Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Rasio Bank: Rumus Loan To Asset Ratio (LAR)

Di pos ini: Rasio Bank: Rumus Loan to Deposit Ratio (LDR), kita sudah membahas tentang ukuran rasio likuiditas perbankan yang sering sekali digunakan untuk mengukur kemampuan modal bank dalam menyediakan kredit pada debitur. Sebenarnya ada lagi rasio likuiditas bank yang cukup populer, yaitu Loan to Asset Ratio (LAR). 

Loan to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit menggunakan aset total yang dimiliki oleh bank. Rumus Loan to Asset Ratio adalah sebagai berikut: 



Cara membaca LAR: Semakin besar LAR, tingkat likuiditas bank semakin rendah, karena itu artinya perusahaan memerlukan jumlah aset yang semakin besar untuk membiayai kredit yang diberikan kepada debitur. 

Kredit yang diberikan pada umumnya memiliki risiko tidak tertagih atau yang biasa kita sebut dengan kredit macet, sehingga perusahaan harus menyiapkan adanya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk mengantisipasi risiko kredit macet tersebut. Baca juga: Cara Menghitung Non Performing Loan (NPL) pada Laporan Keuangan Bank.

Karena adanya risiko kredit macet pada kredit yang diberikan ini, maka perusahaan harus memiliki aset total yang jauh besar dibandingkan kredit yang diberikan (supaya LAR menjadi semakin kecil). Dengan demikian, aset total perusahaan semakin mampu / tidak dibutuhkan aset total yang besar untuk membiayai kredit yang diberikan.  

Cara Menghitung Loan To Asset Ratio

Bagaimana cara menghitung LAR pada laporan keuangan? Untuk mendapatkan angka LAR pada laporan keuangan, maka kita harus melihat pada Laporan Posisi Keuangan perbankan pada Aset. Kita akan menggunakan contoh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). 



(Klik gambar untuk memperbesar)

Kredit yang diberikan tersedia dalam salah satu komponen aset di laporan keuangan bank (lihat laporan keuangan diatas). Sedangkan total aset anda tinggal melihat angkanya. Untuk memudahkan perhitungan LAR, perhatikan tabel dibawah ini: 



Pada perhitungan LAR, didapatkan angka LAR BBRI mengalami penurunan dari 64,11% menjadi 63,84% selama 2 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa BBRI memerlukan 64,11% dari aset totalnya untuk memberikan kredit kepada pihak ketiga, dan mengalami penurunan menjadi 63,84% di tahun berikutnya. 

Penurunan LAR ini mengindikasikan bahwa BBRI memerlukan semakin sedikit aset total untuk membiayai kredit yang diberikan. Dengan demikian, jika kita melihat dari sisi LAR, likuiditas BBRI semakin bagus, karena BBRI tidak membutuhkan aset yang besar untuk membiayai kredit yang diberikan. 

Kurang lebih seperti itu cara membaca loan to asset ratio. Anda bisa membandingkan juga LAR perusahaan perbankan yang anda analisis dengan LAR pada industri sejenis. Apabila nilai LAR (%) berada dibawah industri sejenis, artinya likuiditas perbankan semakin baik, dan juga sebaliknya. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.