Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

7 Tips Trading Saham Blue Chip

El Heze

Saham-saham blue chip merupakan saham yang dengan market cap paling besar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham blue chip memiliki market cap diatas 100 triliun, dan memiliki kinerja fundamental yang paling mapan di sektornya masing-masing.


Saham blue chip sering disebut juga sebagai saham big caps. Dengan market cap yang besar dan fundamental mapan, saham blue chip adalah saham-saham yang paling ramai diperdagangkan dan bisa memberikan pengaruh yang besar pada IHSG. 

Beberapa contoh saham blue chip di Indonesia adalah BBCA UNVR TLKM ASII BBRI BBNI BMRI INDF ICBP GGRM HMSP TPIA... Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Sehingga, saham blue chip dianggap sebagai saham-saham yang risikonya lebih kecil untuk trading, karena pergerakan harganya lebih jelas dan didukung fundamental yang bagus. 

Namun tidak ada saham yang kebal koreksi dan tidak ada saham yang 100% pasti memberikan profit, jika anda mengabaikan strategi-strategi trading yang benar. 

Untuk anda yang ingin trading di saham blue chip, anda harus menggunakan plan dan strategi trading yang tepat. Strategi trading di saham blue chip, sedikit berbeda dengan saham-saham second liner dan saham gorengan. 

Hal ini karena ada beberapa analisa lain yang harus anda pertimbangkan. Berikut 7 tips trading saham blue chip: 

1. Manfaatkan saham blue chip yang sedang uptrend atau sideways lebar 

Tidak semua saham blue chip bagus untuk trading. Tidak menutup kemungkinan saham blue chip harganya turun terus karena adanya berita negatif atau penurunan kinerja fundamental. 

Buat yang trading saham blue chip, manfaatkan saham blue chip yang trennya lagi naik atau sideways lebar, dan manfaatkan saham blue chip yang memiliki pola fluktuatif yang jelas (ada pola rebound koreksi berulang). Contohnya seperti pola saham BBRI berikut: 

Tips Trading Saham Blue Chip

Perhatikan chart saham BBRI diatas, di mana ada pola rebound koreksi yang jelas, sehingga terlihat tren yang terbentuk cukup fluktuatif. Ada tren naik, ada tren turun dan ada tren sideways yang terbentuk. Mengapa saham blue chip seperti ini bagus buat trading? 

Karena dengan pola fluktuatif, anda lebih mudah menganalisa dan membaca pola-pola pergerakan sahamnya, sehingga anda lebih mudah menerapkan strategi trading yang sederhana, seperti strategi buy on weakness (BOW) atau strategi trading dengan memanfaatkan support resisten berulang. Pelajari juga: 
Di sisi lain, hindari saham blue chip yang berada dalam tren turun (downtrend) panjangm contohnya pada saham blue chip UNVR berikut: 


Saham yang tren-nya terus turun dan hanya disertai sedikit technical rebound adalah saham yang berisiko. Saham blue chip pun bisa mengalami penurunan tren. 

Sehingga jika anda berniat membeli saham blue chip, anda juga harus menganalisa pola-polanya (analisa tren dan support resisten). Tidak semua saham blue chip bagus untuk ditradingkan. 

2. Analisa kondisi market global & IHSG 

Pola pergerakan mayoritas saham blue chip sedikit berbeda dengan saham-saham non blue chip, khususnya saham gorengan. Hal ini karena saham blue chip adalah saham2 dengan market cap besar, sehingga pergerakan saham blue chip biasanya akan mengikut pergerakan Indeks IHSG. 

Indeks IHSG terkadang juga mengikuti pergerakan market luar negeri (bursa global) terutama Wall Street dan bursa Asia. Sebagai contoh, jika IHSG lagi merah banyak, maka saham-saham blue chip umumnya ikut turun. Demikan sebaliknya, jika IHSG lagi hijau, maka saham2 blue chip-lah yang akan rebound duluan. 

Jadi buat yang ingin trading di saham blue chip, saran saya analisa terlebih dahulu kondisi IHSG. Jika opening market IHSG langsung terjun bebas (merah), sebaiknya anda tidak terburu membeli saham blue chip. 

Walaupun pola teknikalnya lagi bagus, tapi kalau IHSG sedang drop, kemungkinan besar hal ini akan memberikan pengaruh ke saham tersebut. Sebaliknya, kalau anda menemukan saham blue chip yang pola teknikalnya bagus disertai kondisi IHSG yang sudah rebound, anda bisa pertimbangkan untuk membeli sahamnya. 

Ingat juga bahwa IHSG biasanya memiliki pola rebound koreksi 2-4 harian. Kalau IHSG sudah naik 2-4 hari, IHSG akan koreksi normal, dan mayoritas saham blue chip biasanya akan ikut koreksi. 

