Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Fundamental: Hutang Lancar dan Hutang Jangka Panjang

Dalam analisis laporan keuangan, kita mengenal analisis LIKUIDITAS dan SOLVABILITAS. Analisis likuiditas dan solvabilitas berkaitan dengan analisis utang  / liabilitas perusahaan. 

  
Seperti kita ketahui, laporan keuangan perusahaan terdiri dari lima komponen yaitu laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Pelajari juga: 5 Komponen Utama Laporan Keuangan

Untuk melihat komponen utang perusahaan, anda bisa melihatnya pada laporan posisi keuangan. Anda bisa mencarinya pada akun Liabilitas / Kewajiban. Utang di laporan keuangan perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu UTANG LANCAR dan UTANG JANGKA PANJANG. 

Dalam laporan keuangan, utang terkadang ditulis sebagai liabilitas atau kewajiban. Maknanya sama saja. 

UTANG LANCAR / UTANG JANGKA PENDEK 

Utang lancar adalah utang yang dimiliki perusahaan, yang harus dilunasi dalam jangka waktu maksimal 1 tahunKarena memiliki jangka waktu lebih singkat, maka utang lancar disebut sebagai utang jangka pendek. Berikut beberapa komponen utama utang lancar: 

1. Utang usaha / utang dagang 

Merupakan utang perusahaan yang didapatkan dari pihak non-perbankan. Utang usaha bisa dibedakan menjadi utang pihak ketiga dan utang pihak berelasi. Utang pihak ketiga adalah utang usaha yang didapatkan melalui perusahaan lainm atau pihak2 lain selain perbankan. 

Sedangkan utang pihak berelasi adalah utang yang didapatkan dari pihak2 yang memiliki hubungan khusus dengan perusahaan, misalnya utang perusahaan yang didapatkan dari anak usaha, atau dari satu grup company atau dari perusahaan lain yang masih memiliki hubungan family dengan kepemilikan perusahaan.  

2. Utang bank jangka pendek 

Utang bank jangka pendek adalah utang yang didapatkan dari pihak perbankan yang memiliki jatuh tempo maksimal sampai dengan 1 tahun. Dalam laporan posisi keuangan, ada juga utang bank jangka panjang dengan jatuh tempo diatas 1 tahun. 

Utang bank dipisah dengan utang usaha karena utang bank menimbulkan beban bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan utang usaha tidak menimbulkan kewajiban pembayaran biaya bunga. 

3. Utang pajak 

Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar perusahaan. Contohnya denda pajak, sanksi administrasi yang tertera di dalam surat ketetapan pajak. Utang pajak umumnya harus dibayar segera, sehingga masuk di dalam utang lancar. 

4. Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun 

Utang bank jangka panjang yang mulai masuk jatuh tempo dalam waktu 1 tahun, akan dicatat perusahaan sebagai utang lancar, karena perusahaan harus segera melunasinya dalam waktu dekat (maksimal 1 tahun). 

5. Utang dividen 

Adalah dividen yang harus dibayarkan pada pemegang saham pada saat tanggal pengumuman dividen, tetapi perusahaan belum membayarkannya. Oleh karena itu, akan dimasukkan sebagai utang dividen yang harus dibayarkan pada periode selanjutnya. 

6. Utang gaji 

Merupakan utang gaji yang yang harus dibayar kepada karyawan / pegawai. Dengan kata lain, masih terdapat gaji yang beum dibayarkan secara tuntas, sehingga perusahaan punya kewajiban untuk segera melunasi dalam jangka pendek.  

7. Uang muka (down payment)

Merupakan pembayaran dimuka sebelum barang diberikan. Jika barang atau jasa belum diberikan, maka uang muka termasuk dalam utang lancar sampai perusahaan melunasi secara penuh kewajibannya.  

8. Utang bonus 

Merupakan utang yang belum dibayarkan kepada karyawan yang berkaitan dengan bonus (biasanya terkait bonus akhir tahun). Perusahaan harus segera membayarkan bonus dan biasanya jatuh temponya jangka pendek. 

9. Beban akrual

Beban akrual adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dicatat di dalam akun. Beberapa contoh beban akrual misalnya pajak akrual, beban akrual terutan pada karyawan, bunga akrual atas wesel bayar. 

Masih ada komponen-komponen utang lancar lainnya. Namun pada umumnya, komponen-komponen utang lancar diatas adalah utang lancar yang sering muncul pada laporan keuangan perusahaan. 

ANALISIS LIKUIDITAS: UTANG LANCAR 

Lalu apa kegunaan anda mengetahui utang lancar? Dalam analisis fundamental, utang lancar berguna untuk melihat kemampuan LIKUIDITAS perusahaan. Analisis likuiditas adalah analisis yang melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menyediakan aset lancar untuk melunasi utang-utang jangka pendeknya. 

Seperti kita ketahui, utang yang besar lama-kelamaan akan menimbulkan masalah bagi perusahaan, jika perusahaan tidak memiliki kecukupan aset buat melunasinya. 

