Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Fundamental Saham - Return on Asset (ROA)

Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Rasio Profitabilitas / Rentabilitas.

Return on Asset (ROA) adalah salah satu rasio penting dalam dunia investasi saham dan keuangan yang sering dijadikan tolok ukur investor dalam berinvestasi di sebuah perusahaan. Apa perlunya Anda mengetahui ROA perusahaan? 

ROA termasuk dalam salah satu rasio profitabilitas. Baca juga: Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Rasio Profitabilitas. ROA digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat pengembalian atas aset menjadi laba bersih.  Masih bingung dengan pengertian ROA diatas?

Lebih mudahnya begini: ROA adalah sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih dari aset total yang dimiliki. Sesuai definisinya, maka rumus ROA adalah sebagai berikut.

Cara menghitung ROA sangat mudah. Misalnya diketahui:

Laba bersih PT A: Rp10.000
Aset total PT A (awal tahun): Rp1.800
Aset total PT A (akhir tahun): Rp2.200
Rata-rata total aktiva = (1.800 + 2.200) / 2 = Rp2.000
Maka ROA adalah: Rp10.000 / Rp2.000 = 5 kali. 

Baca juga: Analisis Fundamental Saham: Return to Equity (ROE) - Part I. Analisis Fundamental Saham: Return to Equity (ROE) - Part II. Kalau ROA semakin besar artinya semakin bagus. Sebelum saya membahas lebih dalam tentang ROA, saya ingin menjelaskan faktor2 yang menyebabkan ROA naik dan ROA turun (berdasarkan rumusnya).

Penyebab Kenaikan ROA

1. Laba bersih naik, aset total turun.
2. Laba bersih naik, aset total stagnan.
3. Laba bersih dan aset total naik (kenaikan laba lebih besar dibandingkan aset total). 

Penyebab Penurunan ROA

1. Laba bersih turun, aset total naik.
2. Laba bersih turun, aset total stagnan.
3. Laba bersih dan aset total turun (penurunan laba bersih dibandingkan aset total).

ROA naik implikasinya berarti: Dengan sumber daya yang dimiliki (aset total), perusahaan mampu memaksimalkannya menjadi laba bersih. Hal ini berarti, dengan aset2 yang dimiliki perusahaan, perushaaan mampu memanfaatkan aset2nya dengan baik, sehingga bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Terlebih lagi jika Anda menemukan perusahaan yang aset totalnya turun atau stagnan, tetapi laba bersih naik terus, hal ini bisa mengindikasikan: Dengan aset yang sedikit, perusahaan tetap mampu memaksimalkan kinerjanya, sehingga bisa menghasilkan laba bersih yang besar. 

Nah, itulah pentingnya ROA. Sudah paham? Lalu apa kegunaan ROA dalam investasi saham? Saya berikan ilustrasinya. 

Katakanlah Anda sedang menganalisis emiten2 sektor infrastruktur. Akhirnya Anda memutuskan untuk memilih antara perusahaan A dan perusahaan B untuk dianalisis. Perusahaan A dan perusahaan B memiliki aset total yang sama / kurang lebih sama. Tetapi, laba bersih perusahaan A jauh lebih besar daripada perusahaan B. ROA perusahaan B ternyata kecil sekali karena labanya juga kecil. Berarti itu artinya, dengan nilai aset yang sama dengan perusahaan B, perusahaan A mampu menciptakan laba yang lebih besar.

Jika dilihat dari sisi ROA, maka perusahaan A lebih menarik untuk dijadikan tempat investasi. Idealnya begini:

Ketika melihat perusahaan A calon investor akan berkata: "Wah, perusahaanmu hebat ya. Bisa menghasilkan laba yang gede. Anda benar2 bisa memanfaatkan sumber daya sebaik mungkin." 

Ketika melihat perusahaan B, calon investor akan berkata: "Lho, Anda punya pabrik dimana-mana, pabrik Anda besar, kendaraan banyak, uang Anda banyak, kok labanya cuman segini?" 

So, dari sisi penilaian investor (dari sisi ROA), perusahaan A akan lebih menarik untuk dijadikan tempat berinvestasi saham, ketimbang perusahaan B.

Gimana, sudah jelas kegunaan ROA?

ROA yang Ideal???

Seperti rasio2 keuangan lainnya, ROA yang ideal (bagus), berarti Anda harus membandingkannya dengan sektor usaha sejenis. Jika ROA perusahaan diatas rata2 industri sejenis, maka perusahaan tersebut layak investasi (dari sisi ROA).

Kalau Anda ingin menganalisis ROA ideal, saran saya Anda lebih baik mencari perusahaan2 yang asetnya besar, dan labanya juga besar. Mengapa? Karena perusahaan yang memiliki aset besar dibandingkan perusahaan2 sejenis lainnya, biasanya adalah emiten yang memimpin sektor nya.

2 komentar:

  1. wah terimakasih banyak Pak! sukses dan sehat selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama... Salam sukses dan sehat

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.