Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Ciri-Ciri Saham yang Bagus untuk Trading

Pada pos sebelumnya, kita sudah membahas saham yang sebaiknya dihindari oleh trader, khususnya trend following trader, karena saham tersebut sangat berisiko. Anda bisa baca kembali pos-nya disini: Ciri-Ciri Saham yang Berbahaya untuk Trading. 


Disini saya akan membahas ciri-ciri saham yang bagus untuk trading, yaitu saham-saham yang disarankan untuk trader yang ingin menerapkan strategi buy and hold lebih lama. Yap, berikut adalah ciri-ciri saham yang bagus untuk trading: 
  • Saham strong uptrend 
  • Saham-saham yang ada pola bullish pattern, baik bullish reversal ataupun bullish continuation. Pelajari juga analisa chart pattern disini: Belajar Chart Pattern & Praktik Trading.
1. Saham strong uptrend 

Saham yang bergerak uptrend, artinya saham tersebut lebih banyak permintaan beli (BULLISH) dibandingkan permintaan jual (BEARISH). Sesuai hukum permintaan dan penawaran, kalau lebih banyak pembeli harga saham punya potensi lebih besar untuk naik. 

Pada saham uptrend, berarti lebih banyak yang "mengendarai" bullish daripada bearish. Anda bisa ikut arus bullish tersebut, dan tentu risiko lebih kecil, karena anda tidak melawan arus seperti kalau membeli saham downtrend (menangkap pisau jatuh). 

Baca juga cara mengidentifikasi saham dengan tren naik, turun atau sideways disini: Cara Menggambar Garis Tren / Trendline. Berikut contoh saham strong uptrend: 

Saham yang bagus untuk trading

Saham uptrend yang sedang turun, biasanya cenderung turun karena KOREKSI NORMAL, karena tidak ada saham yang setiap hari naik. Tetapi kalau tekanan bullish lebih besar, maka saham tersebut punya peluang yang sangat besar untuk kembali membentuk higher high, higher low yang baru. 

Oleh karena itu, saham dengan tren naik / strong uptrend seperti inilah adalah saham-saham yang sebaiknya ditradingkan, khususnya oleh para trend follower. 

Namun membeli saham uptrend terkadang menjadi kendala untuk trader. Trader terkadang bingung menentukan dimana level entry yang bagus untuk masuk di saham uptrend. 

Apakah harus menunggu sahamnya turun? Kalau turun menunggu turun sampai ke level support berapa? Apakah menunggu breakout lagi? 

Anda bisa perdalam lebih banyak mengenai strategi, screening saham uptrend, memaksimalkan profit pada trading saham uptrend disini: Ebook Panduan Screening Saham Bagus New Edition - Cara Screening Trading Saham Uptrend.

2. Saham dengan pola bullish pattern 

Terkadang kita melihat saham yang secara tren terlihat masih turun (downtrend). Namun saham downtrend tersebut sudah mulai terlihat adanya tanda-tanda pembalikan arah (bullish reversal) seperti double bottom, rounding bottom, triple bottom, inverse head and shoulder. 

Atau saham yang awalnya terlihat sideways, atau sedikit uptrend, kemudian membentuk pola-pola bullish continuation seperti cup and handle, bullish triangle, ascending triangle pattern. 

Yap, ini juga merupakan ciri-ciri pola saham yang bagus untuk ditradingkan, karena reward-nya lebih besar daripada risk-nya. Perhatikan contoh saham INDF berikut ini:  


Tren awal yang terbentuk pada saham INDF adalah sideways, namun cenderung ke arah downtrend. Anda mungkin bertanya: 

"Pak Heze, kenapa kasih contoh saham INDF, kan tadi dibilang saham yang bagus adalah saham uptrend. Sedangkan INDF ini awalna sideways dan cenderung turun?"

Seperti saya ulas, bahwa saham yang bagus untuk trading adalah saham-saham yang sudah mulai membentuk pola bullish reversal. Hal ini bisa dilihat dari chart pattern-nya. Maka anda juga perlu perdalam analisa chart pattern. Pelajari juga: Belajar Chart Pattern & Praktik Trading.

INDF walaupun membentuk tren turun (pada tren pertama), tetapi INDF kemudian membentuk double bottom pattern. Setelah turun tajam, terlihat mulai ada perlawanan beli, di mana harga sahamnya mulai naik, dan tertahan dua kali di area bottom yang sama (lihat dua tanda persegi).  

Setelah itu, INDF berhasil breakout neckline-nya (lihat garis merah horizontal), sehingga INDF berbalik arah menjadi bullish (bullish reversal). INDF berhasil naik dari 6.300 ke 7.200.

Walaupun belakangan ini, harga saham INDF kembali koreksi cukup tajam ke area 6.000-an lagi, namun sebelum koreksi tajam, beberapa bulan sebelumnya INDF telah bergerak naik dari 6.300 sampai 7.200 setelah berhasil breakout dari double bottom pattern. 

Saham-saham yang sudah turun, dan mulai ada kenaikan (mulai membentuk higher high higher low), disertai pattern yang mengindikasikan bullish reversal, adalah salah satu ciri saham yang bagus untuk ditradingkan, dan hold untuk seorang swing trader).  

KENAPA SAHAM BAGUS ADALAH SAHAM UPTREND? 

Konsep utama dalam trading saham adalah: Belilah saham yang NAIK. Trader akan mendapatkan keuntungan ketika harga saham mengalami kenaikan, karena disitulah trader bisa realisasi take profit. 

Konsep ini sangat penting terutama untuk seorang TREND FOLLOWER, kalau anda scalping analisa tren ini mungkin kurang berguna untuk diterapkan. 

Seorang trend follower artinya trader membeli saham dengan mengikuti arah tren yang ada. Kalau tekanan bullish dominan, artinya saham tersebut secara tren lebih menarik.  

Sedangkan kalau anda seorang trend follower, tetapi nekad membeli saham yang strong downtrend dan belum ada chart pattern pembalikan arah / bullish reversal, maka sama saja anda "menangkap pisau jatuh".

Saham yang strong downtrend memang tetapi ada potensi untuk berbalik arah menjadi bullish. Tetapi dalam trading, anda harus memperhatikan rasio RISK: REWARD. Membeli saham strong downtrend, tentu saja risk dan rewardnya tidak sebanding. 

Oleh karena itu, bagi seorang trader yang ingin mencari saham bagus, dan risikonya lebih kecil, pilihlah saham-saham yang bergerak uptrend, dan saham-saham yang sudah ada potensi pembalikan tren ke arah bullish. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.