Para pemain saham pasti tahu siapa itu Lo Kheng Hong (LKH). Kalau anda belum tahu mengenai LKH, anda bisa baca-baca lagi pos saya disini: Lo Kheng Hong, Warren Buffet-nya Indonesia & Strategi Investasi. Lo Kheng Hong adalah investor saham legendaris Indonesia yang dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia.
Salah satu saham yang pernah dipegang Lo Kheng Hong dengan porsi yang cukup besar adalah saham PT Petrosea Tbk (PTRO). LKH memiliki PTRO sebanyak 117,8 juta saham. LKH memiliki 11,68% dari total saham PTRO yang beredar.
Harga saham PTRO terus bergerak naik sejak berada di harga 200-an hingga membentuk pola uptrend hingga ke harga 1.310. Sebelumnya, PTRO sebenarnya berada di level 1.400-an, namun karena ekonomi lesu, apalagi PTRO adalah bisnis yang berkaitan dengan kontraktor tambang batu bara, maka harga saham PTRO otomatis juga turun drastis.
Harga saham PTRO terus bergerak naik sejak berada di harga 200-an hingga membentuk pola uptrend hingga ke harga 1.310. Sebelumnya, PTRO sebenarnya berada di level 1.400-an, namun karena ekonomi lesu, apalagi PTRO adalah bisnis yang berkaitan dengan kontraktor tambang batu bara, maka harga saham PTRO otomatis juga turun drastis.
Sampai saat ini, kalkulasi profit LKH di PTRO adalah sebesar 44,78 miliar. Total modal LKH di PTRO sebesar Rp144,95 miliar. Lalu, bagaimana strategi LKH dalam memilih investasi di saham PTRO ini? Apa pertimbangannya? Padahal ketika membeli PTRO, harga saham PTRO justru langsung mengalami penurunan drastis.
Pertama, melihat book value perusahaan. LKH melihat bahwa PTRO memiliki nilai buku sebesar Rp2.261. Sedangkan, harga PTRO sempat turun sampai Rp300. Oleh karena itu, harga saham PTRO sebesar Rp300 per lembar sangatlah murah. Artinya, harga pasar masih berada jauh dibawah nilai instrinsik perusahaan.
LKH belum menjual sahamnya meskipun diatas kertas sudah profit sebanyak 45 miliar, karena harga PTRO masih berada di kisaran 1.230. Baca juga: Cara Mencari Nilai Buku (Book Value) Perusahaan (ekuitas perusahaan / jumlah saham beredar).
Kedua, melakukan averaging down. Averaging down sebenarnya adalah strategi yang secara umum "dilarang", karena tindakan ini sama dengan menambah risiko anda. Terutama, bagi trader pemula, saya sangat tidak menyarankan anda untuk melakukan strategi ini. Untuk lebih jelasnya baca pos berikut: Mana yang Boleh: Averaging Up atau Averaging Down?.
Namun, averaging down bisa dilakukan apabila pemain saham memiliki perhitungan yang sangat matang. Dan strategi ini harus dilakukan oleh pemain saham yang benar2 sudah mahir. Saham PTRO yang turun terus sejak harga 4.700 pada tahun 2012 menjadi 1.000 pada tahun 2013, dan PTRO kembali anjok menjadi 280 pada tahun 2015.
LKH tidak melakukan cut loss, justru LKH menambah persentase kepemilikannya saat PTRO turun (averagin down) beberapa kali. Beberapa diantaranya, LKH melakukan averaging down dalam jumlah besar tahun 2014 dan 2016.
LKH berani melakukan averaging down, karena LKH yakin bahwa saat harga PTRO turun, maka harga PTRO benar2 sudah diskon dan murah. Alasan utama LKH berani membeli PTRO dengan harga averaging down karena seperti poin pertama yang saya sebutkan. Sebagai fundamentalist, LKH memiliki keyakinan kuat bahwa PTRO tetap mampu kembali jauh melebihi harga awalnya.
Setelah anda memahami 2 tips investasi cara LKH, masih ada satu cara LKH bisa profit besar dari PTRO. Satu cara ini adalah cara yang memang agak sulit untuk diterapkan. Mau tahu jawabannnya? Baca part II di pos selanjutnya: Lo Kheng Hong dan Cara Profit dari Saham PTRO - Part II.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.