Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

4 Strategi investasi saham

El Heze

Investasi saham merupakan strategi membeli dan menjual saham untuk disimpan dalam jangka menengah sampai panjang (diatas 3 bulan sampai diatas 1 tahun). Selama ini banyak anggapan, kalau investasi saham itu cukup membeli saham dan kemudian mendiamkan saham selama 1 tahunan. 


Padahal investasi saham juga memiliki strategi-strategi yang harus anda pahami. Investasi saham juga memiliki time frame dan strategi2 spesifik. Selain itu, setiap orang memiliki tipe, karakter dan tujuan yang berbeda, sehingga tidak semua orang bisa menerapkan strategi investasi yang sama. 

Pada pos ini kita akan membahas beberapa strategi investasi saham yang sering digunakan, dan dapat anda terapkan sesuai dengan karakter dan kondisi anda masing-masing. 

[Pelajari juga materi-materi full praktik dan strategi analisis fundamental, serta cara-cara memilih saham yang bagus buat investasi disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.]

Dalam analisis fundamental, terdapat 4 (empat) strategi investasi saham di market, yaitu sebagai berikut:  

1. Value investing 

Value investing adalah strategi investasi yang dilakukan dengan cara mencari saham-saham yang HARGANYA MURAH secara fundamental. Untuk mencari saham murah secara fundamental, anda bisa menilainya dengan analisa valuasi sederhana atau menghitung harga wajar saham perusahaan. 

Beberapa valuasi sederhana yang paling simpel dan sering digunakan investor adalah Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Pelajari juga: Valuasi Saham: Price Earning Ratio & Price to Book Value. 

Konsep value investing mengatakan bahwa investor pasti akan mengincar saham-saham yang harganya sudah murah alias terdiskon. Ketika saham yang murah banyak dibeli investor, harga sahamnya akan cenderung naik (sesuai konsep permintaan dan penawaran). 

Hal ini sama dengan ketika anda membeli barang. Kalau ada barang bagus yang harganya murah dan diskon, pasti barang tersebut akan banyak dibeli, dibandingkan barang bagus tetapi harganya terlalu mahal.

Di satu sisi, HARGA SAHAM AKAN KEMBALI KE FAKTOR FUNDAMENTAL. Kalau ada saham yang harganya terlalu murah dan fundamentalnya baik, maka saham tersebut pasti akan naik lagi mengikuti fundamentalnya.

Syarat value investing, adalah mencari saham-saham yang valuasinya murah (Dari sisi PER dan PBV), dan tentunya harus didukung dengan kinerja fundamental yang bagus.  

Dalam value investing, anda bisa mencari saham-saham blue chip atau saham-saham prospek yang sektor-nya lagi booming. Selama fundamentalnya baik dan didukung dengan valuasi yang murah, maka anda dapat dikatakan menerapkan value investing strategy

Value investing cocok untuk anda yang ingin mengincar saham-saham yang punya potensi naik jangka menengah sampai 1 tahun. Hal ini karena saham2 yang sudah terdiskon dan fundamentalnya baik, harga sahamnya punya potensi naik lebih cepat. 

Namun kekurangan value investing, anda harus jauh lebih selektif dalam memilih saham. Karena di market banyak saham yang PER dan PBV-nya murah, tapi kinerja fundamentalnya biasa-biasa saja. Anda harus mencari saham dengan valuasi murah plus fundamental bagus. 

2. Income investing 

Income investing adalah strategi investasi yang dilakukan dengan mengincar perusahaan-perusahaan yang rutin membagikan dividen setiap tahun, dengan nominal dividen yang lebih besar / unggul dibandingkan perusahaan2 di sektor industrinya. 

