Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

5 Komponen Utama Laporan Keuangan

Jika anda memutuskan untuk mulai terjun ke dunia saham, anda harus mampu memahami laporan keuangan perusahaan. Membaca dan menginterpretasikan laporan keuangan dibutuhkan oleh semua pebisnis saham, baik investor maupun trader. 



Sebagai trader saham, memahami laporan keuangan dibutuhkan supaya anda bisa memilih saham2 yang bagus (sebagai analisa tambahan). Saham2 yang fundamentalnya bagus, memiliki pergerakan harga saham yang lebih teratur. 

Sedangkan sebagai investor, laporan keuangan merupakan salah satu analisa utama untuk memilih saham2 bagus jangka panjang.  

[Anda yang ingin mendalami lebih banyak analisa laporan keuangan perusahaan, cara-cara membaca dan menginterpretasikan laporan keuangan untuk praktik memilih saham jangka panjang, anda bisa pelajari disini: Ebook Analisis Fundamental Saham (302 halaman)].

Untuk memahami laporan keuangan, pertama-tama anda harus memahami komponen2 laporan keungan. Laporan keuangan perusahaan go public terdiri dari 5 (lima) komponen utama. Berikut 5 komponen laporan keuangan perusahaan: 

1. Laporan Neraca / Posisi Keuangan 

Urutan penyajian laporan keuangan perusahaan dimulai dari laporan neraca atau biasa disebut sebagai laporan posisi keuangan. Laporan neraca selalu ditampilkan pertama kali karena menggambarkan kondisi aset yang dimiliki dan sumber pendanaan yang digunakan perusahaan. 

Laporan keuangan neraca terdiri dari komponen-komponen: ASET, UTANG dan MODAL, di mana Aset = Utang (Kewajiban) + Ekuitas (Modal). Jumlah aset yang dimiliki harus sama dengan jumlah utang dan modal karena utang dan ekuitas merupakan sumber pendanaan untuk mendapatkan aset.  

Selain itu, setiap transaksi perusahaan pasti melibatkan minimal dua akun yaitu akun aset dan pendanaan, sehingga jumlah aset pasti akan sama dengan jumlah utang dan ekuitas. 

Nah, pada laporan neraca, utang selalu ditulis terlebih dahulu, kemudian baru ekuitas. Hal ini karena utang terhadap kreditur harus dilunasi terlebih dahulu, sebelum memberikan haknya pada investor ketika perusahaan pailit (bangkrut).  

Laporan keuangan neraca ditampilkan selama periode 3 tahun. Berikut adalah contoh laporan keuangan neraca PT Unilever Tbk: 

Klik gambar untuk memperbesar

ASET 

Dalam laporan keuangan, aset terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar aset yang digunakan untuk operasional perusahaan dan biasanya akan habis dalam jangka pendek (maksimal 1 tahun). 

Contoh aset lancar seperti kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, persediaan dan lain2. Sedangkan aset tidak lancar adalah aset yang memiliki masa manfaat yang cukup panjang dan tidak mudah habis dalam jangka pendek. 

Aset tidak lancar memiliki masa manfaat diatas 1 tahun. Contohnya seperti kendaraan, gedung, tanah, mesin dan lain-lain. 

UTANG (KEWAJIBAN/LIABILITAS) 

Utang juga dibagi menjadi dua yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka pendek adalah utang yang memiliki jatuh tempo dibawah 1 tahun. Sedangkan liabilitas jangka panjang adalah utang yang memiliki jatuh tempo lebih panjang yaitu diatas 1 tahun. 

Utang menunjukkan seberapa besar sumber pendanaan yang didapatkan dari utang pihak ketiga seperti bank (bukan dari modal sendiri).  

EKUITAS (MODAL) 

Ekuitas adalah sumber pendanaan yang berasal dari modal perusahaan / modal pemilik (bukan berasal dari utang). Contoh ekuitas berasal dari modal saham, tambahan modal disetor (oleh pemilik perusahaan), saldo laba (merupakan laba bersih yang tidak dibagikan menjadi dividen yang nantinya akan menambah ekuitas perusahaan).

