Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham BEBS Anjlok, dan Batas ARB 15%

El Heze

Saham BEBS yang sedang ramai belakangan ini, karena saham ini tiba-tiba bergerak naik hingga menyentuh Auto Reject Atas (ARA) pada penutupan Jumat lalu (26 Mei). Padahal sepanjang jam perdagangan bursa, saham BEBS masih turun hingga terkena ARB.


Namun seperti yang kita lihat, setelah BEBS ARB hanya dalam beberapa menit, di hari perdagangan keesokan harinya BEBS kembali ARB. Perhattikan grafik BEBS berikut:


Saham BEBS yang sempat ARA (lihat candle hijau panjang), tidak bertahan lama karena besoknya BEBS langsung terkena ARB hari. Dan kalau kita lihat secara tren, BEBS jelas bukanlah saham dengan tren yang sehat. 

Hal ini karena hanya dalam kurun waktu 5 bulan, saham BEBS dengan cepat turun dari harga 785 sampai ke 318. Bahkan dalam 2 minggu terakhir, hampir setiap hari BEBS terkena Auto Reject Bawah. 

Pergerakan saham-saham seperti ini sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi di bursa. Sejak munculnya saham-saham IPO di bursa dengan kualitas yang kurang baik, kita semakin sering menjumpai saham-saham yang bergerak secara tidak wajar. 

Anda bisa profit besar dalam waktu singkat jika saham yang anda beli naik tinggi apalagi sampai ARA. Namun sebaliknya, tidak sedikit trader yang mengalami kerugian karena ikut-ikutan membeli yang sedang ramai karena naik tanpa alasan yang jelas. 

Selama pandemi, kita semua menghadapi kebijakan Auto Reject Bawah (ARB) dari BEI, di mana saham-saham yang turun maksimal hanya bisa turun sebesar 7%. 

Namun mulai tanggal 5 Juni batas ARB menjadi 15% (bukan 7% lagi), dan per September batas ARA serta ARB akan kembali berlaku AR simetris. Itu artinya membeli saham-saham yang pergerakannya tidak jelas akan semakin berisiko. 

Saham yang ARB bukan hanya turun 7%, namun bisa turun 15-20% dalam sehari, simetris dengan kenaikan auto reject atas. 

Kalau anda investor / trader angkatan corona, yang baru membuka rekening efek dan trading saat pandemi, anda masih merasakan harga saham hanya turun maksimal 7%. Namun nanti batas ARB bukan hnya 7% tetapi penurunan harga saham dalam satu hari bisa diatas itu. 

Masalahnya, dengan semakin banyak saham yang pergerakannya seperti BEBS ini, kemungkinan besar kita akan menemukan lebih banyak saham yang pergerakannya sangat tidak wajar di bursa. 

Membeli saham-saham seperti ini sangat spekulatif. Anda bisa untung besar, namun anda bisa rugi besar dalam waktu singkat. 

Maka dari itu, dengan kembalinya kebijakan auto reject asimetris menuju auto reject simetris secara bertahap, trader disarankan untuk selalu melakukan manajemen modal, mengurangi gambling pada saham-saham yang pergerakannya terlalu volatil dengan likuiditas rendah. 

Dengan banyaknya saham yang pergerakannya tidak jelas, akan ada banyak pom-pom ataupun ajakan untuk membeli saham-saham yang sedang naik banyak, tetapi tidak didasari dengan analisa teknikal dan fundamental yang jelas. 

Hindari rasa FOMO (ingin mengejar saham-saham yang sudah naik tinggi karena takut ketinggalan), tanpa didasari analisis fundamental dan teknikal.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.