Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Swing Trading Vs Trading Harian

Beberapa waktu lalu, ada rekan trader bertanya: "Bung Heze, kalau trading harian sama trading mingguan, lebih untung mana?" 


Sebelum kita bahas, trading harian merupakan trading cepat, yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual saham di hari yang sama (beli pagi jual siang atau sore) sampai tiga harian trading. 

Sedangkan pada swing trading, anda menerapkan strategi beli jual saham untuk disimpan dalam jangka waktu minimal 1 minggu sampai 1 bulan. Jadi range tradingnya lebih panjang (strategi buy and hold saham). Anda melakukan strategi buy and hold. 

Di web Saham Gain ini, kita sudah membahas full praktik cara-cara memilih saham untuk swing trading dan intraday trading. Anda bisa pelajari strategi2nya disini:  
Pada swing trading, jangka waktu trading yang anda lakukan lebih lama, frekuensi trading lebih sedikit. Tetapi target take profit anda lebih besar. 

Pada trading harian, jangka waktu trading anda jauh lebih singkat (beli jual di hari yang sama) dengan frekuensi trading yang lebih sering dibandingkan swing trading. Tetapi target take profit anda lebih kecil. 

Jadi kalau swing trading anda mengincar target take profit yang tinggi, tetapi anda lebih jarang membeli saham. Sedangkan trading harian, anda mengincar persentase profit lebih kecil, tetapi frekuensi trading banyak. 

Nah dari kedua strategi trading ini, manakah yang lebih efektif diterapkan di pasar saham? Mana yang lebih menguntungkan dan bisa menghasilkan profit lebih maksimal? 

Baik swing trading maupun harian sama-sama menguntungkan. Bagus tidaknya strategi trading, juga tergantung dari karakter anda masing-masing. Jika anda lebih cocok swing trading, lanjutkan. Jika anda lebih cocok trading cepat, perdalam analisa-analisa anda untuk trading cepat. 

Tapi menurut saya pribadi, kedua strategi trading ini akan semakin efektif jika diterapkan dalam kondisi pasar saham yang tepat. Karena kondisi market sebenarnya juga menentukan efektif tidaknya strategi trading. Sekarang mari kita bahas kelebihan kedua strategi trading (swing dan intraday).

SWING TRADING 

Swing trading sangat bagus diterapkan ketika tren IHSG lagi relatif bullish / naik. Ketika kondisi pasar saham tidak banyak gej0lak / sentimen2 negatif, maka biasanya banyak saham yang tren harganya bisa naik dalam jangka waktu yang lebih lama. 

Sehingga, menyimpan saham untuk jangka waktu seminggu atau lebih akan lebih aman, karena tren harga memang relatif bullish. Anda juga bisa mengincar target profit yang lebih tinggi kalau kondisi pasar saham lagi bagus. 

Dalam kondisi market yang sideways, swing trading juga bisa diterapkan, yaitu dengan membeli saham-saham bagus yang harganya turun di support-support kuat dan jual dalam waktu sekitar 1 minggu di area resisten kuat. 

Karena inti dari tren sideways adalah, kemampuan trader untuk melihat titik support resisten kuat buat trading. Pelajari juga: Full Praktik Strategi Trading Saham Sideways.  

Swing trading cocok untuk:
  • Trader yang ingin menyimpan saham lebih lama (buy and hold)
  • Trader yang menghindari fluktuatif saham
  • Trader pengikut tren market / saham
TRADING HARIAN (INTRADAY)

Trading harian bagus diterapkan pada saat IHSG mengalami volatilitas yang tinggi. Karena saat volatilitas market lagi tinggi, banyak saham yang harganya naik turun dalam waktu cepat. 

Sehingga momen inilah yang bagus dimanfaatkan untuk trading harian. IHSG yang cenderung bearish / turun juga merupakan kondisi bagus untuk intraday. Karena saat IHSG bearish, technical rebound hanya terjadi jangka pendek. 

Kalau anda menyimpan saham dalam jangka waktu lebih panjang, saham yang anda beli mungkin akan keburu turun duluan sebelum jangka waktu 1 minggu. Tapi kalau anda menerapkan take profit harian, anda sudah bisa menjual saham anda profit dalam waktu lebih singkat. 

Trading harian cocok untuk: 
  • Trader yang ingin mendapatkan profit cepat 
  • Trader yang ingin "memutar" modal 
Ringkasnya, strategi swing trading bagus diterapkan dalam kondisi market yang bullish, volatilitasnya tidak terlalu tinggi. Sebaliknya, intraday trading lebih bagus diterapkan pada market yang sedang bearish, dan kondisi market yang sangat fluktuatif. 

Tapi kalau memang anda bukanlah tipe trader harian, maka dalam kondisi market yang bearish, anda bisa memutuskan untuk berhenti (rest) trading terlebih dahulu. Sampai menunggu kondisi market agak normal, baru anda mulai beli saham bertahap. 

Kalau saya pribadi lebih suka menerapkan dua strategi (kombinasi), sehingga bisa mengambil keputusan trading yang lebih fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi market. 

Baik swing trading maupun trading harian, adalah strategi trading yang bagus diterapkan untuk semua level trader, baik pemula sampai expert.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.