Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Harga Saham: Open, High, Low, Close

Belajar saham dasar bisa anda mulai dari memahami pergerakan harga saham. Pergerakan saham dapat tercermin dari candlestick. Candlestick terdiri dari harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low) dan harga penutupan (low). 


Cara membaca candlestick dasar tidak akan saya bahas di pos ini lagi, karena kita sudah pernah membahasnya. Anda bisa pelajari mmebaca candlestick basic disini: Belajar Candlestick Saham: Profit dari Candlestick. 


Di pos ini, kita akan membahas analisa candlestick mana yang sebaiknya anda gunakan untuk trading: Apakah analisa candlestick untuk memprediksi saham sebaiknya mengacu pada harga open, high, low atau close? 

Pos ini sekaligus menjawab banyaknya pertanyaan rekan-rekan trader: "Pak Heze apakah saat menganalisa saham, sebaiknya kita menggunakan harga open, high, low atau close? Mana yang terbaik?"

Semua variasi harga dalam candlestick baik O, H, L, C memilki kelebihan di dalam analisa trading. Anda harus memahami semuanya. Mari kita bahas bersama. 

OPEN PRICE CANDLESTICK 

Harga pembukaan (open) pada candlestick sangat bermanfaat sebagai analisa awal apakah anda akan membeli sahamnya atau wait and see dulu. Harga open bisa menunjukkan kecenderungan apakah harga saham akan naik / turun dalam waktu harian. 

Sebagai contoh: Jika harga saham PWON kemarin ditutup di harga 350. Lalu harga pembukaannya hari ini adalah 352. Maka, saham PWON dibuka naik karena berada diatas harga penutupannya kemarin. 

Nah, ini bisa menjadi analisa awal untuk meyakinkan anda, untuk membeli saham PWON. Kalau saham dibuka diatas (lebih tinggi) dari harga penutupan kemarin, maka saham cenderung bullish jangka pendek, dan sebaliknya. 

Perbandingan harga open price hari ini dan high price hari sebelumnya yang terlalu jauh, juga bisa menimbulkan GAP (gap up atau gap down) dalam chart saham. Gap up terjadi apabila harga pembukaan saham jauh lebih tinggi dibandingkan high price. 

Sedangkan gap down terjadi bila open pricenya jauh lebih rendah dibandingkan harga high hari sebelumnya. Harga yang terjadi pada gap up dan gap down bisa anda gunakan untuk trading. 

Saya sudah pernah membahas mengenai praktik2 gap up dan gap down di pos2 berikut: Cara Trading di Saham Gap Down, Pola Gap Up pada Saham JPFA, Waspadai Gap Up Saham PTBA, Gap Saham: Jebakan Gap Up, Pola Gap Down pada Saham BBCA

Tapi tentu saja, analisa open price hanyalah analisa awal. Kalau anda sudah melihat open price suatu saham (sahamnya lagi ijo atau merah), kini anda harus melakukan analisa teknikal untuk melihat apakah saham tersebut sudah layak masuk, dan sebaiknya masuk di harga berapa. 

Pelajari juga analisis-analisis teknikal kombinasi full praktik yang simpel dan mudah dipraktikkan disini: Buku Saham Full Praktik Trading. 

HIGH & LOW PRICE CANDLESTICK 

Harga tertinggi (high) dan terendah (low) pada candlestick dapat anda jadikan sebagai acuan untuk MENENTUKAN SUPPORT dan RESISTEN suatu saham pada analisa grafik. Harga low berfungsi harga support, sedangkan harga high berfungsi sebagai resisten. 

Hal ini karena dalam menentukan support dan resisten, trader seringkali bingung: Apakah harus menggunakan harga pembukaan, tertinggi, terendah atau penutupan untuk menarik garis support dan resisten. 

High dan low price lebih bagus untuk digunakan sebagai titik support resisten, karena kedua harga tersebut mencerminkan batas paling atas (high) dan batas paling bawah (low) harga saham pada candlestick, sehingga lebih akurat dan mencerminkan harga support resisten suatu saham. 

Sebagai contoh dan praktikknya, anda bisa perhatikan chart saham PWON berikut ini: 


Perhatikan yang saya beri tanda lingkaran ungu. Disitu saya menentukan support (garis horizontal) dengan cara menarik garis pada harga low-nya. Sedangkan yang saya beri tanda lingkaran hijau, disitu saya menentukan resisten dengan cara menarik garis pada harga high-nya yaitu pada ujung candlestick yang terbentuk.

Sehingga, anda tidak perlu bingung menarik garis dari harga open atau harga closenya, karena harga high dan low adalah titik2 yang paling mudah terlihat di dalam grafik, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan trader untuk melihat support-resisten krusial saham. 

Selain itu, analisa harga high dan low juga dapat digunakan untuk analisa support-resisten trading harian, dengan melakukan analisis tape reading. Anda bisa mempelajari cara-cara memilih saham bagus untuk trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

CLOSE PRICE CANDLESTICK 

Harga penutupan (closing price) tentu sangat berguna untuk trader, karena close price adalah harga saham terakhir yang terbentuk setelah pasar saham tutup. Jadi close price harganya sudah nggak akan berubah-ubah lagi. 

Katakanlah sekarang adalah tanggal 3 April dan close price saham JSMR adalah 2.870, maka ya harga 2.870 itu adalah harga terakhirnya. 

Close price sangat bermanfaat ketika trader melakukan analisis saham saat pasar saham masih belum buka. Dengan melihat close price, anda bisa menganalisa candlestick dan chart pada harga yang sudah fix terbentuk.

Candlestick yang sudah fix terbentuk setelah market tutup, akan membentuk pola-pola candle maupun support-resisten dan chart pattern yang bisa anda analisa untuk melihat kecenderungan bullish bearish suatu saham.  

Disinilah anda bisa mulai menentukan eksekusi apakah saham yang anda analisa besok mau anda incar atau tidak. Bagi trader saham yang tidak terlalu menyukai fluktuatif harga atau tidak memiliki banyak waktu memantau market, anda bisa menganalisa saham saat pasar saham tutup ketika candlestick "fix"nya sudah terbentuk. 

Itulah kegunaan analisa open, high, low dan close dalam trading saham. Gunakan harga-harga tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing. 

POLA-POLA CANDLESTICK & TIPS PROFIT TRADING DARI CANDLESTICK 

Analisa open, high, low dan close ini merupakan analisa dasar candlestick. Candlestik sendiri memiliki pola-pola yang bisa menunjukkan kecenderungan apakah harga saham besoknya akan naik atau turun.. 

Misalnya ada pola doji, hammer, hanging man, bullish harami, three white soldie dan lain2. Kalau anda ingin mempelajari dan mempraktikkan pola2 candle untuk trading, anda bisa mempelajari disini: Belajar Candlestick Saham: Profit dari Candlestick.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.