Kalau IHSG sudah turun 2-4 hari, IHSG akan rebound lagi, dan saham-saham blue chip yang sudah turun biasanya akan naik lagi. Analisa pola IHSG dan kombinasi analisa teknikal ini sebaiknya diterapkan ketika anda berniat membeli saham blue chip. 

3. Diversifikasi 2-3 saham 

Hilangkan anggapan dengan membeli saham blue chip, modal anda pasti aman, sehingga anda membeli sampai lebih dari 5 atau bahan 10 saham blue chip. Anda harus tetap lakukan diversifikasi yang wajar. 

Saran saya, tetap lakukan diversifikasi di 2-3 saham blue chip saja. Karena saham blue chip juga tidak selalu bergerak bagus. Saham blue chip bukanlah saham yang kebal koreksi. Anda harus perhatikan momentum trading, dan diversifikasi yang wajar berguna agar anda tidak overtrading. 

Di market, banyak juga saham second liner yang likuid. Diversifikasikan saham anda di saham second liner juga, karena banyak saham second liner yang pergerakannya lebih cepat dari saham-saham blue chip. 

4. Fokuskan analisis teknikal

Trading di saham blue chip tidak perlu menggunakan analisa yang aneh-aneh. Anda cukup fokus pada analisis teknikal. Karena saham blue chip adalah saham2 yang likuid, sehingga pergerakan harganya jauh lebih mudah dianalisa dengan analisa chart. 

Kombinasi analisa IHSG dan analisa teknikal sudah cukup untuk menganalisa saham2 blue chip yang bagus buat trading. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

5. Pertimbangkan strategi trading bertahap 

Untuk membeli saham blue chip, anda tidak harus memasukkan semua modal. Anda boleh menggunakan strategi beli bertahap, baik averaging up maupun down. Baca juga: Averaging Down dan Averaging Up Saham. 

Hal ini bisa anda terapkan jika anda masih belum yakin kalau saham yang anda beli langsung naik. Karena bagaimanapun juga, kita tidak bisa memastikan apakah saham yang anda beli besok naik atau turun, apalagi dalam kondisi IHSG yang sedang kurang bagus. 

Itulah pentingnya analisa teknikal dan analisa IHSG. Tujuannya supaya anda bisa melihat momentum-momentum yang bagus, serta melakukan manajemen modal lebih teratur. 

6. Terapkan strategi trading fleksibel (Sesuai pola teknikal & market) 

Banyak pendapat kalau saham blue chip lebih cocok disimpan untuk jangka waktu lebih panjang yaitu diatas 1 minggu karena pergerakannya lebih lambat. Dalam praktikknya, kita tidak bisa menerapkan rumus baku seperti itu. 

Walaupun anda membeli saham blue chip, anda harus menerapkan strategi trading fleksibel. Jika anda ingin trading harian di saham blue chip, monggo. Jika anda ingin simpan saham blue chip sampai 1 minggu, silahkan. 

Yang terpenting sesuaikan dengan trading plan dan analisa market saat itu. Karena terkadang market hanya naik tinggi sehari, sehingga mayoritas saham blue chip cuma naik tinggi 1-2 harian lalu turun lagi. 

Nah dalam kondisi-kondisi market yang berfluktuatif, sebaiknya anda menerapkan strategi trading dengan time frame lebih pdenk. Sebaliknya ketika IHSG sedang uptrend, anda bisa menerapkan strategi swing trading, dengan time frame lebih panjang. 

7. Perhatikan sentimen / berita di saham blue chip tertentu  

Saham blue chip adalah saham yang sangat mudah terpengaruh oleh sentimen atau berita tertentu, karena saham blue chip memiliki kinerja fundamental yang mapan dan pengaruhnya ke IHSG besar, sehingga saham blue chip lebih banyak menjadi pusat perhatian pelaku pasar. 

Berita-berita negatif seperti penurunan laba bersih, utang yang besar, valuasi yang sudah terlalu tinggi juga perlu anda perhatikan, karena hal ini mempengaruhi minat market untuk membeli saham blue chip. 

Misalnya saham Unilever yang mengalami penurunan laba bersih, dan DER-nya besar, hal ini membuat pelaku pasar menjual saham UNVR sehingga tren sahamnya turun. Saham2 blue chip yang lagi turun karena sentimen atau berita negatif, bisa anda hindari untuk sementara waktu. 

Itulah 7 tips trading saham blue chip. Manajemen modal, analisa teknikal, analisa IHSG, diversifikasi yang benar akan membuat profit anda di saham-saham blue chip akan lebih konsisten. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.