Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Saham dengan Bid Offer: Bid Offer Palsu

Saya sering mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan trader tentang cara analisa saham menggunakan bid-offer. Bahkan tidak sedikit rekan2 yang bertanya: "Apakah bisa kalau kita cuma membeli dan menganalisa saham berdasarkan bid offernya saja, karena bid offer sudah menunjukkan minat beli jual trader saat itu juga (real time)?" 

Kalau anda ingin tahu seberapa penting melihat bid-offer dalam analisa saham, khususnya buat trading jangka pendek. Saya jawab: Bid offer penting sekali untuk analisa saham. 

Tetapi kalau anda hanya menganalisa saham melalui analisa bid-offer, saya rasa keputusan ini kuranglah bijaksana. Mengapa? Anda harus tahu bahwa untuk saham2 tertentu, bandar seringkali menjadi bid-offer sebagai senjata untuk mengelabui anda. Artinya bisa jadi bid-offer itu hanyalah jebakan bandar. 

Seringkali bandar sengaja memasang antrian beli (bid) yang sangat besar, untuk membuat kesan seolah-olah banyak yang beli, sehingga harganya bakalan naik. Setelah anda beli sahamnya, bandar akan mencabut semua bid-nya, sehingga harga bisa langsung jatuh. 

Sebaliknya, bisa jadi bandar memasang antrian jual (offer) yang begitu banyak, sehingga saham tersebut akan turun karena banyak yang mau jual. Setelah anda jual sahamnya, bandar mencabut semua offer, dan melakukan aksi beli, sehingga setelah anda jual, saham langsung naik lagi.  

Anda harus baca poin-poin yang saya tuliskan diatas ini, karena apa yang saya tuliskan, berdasarkan dari pengalaman saya pribadi sebagai trader. Saya sudah mencoba trading cuma dengan bid-offer, dan justru seringkali terjebak oleh permainan bandar. 

Bid offer saham di jam trading
Tapi bukankah Pak Heze tadi menuliskan kalau bid offer itu penting? Tanya anda 

Benar, bid-offer itu penting, dan sampai sekarang saya tetap menggunakan bid offer untuk menganalisis saham.. Tapi yang harus anda pahami adalah: Analisa utama dalam trading tetaplah analisa teknikal alias grafik itu sendiri (tren, candle, support-resisten, volume, indikator). 

Karena dari grafiklah anda bisa melihat kecenderungan harga (akan naik atau turun). Dari grafiklah anda bisa melihat level2 psikologis dalam time frame yang lebih panjang. Dari grafik, anda bisa membaca psikologis pelaku pasar, selain dari bid offernya itu sendiri.

Nah, kalau anda sudah mantap dengan chart. Anda menilai bahwa suatu saham berdasarkan chartnya ada potensi naik, barulah anda bisa dan analisa bid-offernya seperti apa. 

Terus cara melakukan analisa bid offer gimana Pak Heze? Tanya anda lagi.. 

Di dalam trading, analisa bid-offer disebut juga analisa tape reading. Cara-cara melakukan analisa tape reading yang benar, pernah saya bahas di pos-pos berikut ini: Teknik dan Analisa Tape Reading Saham, Analisa Trading Saham Harian. Anda bisa baca-baca kembali. 

Selain itu, kalau anda mau melakukan analisa bid-offer (tape reading) yang lebih akurat, anda harus melakukan analisa bid-offer di saham-saham yang cenderung lebih ramai peminat. 

Karena di saham2 yang ramai peminat, kemungkinannya lebih kecil anda dipermainkan oleh bandar, misalnya seperti yang saya tuliskan, di mana bandar membuat kesan seolah saham akan naik dengan memperbanyak bid, atau sebaliknya. 

Jadi itulah pentingnya anda melihat grafiknya dulu sebelum anda menganalisa bid-offer. Supaya anda paham dengan tipikal sahamnya. Kalau anda paham dengan tipikal dan pergerakan suatu saham, anda akan lebih mudah menganalisis dan menilai kondisi saham berdasarkan bid-offernya, sehingga anda bisa membedakan saham mana yang bid-offernya beneran, dan bid-offernya palsu. 

Kesimpulannya, analisa bid-offer dalam trading itu perlu. Tetapi sebelum itu, anda harus menganalisa dulu grafik (analisa teknikal) dan kecenderungan tren saham tersebut. Ibaratnya, bid-offer ini seperti penyedap ketika anda memasak. Dalam memasak, anda mu mungkin butuh tambahan penyedap, tapi sebelum itu, anda harus paham dulu caranya memasak. Kira-kira seperti itu analoginya. 

Catatan: Analisa bid-offer lebih cocok digunakan untuk anda yang suka trading jangka pendek (beberapa hari) atau trading harian (intraday trading). Baca juga: Ebook Intraday & One Day Trading. Sedangkan untuk anda yang mau trading jangka menengah atau sebulan, analisa bid-offer tidak terlalu diperlukan, karena anda tidak terlalu perlu memperhatikan fluktuatif harian saham. 

2 komentar:

  1. Pakai aplikasi tradingnya apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pakai Danareksa Online (D'One)

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.