Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Valuasi Saham PER dan PBV

Dalam analisis fundamental, analisis valuasi merupakan analisa saham yang perlu diperhatikan investor. Valuasi saham menunjukkan mahal murahnya harga saham secara fundamental. Ada banyak metode valuasi saham yang dapat anda gunakan untuk menganalisa mahal murahnya harga saham di market. 


Namun pada pos ini, kita akan membahas dua metode valuasi saham yang paling populer digunakan, yaitu Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). 

PER dan PBV adalah metode analisa valuasi saham yang PALING SIMPEL, dan banyak digunakan. PER maupun PBV bisa menunjukkan mahal murahnya harga saham secara fundamental. Pada umumnya, PER dan PBV suatu saham dapat dikatakan murah apabila: 
  • PER dibawah 10 kali, atau dibawah 5 kali 
  • PBV dibawah 1 kali, atau di kisaran 1-1,3x 
Kalau anda menemukan saham dengan PER dibawah 10 kali, atau bahkan cuma dibawah 5 kali, dan PBV-nya juga dibawah 1 kali, atau 1-1,3x, maka saham tersebut dapat dikatakan masih murah secara valuasi. 

Analogi PBV sederhana misalnya seperti ini. Ada mobil dengan harga Rp120 juta. Kalau PBV-nya 1 kali, berarti anda membeli mobil tersebut sama dengan harga pasarnya yaitu Rp120 juta. 

Tapi kalau PBV-nya cuma 0,7 kali, berarti mobil dengan harga Rp120 juta, anda hanya perlu mengeluarkan uang sebanyak Rp84 juta. Mobil yang harganya seharusnya Rp120 juta, anda hanya perlu membeli sebesar Rp84 juta. 

Inilah mengapa PBV dibawah 1 kali dikatakan sebagai saham dengan valuasi murah. Sedangkan PBV di kisaran 1 kali, masih dipertimbangkan sebagai saham dengan harga yang wajar / murah. Kita sudah pernah cara menghitung dan menganalisa PER dan PBV pada pos-pos berikut ini: 
PER DAN PBV MURAH 

Pada umumnya, pada investor lebih memilih saham dengan PER dan PBV murah, karena saham dengan membeli saham valuasi murah, artinya anda membeli saham yang harganya sedang diskon. 

Tetapi harus anda pahami, tidak semua saham dengan PER dan PBV murah adalah saham yang bagus dan layak untuk diinvestasikan. Jika anda menemukan saham dengan PER dan PBV rendah, maka ada dua kemungkinan: 

1. UNDERVALUE 

Undervalue diartikan sebagai saham-saham dengan valuasi yang murah (DISKON), didukung dengan KINERJA FUNDAMENTAL yang bagus. Kalau anda menemukan saham yang valuasi-nya murah dan fundamental bagus, maka itulah saham yang cocok untuk diinvestasikan. 

Saya sering menemukan saham dengan valuasi bagus, didukung dengan PER dan PBV rendah. Dan memang saham-saham seperti ini minimal dalam jangka menengah sudah bisa mulai naik. 

Berikut salah satu contoh saham undervalue, yaitu saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): 

INDF memiliki PER hanya 6,95 kali dengan PBV 1,1 kali. Selain valuasi murah, INDF masih konsisten mencetak kenaikan laba bersih setiap periode (kuartal dan tahunan). Di satu sisi, harga sahamnya sedang koreksi. 

Karena harga saham sudah turun banyak secara tren, valuasi mulai murah, fundamental bagus, maka beberapa minggu kemudian INDF mulai berbalik arah: 


Walaupun pembalikan arah ini bisa jadi salah satunya karena faktor teknikal, namun dengan valuasi murah dan fundamental bagus, saham-saham seperti ini jauh lebih aman untuk disimpan dalam jangka waktu lama. 

Karena di bursa saham, "mutiara terpendam" cepat lama pasti akan ditemukan oleh investor maupun swing trader, sehingga cepat atau saham-saham yang bagus akan kembali ke fundamentalnya. 

2. VALUE TRAP 

Tetapi tidak semua saham dengan valuasi murah adalah saham yang bagus atau diskon. Banyak juga saham yang valuasinya murah, namun kinerjanya jelek, utang besar.

Sehingga tidak menutup kemungkinan saham yang PER dan PBV-nya murah, justru berujung menjadi value trap. Dengan kata lain, jangan membeli saham hanya dengan melihat PER dan PBV. Anda harus menganalisa kinerja fundamentalnya: 
  • Apakah laba bersihnya bertumbuh? 
  • Apakah tingkat utangnya wajar? 
  • Apakah produknya bagus dan banyak dibutuhkan?  
PER DAN PBV MAHAL  

Saham dengan PER dan PBV mahal umumnya dihindari investor. Namun PER dan PBV tinggi bukan berarti sahamnya jelek. Ada dua implikasi saham dengan PER dan PBV tinggi:  

1. Prospek dan kualitas perusahaan bagus 

Karena perusahaan memiliki kinerja bagus, maka harga sahamnya juga dihargai lebih tinggi di market. Inilah yang membuat valuasinya menjadi terlihat mahal. 

Kita ambil contoh saham BBCA, di mana PBV-nya mahal mencapai 4,77 kali. Karena BBCA sektor perbankan, maka PER kurang cocok untuk analisa valuasi. Sektor perbankan lebih cocok pakai PBV. Oke kita lihat PBV BBCA berikut: 


Dengan PBV yang tinggi, tren harga BBCA jarang sekali turun signifikan. Harga sahamnya dalam jangka panjang justru terus uptrend. Perhatikan grafik BBCA 1 tahun terakhir:  


Para investor lebih suka menyimpan BBCA untuk long term, selain karena faktor dividen, bisnis BBCA didukung dengan fee based income yang paling besar di sektornya. 

Ini yang membuat BBCA memiliki keunggulan kompetitif bisnis dibandingkan perusahaan-perusahaan perbankan lainnya, sehingga walaupun valuasi mahal, namun perusahaan memang memiliki kualitas dan prospek yang bagus di mata investor. 

2.Overvalued

Kemungkinan kedua, overvalued alias kemahalan. Perusahaan dengan valuasi mahal biasanya terjadi karena memang sahamnya sudah kemahalan. Kalau harga saham mahal, maka minat investor di saham tersebut tidak akan terlalu besar. 

Ibarat anda membeli barang dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan harga wajarnya. Saham dengan valuasi mahal, bisa juga dikarenakan kinerja fundamentalnya kurang bagus, namun valuasi tinggi. 

Atau perusahaan tersebut punya fundamental bagus, namun sekarang sudah tidak menarik seperti saat valuasinya masih murah. Sehingga harganya sekarang sudah kemahalan karena sudah naik banyak. 

Untuk tipikal value investor, memang tidak disarankan membeli saham yang sudah overvalued, apalagi perusahaan yang kinerjanya kurang bagus, dan valuasinya mahal. 

Itulah analisa valuasi sederhana PER dan PBV. Jadi mahal murahnya PER dan PBV, harus dibarengi dengan analisa fundamental yang lebih mendalam. 

Jangan membeli saham hanya karena valuasinya murah, karena tidak sedikit saham yang PER dan PBV-nya murah, namun kinerja fundamentalnya kurang menarik. 

Anda bisa perdalam full praktik analisis laporan keuangan, analisa fundamental untuk mencari saham-saham bagus disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.