Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Buyback Saham: Pengertian, Keuntungan Buyback & Contoh

Ketika pasar saham sedang jatuh, dan mayoritas harga saham turun tajam dalam waktu yang agak panjang, banyak perusahaan yang mulai inisiatif melakukan BUYBACK SHARES alias pembelian kembali saham. Dalam kondisi market bearish, kita sering mendengar istilah buyback saham ini. Apa itu buyback saham? Dan apa keuntungannya baig investor? 


Buyback saham adalah pembelian kembali saham yang beredar di pasar oleh perusahaan penerbit. Singkatnya, buyback terjadi ketika perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri. Ada beberapa alasan perusahaan melakukan buyback saham yaitu: 
  • Memberikan sinyal positif kepada pasar (terutama ketika market sedang bearish).
  • Meredam kepanikan pasar
  • Meningkatkan harga saham
  • Menghindari pengambil-alihan oleh pihak lain
  • Bentuk alternatif pembagian keuntungan pada pemodal. 
  • Untuk program ESOP / MSOP kepada karyawan perusahaan.
  • Dapat digunakan sebagai pengurangan modal.
  • Menghemat pembayaran dividen di masa mendatang, karena saham yang dibeli kembali tidak diberikan sebagai dividen. 
  • Konversi utang menjadi saham 
  • Pelaksanaan waran
DAMPAK BUYBACK SAHAM 

Pada saat pasar saham jatuh, banyak perusahaan melakukan buyback saham karena perusahaan ingin memberikan sinyal kepada pelaku pasar (investor dan trader) bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap investor, dan punya kemampuan untuk membeli kembali sahamnya. 

Dengan buyback saham ketika pasar jatuh, artinya perusahaan tidak mengabaikan sahamnya di pasar, sehingga hal ini akan meredam kepanikan pasar dan pada akhirnya meningkatkan optimisme market terhadap saham perusahaan.  

Hal ini dapat meredam kepanikan pasar pada saat harga saham jatuh. Itulah mengapa buyback saham banyak dilakukan ketika market lagi strong bearish atau crash.  

Kalau perusahaan membeli kembali sahamnya, maka saham beredar di publik pasti akan berkurang, sehingga valuasi sahamnya menjadi lebih tinggi dan Earning per Share (EPS) akan meningkat. 

Anda bisa baca rumus EPS dan PBV untuk lebih memahami dampak buyback terhadap rasio keuangan disini: Makna dan Fungsi Rasio Earning Per Share (EPS) dan Analisis Fundamental: Price to Book Value Ratio. 

Meningkatnya Earning per Share (EPS) juga dapat meningkatkan ketertarikan investor terhadap saham perusahaan di market. Dengan buyback, manajemen percaya bahwa kinerja fundamental perusahaan layak dihargai lebih tinggi, sehingga akan meningkatkan optimisme market. 

BUYBACK SAHAM & PENCATATAN DI LAPORAN KEUANGAN

Menurut regulasi, saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan hanya boleh disimpan maksimal 3 tahun, setelah itu saham yang dibeli kembali harus digunakan oleh perusahaan (dilepas kembali ke pasar, atau pembagian keuntungan, program ESOP / MSOP dan lain-lain). 

Di laporan keuangan, saham yang dibeli kembali akan dicatat sebagai SAHAM TREASURI, yang akan dicatat sebagai pengurangan modal pada laporan perubahan ekuitas. Contohnya, perusahaan PT Barito Pacific Tbk (BRP    T) pernah melakukan buyback dan modal buyback masuk ke dalam saham treasuri. Perhatikan laporan keuangan BRPT berikut: 

Contoh Buyback Saham

Perhatikan, buyback saham akan dicatat sebagai saham treasuri (treasury stock) pada laporan perubahan ekuitas. Pada contoh perusahaan BRPT, nilai saham treasuri-nya sebesar $3.465. Buyback akan mengurangi ekuitas perusahaan, dan hasil dari buyback paling lama disimpan selama 3 tahun.  