Dalam income investing, anda harus mencari perusahaan-perusahaan dengan kriteria sebagai berikut: 
  • Perusahaan yang fundamentalnya bagus dan mapan di sektornya
  • Rajin membagikan dividen setiap tahun
  • Nominal dividen per saham relatif lebih besar dibandingkan perusahaan di sektornya
Biasanya perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam income stock adalah perusahaan blue chip seperti ASII, TLKM, BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, INDF, ICBP, karena perusahaan2 tersebut membagikan dividen besar, rutin dan konsisten, disertai fundamental yang mapan. 

Atau perusahaan2 yang tahan banting dan memiliki tingkat utang rendah dan rajin bagi dividen seperti MYOR dan SIDO. 

Income investing cocok diterapkan untuk investor yang ingin mendapatkan PASSIVE INCOME di saham. Sehingga anda tidak perlu terlalu sering memantau saham, atau menjual saham yang anda punya. 

Tapi kekruangan income investing adalah: Income investing membutuhkan modal besar supaya anda bisa mendapatkan passive income yang memadai. Hal ini karena strategi income investing hanya mengandalkan pemasukan berupa dividen, dan dividen hanya dibagikan 1 kali setahun (ada beberapa perusahaan saja yang bagi dividen interim).

3. Growth investing 

Growth investing merupakan strategi investasi yang berfokus untuk mencari perusahaan-perusahaan yang sedang BERTUMBUH (Growth) pesat di sektornya. Atau perusahaan2 yang sedang booming yang memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa mendatang. 

Tentu saja untuk mencari perusahaan yang sedang growth, anda harus melihat kinerja fundamentalnya, terutama dari sisi pertumbuhan pendapatan bersih, laba bersih, dan ROE-nya. Jangan hanya mencari perusahaan yang sedang booming tanpa didukung kinerja fundamental yang jelas. 

Income investing cocok diterapkan untuk anda yang ingin mencari profit multi bagger di saham, dan buat investor yang mengincar hasil lebih cepat dari investasi. 

Growth investing lebih cocok diterapkan buat investor dengan profil risiko 'high risk', yaitu investor yang mengincar pertumbuhan harga saham yang pesat, namun juga diikuti dengan fluktuatif harga saham. 

Hal ini karena saham-saham yang sedang bertumbuh, harga sahamnya akan lebih cepat naik dibandingkan perusahaan dengan kinerja yang sudah mapan, sehingga saham2 growth umumnya kenaikannya sangat cepat. 

Tapi kekurangan strategi growth investing adalah fluktuatif harga saham yang lebih tinggi. Selain itu, perusahaan growth kurang cocok disimpan dalam waktu yang cukup lama, karena ketika saham sudah naik tinggi dan valuasi mulai mahal, harga saham sangat berpotensi turun drastis. 

4. Strategi nabung saham (Manajemen modal investasi) 

Selama ini kita mengenal strategi investasi NABUNG SAHAM. Yap, nabung saham juga merupakan salah satu strategi investasi terutama berkaitan dengan manajemen modal. 

Banyak investor beranggapan kalau investasi saham itu butuh modal besar, dan harus dilakukan dengan membeli saham sekali untuk investasi. Padahal investasi saham bisa dilakukan dengan cara beli bertahap alias nabung saham. 

Nabung saham sangat efektif untuk para investor yang masih punya modal pas-pasan. Tapi nabung saham juga perlu dilakukan dengan cara yang benar, agar investasi anda bisa meraih profit maksimal. 

Nabung saham tidak hanya sekedar suntik modal dan beli saham tiap minggu atau tiap bulan. Anda bisa pelajari strategi2 nabung saham yang benar disini: Cara Investasi / Nabung Saham yang Benar, Cara Nabung yang Benar dan Nabung Saham Kok Tambah Rugi? 

Itulah 4 strategi investasi saham. Anda bisa menerapkan strategi-strategi tersebut sesuai dengan profil risiko, modal dan tujuan anda masing-masing.  

Sebagai tambahan referensi, anda bisa pelajari full praktik dan strategi investasi untuk memaksimalkan profit jangka panjang, plus bedah analisa laporan keuangan disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.