Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Manajemen Modal Saham, Sudahkah Anda Menerapkannya?

El Heze

Manajemen modal merupakan bagian penting yang harus diterapkan dalam trading saham.  Manajemen modal akan membuat portofolio anda menjadi lebih terarah, sehingga  manajamen modal yang baik juga merupakan kunci utama agar anda bisa meraih profit di market. 


Modal adalah senjata utana anda dalam trading. Kalau anda punya modal, anda tetap bisa trading dan berpeluang meraih profit di market. Akan tetapi, kalau modal anda habis, anda tidak akan bisa membeli saham apapun. 

Sebagai trader, tugas anda adalah melakukan manajemen modal yang anda punya, supaya modal anda bisa BERKEMBANG dan TIDAK HABIS. Ingat kata-kata kuncinya: Modal anda berkembang dan tidak habis. 

Itu adalah poin utama dari manajemen modal. Pada pos ini, kita akan membahas LOGIKA dasar manajemen modal. Logika sederhana dari manajemen modal, bisa anda lihat pada ilustrasi berikut: 

Manajemen modal saham

Dalam praktikknya, Karena banyak trader pemula yang punya mindset: Ingin untung setiap hari. Tidak sedikit pemula yang akhirnya nekad trading menggunakan modal ratusan juta dengan pertimbangan: 

"Kalau untung 1-2% saja profitnya sudah jutaan. Kalau dikalikan 20 hari trading, untungnya bisa diatas 10-20 juta per bulan".

Faktanya, trading saham tidak bisa dihitung dengan ukuran matematika seperti ini. Karena kondisi pasar saham ber-fluktuatif dan bisa saja saham yang anda beli harganya turun dulu sebelum naik.

Kalau ternyata setelah anda beli saham, dan saham anda turun (tidak sesuai harapan), apakah psikologis anda sudah siap menerimanya? Apalagi anda sudah menanamkan mindset bisa untung setiap hari dengan menggunakan modal besar. 

Semakin besar modal yang digunakan, risiko FLOATING LOSS juga semakin tinggi. Jangan hanya senang melihat potensi profitnya. Perhatikan juga risiko yang bakal anda hadapi di market. 

Banyak pemula yang terjebak dalam mindset "harus untung setiap hari", akhirnya yang terjadi justru sebaliknya. Banyak nyangkut, cut loss dan akhirnya menyerah. 

Mengapa demikian? 

Karena trader belum siap menghadapi risiko. Pada saat harga saham tidak bergerak sesuai harapan, dan melihat floating loss-nya besar, mental trader tidak kuat. Semangat menggebu-gebu di awal mau dapat untung tiap hari, ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan di market. 

Menggunakan modal hendaknya berbanding lurus dengan kemampuan trading masing-masing. Meskipun anda punya idle money yang cukup besar, tidak disarankan untuk ceroboh menggunakan modal besar jika skill trading anda belum mencukupi. 

Darimana anda bisa mengetahui kalau skill trading belum mencukupi? Tentu anda bisa menilainya dari pengalaman trading anda, dan hasil rekap trading bulanan. Apakah anda bisa profit konsisten selama 6 bulan  - 1 tahun? 

Apakah anda sudah bisa memilih saham sendiri? Anda sudah punya trading plan yang cocok dan applicable di market? Sayangnya kebanyakan pemula belum memiliki hal-hal tersebut, tetapi sudah berangan-angan trading dengan modal besar, supaya profitnya semakin terasa. 

Seperti yang kita tuliskan diatas, bahwa inti manajemen modal adalah MENGEMBANGKAN MODAL. Kalau anda masih pemula dan punya modal kecil, pengalaman masih minim, anda tidak perlu terburu-buru memulai karir trading anda. 

Konsep manajemen modal adalah dari modal awal Rp2 juta, kembangkan bertahap menjadi Rp5 juta. Dari Rp5 juta kembangkan menjadi Rp7 juta. Dari Rp7 juta kembangkan menjadi Rp12 juta. Demikian seterusnya. Baca juga: Modal Ideal Trading Saham. 

Dengan manajemen modal seperti ini, trading yang anda jalankan tentu akan lebih terarah. Di satu sisi, psikologis dan mental trading akan lebih siap. Jadi hal paling awal yang harus anda siapkan dalam manajemen modal adalah: Menentukan berapa besarnya alokasi modal untuk trading. 

Menentukan besar kecilnya modal harus disesuaikan dengan kemampuan dan skill trading setiap orang. Bukan didasarkan pada faktor emosi dan keinginan-keinginan jangka pendek untuk bisa dapat profit besar di market.  

Mengelola modal besar tanpa diimbangi dengan kesiapan mental dan psikologis, justru akan membuat modal anda tergerus karena floating loss dan beban pikiran. Ketika psikologis anda tidak tenang, anda juga tidak akan bisa mengambil keputusan trading dengan objektif. 

Maka dari itu, menentukan alokasi modal trading harus diperhatikan. Setelah anda menentukan berapa besarnya modal awal yang akan digunakan, anda bisa mulai untuk menyusun trading plan, alokasi portofolio, dan screening saham. 

Disarankan juga untuk mendalami materi dan praktik-praktik cara memilih saham bagus disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.