CONTOH BUYBACK SAHAM 

Ada banyak contoh perusahaan yang pernah melakukan buyback. Anda bisa googling perusahaan-perusahaan yang pernah buyback. Misalnya perusahaan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang melakukan buyback pada periode 23 Agustus 2021 - 22 November 2021 sebanyak 83 juta saham. 

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melakukan buyback selama masa periode 20 Agustus 2021 - 19 November 2021 sebanyak 250 juta saham, dengan tujuan untuk meningkatkan kembali optimisme market dan harga saham. 

Kemudian perusahaan2 lainnya seperti PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan lain-lain juga pernah melakukan buyback saham.  

Kalau dalam kondisi market strong bearish (seperti tahun 2008, 2015, 2020 saat pandemi), semakin banyak perusahaan yang melakukan buyback saham. 

KEUNTUNGAN BUYBACK UNTUK INVESTOR 

Seperti yang kita bahas, tujuan perusahaan melakukan buyback diantaranya adalah untuk meredam kepanikan market, menaikkan harga saham, meningkatkan kembali optimisme market ketika pasar saham sedang jatuh. 

Dengan kata lain, buyback adalah sinyal positif yang diberikan perusahaan kepada para investor. Banyak perusahaan yang setelah mengumumkan akan melakukan buyback, harga sahamnya naik tinggi selama 1 minggu lebih. 

Contohnya, Bank BNI mengumumkan aksi korporasi buyback saham, dan anda bisa lihat pergerakan harga saham BBNI setelahnya: 


Perhatikan tanda lingkaran. Itu adalah periode pengumuman aksi korporasi buyback. Setelah periode tersebut, beberapa hari kemudian harga saham BBNI naik signifikan selama 1 minggu penuh (5 hari bursa). 

Kemudian PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang juga melakukan buyback sebanyak 250 juta saham. Setelah pengumuman buyback, tidak lama kemudian saham KLBF naik. Perhatikan chart KLBF:  


Perhatikan tanda lingkaran. Itu adalah periode di mana KLBF mengumumkan buyback. Beberapa hari kemudian saham KLBF naik sangat signifikan. Jadi, keuntungan buyback saham untuk investor tentu saja adalah kesempatan anda untuk mendapatkan capital gain besar di market.  

Tapi memang tidak semua perusahaan yang mengumumkan aksi korporasi buyback saham harganya pasti akan naik. Kalau ada perusahaan yang mengumumkan rencana buyback saham, ada baiknya anda cermati kondisi-kondisi berikut: 

1. Jika harga saham sudah jatuh, bisa pertimbangkan beli 

Perhatikan chartnya. Jika perusahaan melakukan buyback karena harga sahamnya sudah turun banyak dan harganya murah, maka anda bisa pertimbangkan untuk membeli sahamnya. Probabilitas saham naik ketika sudah turun banyak apalagi didukung buyback saham, lebih besar dibandingkan saham-saham yang harganya sudah di puncak. 

Anda bisa pelajari cara-cara menganalisa saham yang sudah murah secara teknikal dan tren disini: Full Praktik Menemukan Saham Bagus & Murah. 

2. Jika kondisi pasar saham strong bearish / crash, buyback saham adalah sinyal yang bagus 

Sinyal positif buyback sangat kuat dan mendorong minat investor jika buyback dilakukan ketika market lagi strong bearish atau dalam kondisi crash market. Kalau banyak saham turun saat market bearish, anda bisa prioritaskan saham-saham dengan fundamental bagus yang melakukan buyback, supaya anda bisa mendapatkan profit maksimal di market.  

3. Perhatikan perusahaan yang melakukan buyback 

Buyback akan direspon investor apabila perusahaan-nya memang memiliki fundamental bagus. Perusahaan2 market leader / perusahaan blue chip seperti BBCA, BBRI, BBNI, KLBF yang pernah melakukan buyback, umumnya harga saham bisa naik atau bullish reversal setelahnya. 

Itulah pengertian buyback saham, penerapannya di market dan beberapa tips untuk anda yang ingin memanfaatkan aksi korporasi buyback untuk memperoleh keuntungan di pasar saham. Semoga menginspirasi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.