Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Memahami Strategi Diversifikasi Saham

Sebagai trader saham, anda mungkin sudah sering mendengar istilah DIVERSIFIKASI SAHAM. Apa itu diversifikasi saham? Dan bagaimana praktikknya untuk trading dan investasi? 



Diversifikasi saham adalah strategi menyusun portofolio saham dengan cara membagi modal untuk membeli lebih dari satu saham. Sudah nangkap maksudnya? 

Sederhananya, diversifikasi saham itu kalau anda membeli lebih dari satu saham. Jadi anda membagi modal anda untuk beberapa saham. Kalau anda punya saham BBRI dan TLKM misalnya. Maka bisa dikatakan anda menerapkan strategi diversifikasi karena di portofolio, anda punya lebih dari satu saham. Sudah paham? 

[Manajemen modal untuk diversifikasi saham, dan saham2 pilihan untuk diversifikasi yang benar, bisa anda pelajari juga praktik2 dan strategi tradingnya disini: Buku Saham. ]

Tujuan trader melakukan strategi diversifikasi yang utama ada dua yaitu pertama: Meminimalkan risiko. Warren Buffet pernah mengatakan: "Don't put your eggs in one basket" (jangan memasukkan telor dalam satu keranjang). 

Maksudnya dalam konteks saham adalah: Kalau anda memasukkan semua duit anda di satu saham, dan saham tersebut ternyata turun, anda tidak punya alternatif saham yang lain. Sehingga, kalau anda tidak melakukan diversifikasi, risikonya akan lebih besar. 

Sebaliknya, kalau anda punya 2-3 saham yang dibeli, maka ketika satu saham harganya masih belum naik, anda masih punya alternatif saham lain yang ada peluang untuk naik.  

Kedua, menambah saham-saham yang bagus di portofolio. Saham bagus di pasar modal tidak hanya satu jenis. Kalau anda menemukan beberapa saham yang bagus dan potensi naik, tidak ada salahnya anda membeli lebih dari satu saham (diversifikasi).

Jadi, diversifikasi saham itu sebenarnya juga merupakan bagian dari strategi trading dan manajemen modal. Diversifikasi yang benar akan menciptakan portofolio saham yang sehat, sehingga anda bisa meraih profit lebih maksimal dari saham-saham yang anda beli. 

Dalam praktiknya, strategi diversifikasi saham di terapkan dengan tiga cara berikut: 

1. Strategi diversifikasi bebas 

Diversifikasi bebas merupakan strategi diversifikasi ke beberapa saham tanpa memperhatikan komposisi per sektor saham. 

Jadi anda bebas membeli saham yang anda suka. Selama saham tersebut analisa teknikalnya lagi bagus dan mendukung, maka anda membeli sahamnya. 

Pada strategi diversifikasi bebas, portofolio trader bisa diisi 100% saham perbankan saja, atau 100% saham consumer goods atau mungkin 30% saham consumer goods, 50% saham telekomunikasi dan sisanya saham perbankan. 

Strategi diversifikasi bebas tidak ada aturan yang baku anda harus menggunakan modal anda berapa persen untuk alokasi di sektor-sektor saham tertentu. Trader tidak terlalu memperdulikan sektor saham yang dibeli, namun lebih fokus ke analisa teknikal di saham2 yang diincar. 

2. Strategi diversifikasi per sektor 

Diversifikasi saham juga bisa diterapkan dengan cara alokasi modal untuk tiap sektor saham. Pada strategi ini, trader lebih memperhatikan sektor-sektor saham mana saja yang mau diprioritaskan. 

Misalnya trader menggunakan modal untuk diversifikasi 40% di saham consumer goods dan 60% di saham perbankan. Pada strategi diversifikasi per sektor, trader jarang memasukkan modal 100% di saham-saham sektor yang sama. 

Trader pasti melakukan diversifikasi saham pada beberapa sektor yang berbeda. Biasanya sektor yang diprioritaskan adalah sektor2 yang sedang booming atau pergerakannya lagi bagus saat ini.

3. Strategi diversifikasi saham lapis satu, dua dan tiga

Strategi diversifikasi bisa anda fokuskan berdasarkan tingkat risikonya. Jika anda mengalokasikan modal lebih banyak pada saham blue chip (lapis satu), maka anda adalah tipikal trader low risk. 

Kalau anda lebih banyak alokasi di saham lapis dua, berarti anda adalah tipikal trader moderat. Kalau anda lebih banyak alokasi saham gorengan, anda adalah tipikal trader agresif (menyukai risiko tinggi). 

Pelajari juga: Memahami Saham Lapis Satu, Dua dan Tiga. Berikut contoh diversifikasi saham blue chip, saham lapis dua dan saham lapis tiga: 


Strategi diversifikasi saham
Contoh diatas bukanlah aturan baku. Anda bisa menggunakan alokasi diversifikasi sesuai dengan karakter anda masing-masing. 

Tapi saran saya, untuk trader pemula sebaiknya gunakan dulu strategi konservatif alias prioritaskan saham-saham yang likuid (blue chip) dan saham lapis dua, karena risikonya relatif rendah. 
Untuk semua trader saham, sebaiknya anda memiliki setidaknya saham blue chip dan saham lapis dua. Dalam diversifikasi, hindari membeli 100% saham-saham gorengan.
DIVERSIFIKASI SAHAM, SEBAIKNYA PUNYA BERAPA SAHAM? 

Mayoritas trader saham biasanya lebih sering menggunakan strategi diversifikasi, karena dengan diversifikasi, anda punya lebih banyak pilihan saham. 

Namun tentu saja dalam diversifikasi, anda juga tidak boleh gegabah dalam membeli saham. Walaupun diversifikasi itu sebenarnya tidak ada rumus dan ukuran baku, tapi anda bisa mempertimbangkan strategi diversifikasi berikut: 
  • Trader pemula (0-1 tahun trading): Diversifikasi 2 saham
  • Trader diatas 1-3 tahun: Diversifikasi 2-4 saham
  • Trader diatas 3 tahun: Diversifikasi 2-6 saham
Contoh diversifikasi diatas bukanlah aturan pakem. Anda bisa melakukan diversifikasi saham sesuai dengan kondisi dan kemampuan anda masing-masing. Pesan saya, dalam diversifikasi jangan sampai overtrading (Beli terlalu banyak saham). Karena hal ini juga membahayakan karir trading anda. 

Semoga pos ini bisa menambah pemahaman rekan-rekan tentang strategi diversifikasi saham. Salam profit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.