Perusahaan yang tidak bisa melunasi utang jangka pendek, akan mengalami kesulitan operasional. Kalau operasional terganggu, pada akhirnya hal ini akan mempengaruhi perolehan omzet. 

Oleh karena itu, dalam analisa likuiditas kita mengenal current ratio (rasio lancar), yaitu rasio yang membandingkan jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar. Sederhananya. perusahaan yang likuiditasnya bagus apabila current ratio diatas 1. 

Itu artinya perusahaan memiliki aset lancar yang lebih besar dari utang lancar. Artinya perusahaan memiliki aset yang lebih besar untuk melunasi utang jangka pendeknya. 

Aset lancar merupakan aset yang likuid seperti kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan lain-lain yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk membayar utang yang akan jatuh tempo segera. 

Selain current ratio, analisa-analisa likuiditas lainnya adalah rasio cepat dan rasio kas. Anda bisa pelajari cara-cara menganalisanya disini: 
Jadi kalau perusahaan punya likuiditas yang jelek (selalu dibawah 1), hindari perusahaan tersebut untuk investasi (Dari segi likuiditas), karena perusahaan menghadapi risiko keuangan yang lebih besar.  

UTANG TIDAK LANCAR / UTANG JANGKA PANJANG

Utang jangka panjang adalah utang perusahaan yang jatuh temponya diatas 1 tahun. Karena jangka waktunya panjang, disebut juga sebagai utang tidak lancar. Beberapa komponen yang termasuk dalam utang tidak lancar adalah: 

1. Utang bank 

Perusahaan terkadang memiliki utang bank dengan nominal besar, dengan perjanjian untuk melunasi utang2 tersebut dalam waktu diatas 1 tahun. Maka utang tersebut masuk ke dalam utang jangka panjang. 

2. Utang hipotek 

Merupakan utang yang dibuat dengan perjanjian aset sebagai jaminan utang tersebut, yang telah disepakati dalam akta perjanjian notaris. Jika perusahaan tidak bisa melunasi utangnya, maka akan dilakukan penyitaan aset sesuai perjanjian yang disepakati. 

3. Utang obligasi 

Merupakan surat utang yang diterbitkan perusahaan dengan jangka waktu tertentu untuk melunasinya. Perusahaan harus melunasi pokok obligasi plus bunganya. Pada umumnya jangka waktu utang obligasi selalu diatas 1 tahun.  

Pada umumnya, dalam laporan keuangan, utang jangka panjang memiliki nominal yang lebih besar daripada utang jangka pendek. Hal ini karena utang dengan nominal besar otomatis dibutuhkan waktu lebih panjang untuk melunasinya. 

ANALISIS SOLVABILITAS: UTANG JANGKA PANJANG 

Tujuan anda mengetahui utang jangka panjang adalah untuk menganalisa solvabilitas perusahaan. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utangnya, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. 

Selain itu, analisa utang juga digunakan untuk melihat STRUKTUR MODAL. Dalam analisa solvabilitas, kita seringkali mengenal Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio. Anda bisa pelajari disini: 
Perusahaan dengan utang terlalu besar tentu akan meningkatkan risiko keuangan. Utang jangka panjang yang besar ini bisa menjadi "bom waktu" untuk perusahaan, jika perusahaan tidak memiliki kecukupan aset atau ekuitas. 

Perusahaan bisa menghadapi risiko pailit. Untuk menganalisa kesehatan utang, anda bisa melihat melalui DER yaitu buat analisa struktur modal. Dalam pendanaan untuk operasional, perusahaan pasti menggunakan utang dan ekuitas (modal sendiri). 

Jika perusahaan menggunakan utang jauh lebih besar dibandingkan ekuitas, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dominan menggunakan utang dalam struktur modal. 

Ingat juga bahwa utang terutama yang timbul dari utang bank, akan meningkatkan risiko beban bunga. Beban bunga yang besar akan menggerus laba bersih  / profitabilitas perusahaan. 

DER yang bagus umumnya dibawah 1 sampai di kisaran 1-1,5 kali yang masih wajar. Namun ada baiknya anda juga membandingkannya dengan perusahaan di sektor sejenis. Jika DER perusahaan jauh diatas sektor sejenis, maka waspadai risiko keuangan yang akan muncul di masa mendatang. 

MELIHAT UTANG DI LAPORAN KEUANGAN 

Untuk melihat utang di laporan keuangan, baik utang lancar dan utang tidak lancar, anda bisa download laporan keuangan perusahaan di IDX. Kemudian masuk ke bagian Laporan Posisi Keuangan berikut:

Hutang Lancar dan Hutang Jangka Panjang

Di laporan keuangan, anda bisa melihat seluruh komponen utang lancar dan utang jangka panjang yang dimiliki perusahaan, termasuk total utang. 

Dalam analisa fundamental, biasanya kita cukup menganalisa nilai total utang jangka pendek dan jangka panjang, lalu dibandingkan dengan aset atau ekuitas (analisa likuiditas dan solvabilitas), dan analisa juga dengan perusahaan di industri sejenis. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.