2. Laporan Laba Rugi 

Setelah laporan neraca, laporan selanjutnya adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi berisi mengenai PENDAPATAN dan BEBAN yang terjadi selama periode berjalan. Pendapatan yang lebih besar dari beban akan menghasilkan laba bersih. 

Sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari beban akan menghasilkan rugi bersih. Berikut adalah contoh laporan laba rugi PT Unilever Tbk (UNVR): 

Laporan laba rugi - Klik gambar untuk memperbesar

PENDAPATAN / PENJUALAN BERSIH 

Pendapatan merupakan hasil dari aktivitas operasional utama perusahaan. Semakin besar pendapatan, fundamental perusahaan semakin bagus, karena pendapatan juga akan mempengaruhi laba perusahaan. 

Ada pula Harga Pokok Penjualan (HPP) yang menjadi pengurang penjualan bersih. HPP merupakan seluruh biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk, seperti bahan baku, barang setengah jadi, packing.

BEBAN

Beban dibagi menjadi: Beban pemasaran (kepentingan pemasaran perusahaan), beban umum (administrasi, gaji pegawai dan lain2), beban lain2 (beban diluar beban-beban tersebut), beban keuangan. Beban merupakan pengurang jadi pendapatan bersih perusahaan. 

LABA

Laba dibagi menjadi laba usaha, laba kotor dan laba bersih. Untuk lebih jelasnya, anda bisa pelajari perbedaan ketiganya disini: Analisis Keuangan: Laba Kotor, Laba Usaha dan Laba Bersih.  

3. Laporan Perubahan Ekuitas 

Laporan perubahan ekuitas menunjukkan seberapa besar ekuitas / modal sendiri (selain utang) yang dimiliki perusahaan. Laporan ekuitas disusun setelah laporan laba rugi karena besarnya laba / rugi yang diperoleh perusahaan nantinya akan menambah / mengurangi ekuitas. 

Jika perusahaan memperoleh laba bersih (dari laporan laba rugi), maka menambah SALDO LABA dan masuk di laporan ekuitas. Sebaliknya jika perusahaan mengalami rugi bersih, maka akan mengurangi ekuitas. 

Itulah kenapa dikatakan laporan perubahan ekuitas, karena laporan ini dibuat setelah laporan laba rugi dan menunjukkan perubahan ekuitas dari peroleh laba / rugi perusahaan. Berikut contoh laporan perubahan ekuitas PT Unilever Tbk (UNVR): 

Laporan perubaban ekuitas (Klik gambar untuk memperbesar)
Anda bisa perhatikan angka pada akun 'Laba setelah disajikan kembali' (Rp9.081.187) didapatkan dari Laba pada akun laporan laba rugi sebelumnya. Anda bisa pelajari analisa laporan ekuitas disini: Analisis Fundamental: Laporan Perubahan Modal / Ekuitas. 

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran keluar masuknya KAS perusahaan. Yap, jadi sesuai namanya, laporan arus kas khusus menunjukkan aliran kas saja: Darimana kas perusahaan diperoleh? Kemana saja kas perusahaan digunakan? Berikut contoh laporan arus kas PT Unilever Tbk (UNVR): 

Laporan arus kas
Laporan arus kas juga bisa anda pelajari pada pos yang pernah kita bahas disini: Analisis Fundamental: Laporan Arus Kas & Net Cash Flow. 

5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)  

Komponen laporan keuangan yang terakhir adalah CALK. CALK akan anda temukan di bawah sendiri setelah laporan arus kas. CALK berisi tentang catatan dan penjabaran2 angka-angka yang ada di laporan keuangan. 

Dengan CALK, anda bisa mengetahui lebih banyak informasi darimana angka2 yang ada di laporan keuangan didapatkan. Untuk anda yang belum paham cara membaca CALK, anda bisa baca pos-nya disini: Pengertian dan Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan. 

Itulah 5 komponen utama laporan keuangan. Jika anda belajar laporan keuangan, pahami terlebih dahulu basic dan susunan2 laporan keuangan, karena ini akan berguna sebagai dasar analisa fundamental kedepan. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.