Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Belajar Grafik Saham: Time Frame

Dalam trading saham, kita mengenal istilah TIME FRAME. Dalam Bahasa Indonesia artinya kurang lebih: Jangka waktu. Dalam trading, time frame itu dibagi menjadi dua, yaitu: Time frame candlestick dan time frame grafik. 


Time frame candlestick sudah pernah kita bahas di pos berikut: Grafik (Chart) Saham: Minute, Daily, Weekly, Monthly Yearly. Sederhananya, bentuk candlestick sebenarnya bisa ditampilkan dalam jangka waktu menitan atau full harian atau mingguan. 

Sedangkan untuk time frame grafiknya itu sendiri, bisa dibagi menjadi beberapa periode. Periode time frame grafik yang biasanya kita kenal adalah: 
  • 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun
  • All time history (Tren semua grafik sejak hari pertama IPO)
Belajar Grafik Saham
Cara baca time frame grafik mudah. Kalau anda pakai time frame 1 bulan, berarti grafik saham akan muncul selama 1 bulan (muncul 22-25 candlestick sesuai jumlah dalam 1 bulan dalam satu hari perdagangan Bursa saham). 

Kalau anda pakai time frame 6 bulan, berarti candlestick yang muncul adalah candlestick selama 6 bulan. Jadi semakin panjang time frame grafik yang anda tampilkan, maka tampilan grafik semakin padat, dan semakin banyak candlestick yang muncul pada chart. 

Ketahui bahwa time frame grafik itu sangat diperlukan dalam analisa teknikal. Penggunaan time frame yang benar, akan mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan trading. 

Trader saham seringkali mengabaikan pentingnya time frame trading. Padahal time frame grafik bisa memberikan banyak informasi penting bagi trader saham. Time frame grafik memberikan beberapa informasi penting berikut: 
  • Melihat support resisten saham 
  • Melihat analisa tren lebih luas 
  • Melihat pola-pola historis saham yang terulang
  • Melihat chart pattern 
Analisa-analisa teknikal seperti support resisten, analisa tren, chart pattern yang lebih praktikal untuk memilih saham bisa anda pelajari praktik dan strategi2nya disini: Buku Saham Full Praktik Trading. 

Intinya begini: Semakin pendek time frame grafik, semakin sedikit informasi2 support resisten, chart pattern, dan pola-pola historis yang bisa anda lihat. 

Sebaliknya, semakin panjang time frame grafik, anda bisa melihat lebih banyak support resisten dan mungkin kalau anda perpanjang time frame chart, anda bisa melihat lebih banyak chart pattern yang terbentuk. 

Untuk memudahkan praktikknya, kita akan coba melihat perbandingan time frame grafik 1 bulan vs 6 bulan vs 1 tahun menggunakan candlestick Daily pada saham BBRI berikut: 

Grafik saham 1 bulan
Perhatikan pada grafik 1 bulan diatas. Dengan grafik 1 bulan, anda hanya bisa melihat 22 candlestick (1 bulan perdagangan saham). Anda hanya bisa melihat support di harga 3.000 dan beberapa resisten sampai harga 3.700. 

Nah, sekarang kita perpanjang time frame menjadi 6 bulan: 

Grafik saham 6 bulan
Ketika kita perpanjang time frame grafik menjadi 6 bulan, maka anda bisa melihat lebih banyak titik support resistennya. Bukan hanya melihat support di harga 3.000. Namun anda bisa lihat support2 2.950, 2.900, 2.820. 

Anda juga bisa melihat tren harga saham yang lebih jelas. Pada chart BBRI ada tren sideways. Ada tren naik dan downtrendnya. Disini anda juga bisa melihat support resisten kuat yang lebih banyak.

Sekarang kita coba perpanjang time frame grafiknya menjadi 1 tahun: 

Grafik saham 1 tahun
Jika grafiknya kita perpanjang lagi, anda bisa melihat lebih banyak support resisten penting yang belum terlihat pada chart 6 bulan. 

Misalnya anda bisa lihat tanda-tanda persegi, di mana anda titik2 support dan resisten yang cukup krusial, yang menjadi pertanda pembalikan (reversal) harga saham. 

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa time frame grafik saham yang bagus dan efektif untuk analisis teknikal itu adalah time frame yang agak panjang. Kalau anda gunakan time frame hanya 1 bulan, 3 bulan, maka itu masih kurang mewakili. 

Sekarang pertanyaannya: "Seberapa panjang time frame grafik bisa dikatakan efektif untuk analisa chart?"

Semakin panjang time frame, semakin bagus. Tapi kalau time framenya terlalu panjang, terkadang malah jadi nggak efektif untuk analisa chart. Kita coba perpanjang lagi time frame menjadi 5 tahun: 

Grafik saham 5 tahun
Semakin panjang time frame, bentuk candlestick juga semakin kecil. Kalau time frame terlalu panjang, anda malah sulit menganalisa support resisten dan melihat pola2 candlesticknya.

Di satu sisi, pergerakan historis harga saham itu biasanya cenderung terulang untuk jangka waktu 1 bulan sampai 3 tahun. Diatas itu, historis-nya mungkin sudah terlalu lama (walaupun kemungkinan kecil tetap bisa terulang).

"Apakah berarti tren saham yang panjang itu tidak berguna Bung Heze?" Tanya anda. 

Tetap berguna. Tujuan time frame yang panjang adalah untuk melihat tren jangka panjang suatu saham. 

Dengan time frame yang panjang, anda juga bisa melihat apakah secara teknikal harga saham saat ini secara historis sudah mahal atau masih murah. 

Katakanlah ada saham fundamental bagus yang harganya saat ini Rp12.000. Setelah diperpanjang selama 5-10 tahun, ternyata harga sahamnya pernah menyentuh Rp12.000 tapi setelah itu langsung turun lagi. 

Itu artinya, harga Rp12.000 bisa dikatakan sebagai harga yang mahal secara historis. Kalau saham tersebut saat ini ternyata sulit naik dari Rp12.000, artinya secara teknikal saham tersebut dapat dikatakan mulai mahal. 

TIME FRAME GRAFIK UNTUK TRADING SAHAM 

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, kalau anda ingin trading, maka time frame grafik saham yang efektif untuk digunakan itu adalah time frame kombinasi antara: 
  • Time frame chart 6 bulan, 1 tahun dan 3 tahun. Dengan time frame candlestick DAILY
Jadi untuk analisa teknikal, gunakan time frame 6 bulan untuk melihat support resisten dan chart pattern. Karena 6 bulan adalah time frame yang tidak terlalu cepat dan lama. Historis saham selama 6 bulan berpotensi besar untuk terulang pola2 pergerakan harganya. 

Kemudian anda bisa tambah analisa time frame 1 tahun untuk melihat lebih detail support resistennya. Jika harga saham turun mendekati tren satu tahun, atau naik melebihi tren 1 tahun, anda bisa perpanjang time frame 3 tahun untuk melihat titik2 support resisten lanjutannya.

Kalau saya pribadi, saya akan memulai analisa chart dengan time frame 6 bulan terlebih dahulu untuk menganalisa dimana letak support resisten dan pola2 chart patternnya. 

Kurang lebih seperti itulah cara belajar grafik saham khususnya menganalisa time frame untuk analisis teknikal trading. 

Di pos ini, anda sudah mendapatkan satu pemahaman tentang time frame. Jadi dalam trading, gunakanlah time frame trading yang tepat, supaya anda bisa mengambil keputusan dan analisa yang benar. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.