Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham di Support, Jual di Resisten

Dalam analisis teknikal, support adalah harga batas bawah saham. Sedangkan resisten adalah harga batas atas saham. Ketika harga saham menyentuh support tertentu dan berhasil rebound, maka anda bisa membeli saham di kisaran harga supportnya. 


Sedangkan harga resisten berfungsi sebagai panduan trader untuk melakukan take profit (Jual saham). Jadi support dan resisten ibarat panduan trader untuk melihat titik-titik harga saham yang bagus untuk trading. 


Dalam trading, kita sering mendengar anjuran: Belilah saham di harga support dan jual di harga resisten. Membeli saham di support dan jual di resisten memang adalah strategi trading yang relatif mudah untuk diterapkan di market. 

Karena mayoritas saham yang sudah turun di support, biasanya akan naik lagi ke resisten. Setelah saham naik ke resisten, cepat atau lama saham akan turun lagi. 

Hal ini juga sesuai dengan konsep trading saham dasar yaitu belilah saham saat turun dan jual ketika harganya naik. Pelajari juga: Konsep Trading Saham: Beli Saham Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

Pertanyaannya: Berapa persen target persen take profit supaya saya bisa jual di harga resisten? Pada support berapa sebaiknya saya membeli saham?

BELI SAHAM DI SUPPORT, JUAL DI RESISTEN 

Untuk menentukan acuan harga support berapa sebagai dasar membeli saham di harga bawah, anda bisa menentukan harga support yang paling dekat dengan harga saham saat ini. Sebagai contoh, perhatikan chart saham CPIN berikut: 


Harga CPIN saat ini adalah 6.400. Harga support saham paling dekat dengan harga saat ini (candlestick terakhir) bisa kita lihat pada lingkaran nomor 1, yaitu kisaran harga 6.200-6.250. 

Kemudian harga support dibawahnya yang lebih rendah yaitu di harga 6.000-6.050 (Lingkaran nomor 2). Jadik kalau saham CPIN turun, anda bisa pertimbangkan buat beli di support-support-nya tersebut. 

Karena pada grafik historis, ketika saham menyetuh daerah support-supportnya, harga saham bisa rebound. Inilah mengapa analisa support bisa digunakan sebagai acuan untuk beli saham.  

Tapi terkadang support suatu saham bisa jebol, apalagi kalau market / IHSG-nya lagi merah banyak, biasanya banyak saham yang harganya bisa turun terus. 

Untuk mengatasinya, kalau anda belum yakin dengan harga support saham, atau market masih bearish, anda bisa beli saham secara bertahap dengan modal kecil. Hal ini untuk meminimalkan saham nyangkut, karena dengan beli saham modal kecil, anda masih punya sisa modal yang banyak untuk strategi averaging. 

Selain itu, anda bisa menambahkan analisa indikator dan beberapa kombinasi analisis teknikal lainnya untuk melihat apakah saham yang turun sudah diskon / murah, atau masih berpotensi turun lagi, sehingga anda tidak terjebak membeli saham-saham yang downtrend. 

Anda bisa pelajari strategi menemukan saham-saham diskon yang berpotensi rebound disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Sedangkan untuk menentukan harga resisten saham, konsepnya sama dengan support: Tentukan harga batas atas yang paling dekat dengan harga saham saat ini. 

Pada chart CPIN diatas, telihat candlestick resisten yang terdekat dengan harga saat ini ada pada nomor 3, yaitu kisaran harga 6.500-6.580. Sehingga, anda bisa menjual saham ketika saham sudah naik di kisaran atau area-area resistennya tersebut. 

Untuk menentukan support dan resisten, anda bisa menggunakan garis horizontal manual. Atau menggunakan indikator bantuan seperti Moving Average (MA) atau Fibonacci. Pada pos ini, kita gunakan contoh garis horizontal buat menentukan letak support resisten saham. 

Pelajari juga cara-cara menentukan support resisten dengan bantuan indikator-indikator saham disini: 
TARGET TAKE PROFIT DENGAN SUPPORT RESISTEN 

Harus diakui bahwa menentukan support resisten suatu saham itu cukup subjektif. Tidak ada benar salah. Anda boleh menentukan harga terdekat, atau harga yang lebih jauh dari harga saat ini sebagai acuan support resisten saham. 

Semakin jauh anda menentukan resisten suatu saham, maka target take profit otomatis juga semakin tinggi. Semakin dekat harga resisten yang anda tentukan, target take profit pasti juga semakin rendah. 

Kalau anda ingin menjadikan acuan support resisten saham sebagai dasar untuk take profit, maka tentukan target take profit sesuai dengan strategi trading masing-masing. 

Buat trader yang ingin menerapkan trading harian / trading cepat, anda tidak perlu menerapkan take profit terlalu tinggi. Anda cukup menetapkan target resisten 1-3% dari harga beli anda buat take profit. 

Sedangkan trader yang ingin menerapkan strategi trading dengan time frame lebih panjang, anda bisa tetapkan target resisten 5-10% dari harga beli. 

Para trader yang ingin menerapkan strategi trading Buy On Weakness (BOW), saya sarankan agar anda mempelajari dengan baik cara menerapkan support resisten. Hal ini karena BOW dilakukan dengan cara beli saham di harga bawah dan jual di harga tinggi. 

Maka, titik support diperlukan sebagai acuan untuk membeli saham-saham di harga murah, dan resisten sebagai acuan trader menjual saham pada harga yang lebih tinggi.  

STRATEGI SWING TRADING

Untuk anda yang ingin swing trading, yaitu trading dengan jangka waktu agak santai (1 mingguan), selain support resisten, anda perlu memahami analisa tren dan kombinasi Moving Average untuk melihat titik support resisten lebih akurat. 

Anda bisa pelajari cara-cara memilih saham untuk swing trading, dan penerapan strategi support resisten yang lebih banyak disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus + Swing Trading. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.