Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Teknik Tepat Melakukan Averaging Up - Part I

Teknik main saham yang sering dilakukan trader, salah satunya adalah averaging up dan averaging down. Jika anda belum paham mengenai keduanya, silahkan baca pos: Averaging Down dan Averaging Up Saham. Tapi, di pos ini saya tidak akan membahas teknik main saham dengan averaging down, karena sudah pernah membahasnya di pos ini: Mana yang Boleh: Averaging Up atau Averaging Down?

Averaging up memang adalah teknik membeli saham yang lebih benar daripada averaging down. Lalu bagaimana teknik main saham yang tepat menggunakan averaging up? 

Sejauh pengalaman saya menekuni trading saham, teknik averaging up yang tepat adalah ketika harga saham tersebut masih / sudah murah (rendah), dan harga saham berada dalam kondisi uptrend yang mantap / harga saham ada tanda-tanda akan diangkat naik tinggi.

"Bung Heze mengapa sebaiknya kok melakukan averaging up ketika harga saham masih rendah?" Tanya anda 

Pertama, kalau harga saham masih rendah / murah dan didukung dengan kondisi uptrend, potensi harga saham naik akan semakin tinggi. Anda lihat PPRO. Ketika harga saham PPRO masih di 230-an, PPRO punya mampu naik terus sampai 1.400-an, kemudian setelah harga saham sudah tinggi, PPRO sulit untuk naik lagi. 

Kedua, kalau anda averaging up saat harga saham sudah tinggi, modal yang anda gunakan semakin besar, dan anda akan semakin sulit menjual sahamnya di harga tinggi, karena semakin tinggi nilai averaging up, anda butuh kenaikan harga yang lebih besar agar bisa menjual dan cuan, dibandingkan jika anda averaging up saat harga saham masih rendah. 

"Ohh oke2 saya sudah paham" Gumam anda.

Satu hal yang perlu anda ketahui, kalau harga saham sedang fluktuatif atau bahkan cenderung turun, jangan coba-coba melakukan averaging up. Hal ini dapat menjebak anda sendiri. Averaging up saat harga saham fluktuatif atau cenderung turun berpotensi membuat dana anda nyangkut semakin banyak. 

"Tapi Bung Heze.. ada satu hal lagi yang menggelitik nih. Kalau harga saham udah dalam posisi uptrend dan saya yakin naik, ngapain kok harus averaging up segala, langsung aja beli sekali yang banyak" Untuk menjawab pertanyaan terswbut, silahkan baca jawabannya di pos berikutnya: Teknik Tepat Melakukan Averaging Up - Part II.

2 komentar:

  1. Anonymous20:23

    Sebaiknya brp % dari modal, untuk membeli saham sebagai pemula. Saya selama ini langsung full cash untuk bli 1 saham. Dan masih sering CL.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemula bahkan pemain pro tidak aman jika main full cash untuk satu saham.

      Lebih baik anda mendiversifikasikan modal anda untuk trading. Untuk pemula anda bisa pegang 3-5 saham, dengan alokasi modal 30%-30%-40% untuk 3 saham. Bobot cash paling besar adalah saham yang anda anggap paling potensial untuk naik dan memberikan profit lebih besar.

      Kedua, selalu sisakan modal di account balance anda. Jangan dihabiskan semua untuk trading. Cash adalah modal untuk berjaga-jaga dalam trading

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.