Atau istilahnya adalah nabung saham. 

Apalagi kalau anda investasi saham dalam keadaan market bearish, sebaiknya anda tidak langsung all in. 

Pelajari juga cara-cara analisa fundamental saham, manajemen modal investasi, strategi nabung saham supaya untung jangka panjang disini: Belajar Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

3. Seleksi saham berdasarkan analisis fundamental 

Kalau anda sudah menentukan planning investasi, saatnya anda menyeleski saham berdasarkan analisis fundamental sesuai dengan tujuan investasi. Hindari membeli saham yang tidak anda pahami bisnis, kinerja dan fundamentalnya, karena konsep utama dalam investasi saham adalah "membeli perusahaan". 

Artinya, anda harus mengetahui perusahaan yang anda beli dan memang kinerjanya baik, karena anda menyimpan saham untuk jangka panjang, bukan sekedar diperdagangkan jangka pendek. 

Anda juga bisa pertimbangkan perusahaan-perusahaan yang membagikan dividen secara rutin untuk dimasukkan ke dalam portofolio anda. Baca juga: Perusahaan yang Rutin Bagi Dividen dan Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun. 

Jika tujuan anda investasi adalah untuk menyimpan saham lebih lama (diatas 2 tahun), sebaiknya pertimbangkan membeli saham-saham yang membagikan DIVIDEN rutin dan besar (dilihat dari dividen per saham atau yield-nya). 

Untuk investor pemula yang bingung memilih saham untuk jangka panjang, anda bisa mulai dengan investasi pada saham yang rutin bagi dividen, sehingga anda bisa mendapatkan keuntungan passive income dari investasi saham yang anda terapkan. 

4. Analisa kondisi market 

Dalam investasi, jangan lupa untuk melakukan analisa kondisi market: Apakah market sedang bullish atau bearish? Sentimen-sentimen apa saja yang sedang mempengaruhi market saat itu? Sektor-sektor apa saja yang terpengaruh dengan adanya berita-berita tersebut? 

Melihat kondisi market juga akan menentukan seberapa besar modal yang anda masukkan untuk investasi. Tujuannya supaya anda tidak ceroboh dalam melakukan manajemen modal. 

Sebagai contoh, dalam kondisi pasar saham yang lagi lesu atau strong bearish, banyak saham bagus yang harganya turun. Tapi bisa jadi saham yang turun harganya masih bisa turun lebih dalam. 

Oleh karena itu, membeli saham dengan strategi averaging / membeli bertahap sangat dibutuhkan agar anda bisa membeli saham pada harga yang bagus. Dengan menganalisa kondisi market, anda juga bisa meminimalkan risiko saham nyangkut di harga puncak. 

5. Memantau saham dan evaluasi

Walaupun investasi saham memiliki time frame panjang, setidaknya anda perlu meluangkan waktu untuk memantau saham-saham yang anda investasikan. Sesekali anda harus cek kinerja fundamental terbarunya, valuasi saham, dan berita-berita di market. 

Jika saham yang anda investasikan harganya sudah mahal, atau mengalami perubahan fundamental maka itulah saatnya anda menjual saham yang anda miliki. Kecuali kalau anda investasi pada saham-saham defensif dan hanya mengandalkan dividen, anda bisa "tutup mata" karena anda hanya mengandalkan passive income berupa dividen. 

Selalu lakukan evaluasi investasi, agar anda bisa mengembangkan skill investasi dan ilmu-ilmu yang mungkin sebelumnya belum anda dapatkan. Meskipun investasi saham sifatnya lebih pasif, evaluasi berguna agar anda bisa meningkatkan pemilihan kualitas saham kedepan, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam berinvestasi. 

Itulah 5 tips investasi saham yang bisa anda terapkan. Untuk investor pemula, disarankan untuk menerapkan tips-tips investasi ini, agar pemula bisa mendapatkan hasil keuntungan dalam berinvestasi.  

Semoga menginspirasi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.