Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Divergence Saham

Kalau anda belajar membaca indikator saham, seperti indikator stochastic, RSI, CCI, Money Flow Index, Williams %R, anda pasti tidak asing dengan istilah DIVERGENCE.

  

Apa itu divergence saham? Bagaimana cara mengetahui divergence pada grafik saham? Dan apa kegunaan trader mengetahui divergence dalam analisis teknikal? 

Pada pos ini, kita akan bahas mengenai divergence saham yang terkadang muncul di indikator. 

DIVERGENCE SAHAM 

Divergence adalah suatu kondisi di mana indikator saham memberikan sinyal buy / naik, namun harga mengalami penurunan, atau indikator saham memberikan sinyal sell / turun, tapi harga saham justru naik. 

[Pelajari juga full praktik dan strategi analisis teknikal yang bisa diterapkan untuk trading, buat trader saham pemula sampai expert disini: Ebook Saham Full Praktik Trading].

Singkatnya, divergence adalah sinyal indikator yang berkebalikan dengan pergerakan harga sahamnya. Berikut adalah contoh tampilan divergence dalam grafik saham (menggunakan indikator stochastic): 

Divergence saham - Indikator naik, harga saham turun 

Pola divergence pertama, terjadi ketika indikator bergerak naik yang artinya adalah sinyal bahwa harga saham akan melanjutkan kenaikan. Tetapi harga sahamnya turun membentuk pola penurunan / koreksi. 

Perhatikan tanda persegi diatas, di mana sinyal indikator dan pergerakan saham justru berkebalikan. Kemudian perhatikan juga pola divergence saham yang kedua: 

Divergence saham - Indikator turun, tapi harga saham naik 

Divergence pada indikator juga bisa terjadi ketika indikator bergerak turun, yang artinya harga saham berpotensi koreksi. Namun harga saham justru bergerak naik. Perhatikan tanda lingkaran diatas, di mana pola divergence-nya terlihat cukup jelas. 

Divergence biasanya sering ditemukan dalam indikator leading. Beberapa contoh indikator leading seperti Stochastic, RSI, Commodity Channel Index, Money Flow Index, ADX, Accumulation/Distribution, Momentum dan masih banyak indikator leading lainnya. 

Hal ini karena indikator leading adalah indikator yang memberikan sinyal buy sell lebih awal (lead = mendahului pergerakan harga saham). Artinya, sinyal trading yang dihasilkan oleh indikator leading itu lebih cepat. 

Sehingga, sinyal yang cepat ini terkadang juga bisa menipu trader, di mana pergerakan indikator tidak sesuai dengan harga sahamnya. 

Jadi walaupun divergence tidak banyak kita temukan dalam indikator, akan tetapi semua indikator leading bisa memberikan pola / bentuk divergence pada harga saham.

DIVERGENCE = FAKE SIGNAL  

Divergence dapat kita katakan sebagai fake signal (sinyal palsu). Karena kalau anda mengikuti sinyal dari indikator tersebut, anda akan tertipu dengan sinyal yang dihasilkan. 

Pada saat indikator memberikan sinyal buy dan anda membeli sahamnya, harga saham malah turun. Sebaliknya saat anda menjual saham, harga saham justru naik. 

CARA MENGATASI DIVERGENCE 

Bagaimanapun juga, indikator leading tetap berguna buat trader sebagai acuan sinyal buy dan sell. Oleh karena itu, anda tidak perlu 'membuang' indikator leading dalam trading. Ada beberapa cara buat mengatasi kelemahan divergence pada indikator: 

1. Kombinasikan indikator leading dengan analisa teknikal klasik 

Indikator leading harus dikombinasikan dengan analisa support-resisten, analisa tren, chart pattern dan candlestick. Hal ini karena analisa teknikal klasik dapat berfungsi untuk melihat pattern suatu saham, dan kecenderungan arah market. 

Sehingga ketika indikator leading memberikan sinyal buy, tapi pattern2 yang terbentuk dari chart-nya menunjukkan bearish, maka anda bisa pertimbangkan untuk tidak membeli sahamnya terlebih dahulu. Anda bisa pelajari analisa-analisa teknikal klasik untuk trading disini: 
2. Kombinasikan indikator leading dengan teknikal lagging 

Indikator leading hendaknya dikombinasikan juga indikatr indikator lagging seperti Moving Average, MACD, Bollinger Bands. Indikator lagging berfungsi untuk membantu anda dalam melihat kecenderungan tren dan support resisten penting. 

Sehingga anda bisa melakukan kombinasi analisa momentum (leading), dengan tetap melihat titik-titik harga saham yang bagus untuk ditradingkan (lagging). 

Sebagus apapun indikator leading, indikator saham tidak bisa berdiri sendiri tanpa dikombinasikan dengan analisa teknikal lainnya, terutama analisis teknikal klasik. 

Karena inti dari analisa teknikal adalah kemampuan anda untuk membaca tren, support resisten dan arah market (dengan chart pattern atau candle). Sedangkan indikator leading adalah sebagai alat bantu. 

Dengan kombinasi analisa teknikal, anda bisa meminimalkan sinyal palsu yaitu divergence yang dihasilkan dari indikator. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.