Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Trading Saham: History Repeat Itself

Dalam analisis teknikal, kita mengenal 3 prinsip dasar analisis teknikal. Kita sudah pernah membahasnya juga pada pos berikut: Prinsip-Prinsip Dasar Analisis Teknikal. Anda bisa pelajari kembali.



Salah satu prinsip dasar analisis teknikal yang sangat relevan untuk digunakan dalam trading saham adalah HISTORY REPEAT ITSELF. Sesuai namanya, kalau diterjemahkan kurang lebih: Sejarah akan terulang.

Kita semua tahu bahwa grafik saham itu terdiri dari pergerakan harga saham historis. Kalau anda menampilkan grafik saham selama 6 bulan, akan tampil pergerakan harga saham selama 6 bulan yang lalu (harga-harga historis harga saham). 

Namun jangan salah mengartikan bahwa historis itu tidak berguna karena sudah berlalu. Dalam history repeat itself, harga historis saham akan cenderung terulang di masa mendatang.  

Hal ini karena manusia akan cenderung memberikan reaksi yang sama terhadap masalah yang sama. Sebagai contoh, kalau anda menghadapi masalah A. Kemudian anda mendapatkan solusi dari permasalahan anda. 

Lalu 1 bulan kemudian anda menghadapi masalah A yang sama persis. Maka, solusi yang anda gunakan kemungkinan besar adalah solusi yang sama. 

Praktik ini juga terjadi dalam trading saham, pada konsep history repeat itself yang tercermin dari analisis teknikal (grafik). Kalau anda perhatikan grafik-grafik saham, banyak grafik saham yang pergerakan harganya mengulang pergerakan di masa lalu (historis). 

Misalnya harga saham hari ini adalah Rp1.500. 1 minggu kemudian harga saham turun ke Rp1.300, di mana Rp1.300 adalah harga support-nya 1 bulan yang lalu. Itulah contoh simpel history repeat itself. 

Nah untuk lebih memudahkan memahami praktik history repeat itself di pasar saham, anda bisa perhatikan pergerakan grafik saham AALI selama 6 bulan berikut: 

Trading Saham: History Repeat Itself - AALI 6 bulan

Saham AALI awalnya berhasil naik drastis dari kisaran support kuatnya yang tertahan cukup lama (lihat tanda persegi) di area harga 11.000. Setelah itu, AALI naik drastis ke harga 12.500. Namun setelah harganya mahal, saham AALI kembali koreksi (turun). 

AALI koreksi kembali ke harga historis sebelumnya di support kuat yang sering tersentuh yaitu di area 11.000 (tanda lingkaran). AALI kemudian bergerak cukup lama di kisaran 11.000-11.400 seperti pola sebelumnya.

Kemudian kita coba panjangkan lagi time frame chart AALI selama 18 bulan, maka kita bisa melihat lebih banyak pola-pola historis yang terulang: 

History repeat itself - Chart AALI 18 bulan

Ternyata kisaran harga saham 11.000 sudah terulang pada pola sebelumnya (lihat tanda persegi pertama), sehingga pola support 11.000 ini terulang sebanyak 3 kali pada grafik, di mana 11.000 menjadi support kuatnya dan harga saham AALI sering berada di rentang support resisten 11.000-11.400.  

Itulah contoh dati history repeat itself dalam trading saham. Masih banyak contoh grafik yang menunjukkan ada pola historis yang terulang. Hal ini menunjukkan bukti adanya history repeat itself, di mana pola harga saham di masa lalu sangat mungkin untuk terulang.  

Memang pola historis chart itu tidak akan selalu terulang 100%. Ada kalanya di mana harga saham tidak bergerak seperti pola historis. Tetapi pola historis ini paling tidak bisa dijadikan pertimbangan2 trader untuk mengambil keputusan trading di market. 

Namun dari adanya praktik history repeat itself, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil trader guna meningkatkan pengambilan keputusan trading dan kualitas analisa teknikal: 

1. Analisis teknikal dapat digunakan untuk meraih profit di market 

Tadi sudah kita bahas bahwa memang tidak 100% history repeat itself itu terjadi. Tetapi dalam banyak studi kasus, history repeat itself sudah sering terjadi. Ini artinya, grafik saham itu memberikan banyak informasi pada trader. 

Grafik saham adalah cerminan psikologis market yang terlihat dari harga historis maupun pola2 yang terjadi. Grafik saham dapat menunjukkan mengenai keinginan market untuk menaikkan harga saham, ataupun sebaliknya. 

Sehingga ketika anda ingin trading saham, kuasailah analisis teknikal. Jangan mengabaikan analisis teknikal. Anda boleh saja menggunakan tambahan analisa2 lain diluar teknikal untuk trading, tetapi senjata utama trader tetap pada analisa teknikal. 

Anda bisa pelajari full cara-cara belajar analisis teknikal saham mulai level pemula sampai expert, dan strategi2 kombinasi analisa teknikal simpel yang bisa diterapkan langsung untuk meraih profit disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

2. Jangan lupakan analisa time frame 

Dalam analisis chart, ada yang namanya analisa time frame. Kita sudah pernah membahasnya juga disini: Belajar Grafik Saham: Time Frame. 

Seperti yang kita lakukan diatas, kita memperpanjang jangka waktu grafik dari 6 bulan menjadi 18 bulan. Itu adalah salah satu contoh analisa time frame. Dengan analisa time frame, anda bisa mengetahui lebih banyak pola grafik historis, sehingga kecenderungan, tren, support resisten suatu saham dapat dilihat lebih jelas. 

Menggunakan time frame grafik 6 bulan tentu membuat anda lebih banyak melihat pola-pola support resisten, chart pattern, tren saham dibandingkan dengan time frame grafik 1 bulan saja. 

Itulah pentingnya analisa TIME FRAME GRAFIK dalam analisis teknikal, supaya anda bisa melihat pola2 historis yang terulang melalui support resistennya. 

3. Analisa support resisten sangat berguna untuk trading 

Untuk menguji konsep history repeat itself, cara paling praktis dilakukan menggunakan analisa garis support resisten. Hal ini karena dengan support resisten, anda bisa mengetahui pola2 pembalikan (reversal), baik bullish maupun bearish reversal.

Sehingga analisa support resisten dapat digunakan untuk menganalisa saham-saham yang akan rebound, ataupun saham2 yang akan turun melalui pola historis grafiknya. 

Itulah mengapa dalam analisis teknikal ada istilah support & resisten kuat, support dan resisten penting. Analisa support resisten tersebut sangat relate dengan konsep history repeat itself.  

Anda bisa pelajari analisa support resisten lanjutan untuk menganalisa saham2 potensial untuk trading disini: 
Oke mungkin cukup sampai disini dulu ulasan tentang konsep history repeat itself dalam trading sahan. Saya rasa anda juga sudah memahami konsep tersebut, dan praktiknya dalam penerapan grafik analisa teknikal. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.