Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal - Higher High Higher Low

Dalam analisis teknikal, analisis tren dan support resisten merupakan dua analisa utama untuk melakukan screening dan mengambil keputusan trading. Dalam praktikknya, ada tiga macam analisis tren, yaitu tren naik (uptrend), tren turun (downtrend) dan tren mendatar (sideways). 


Pada pos ini, kita akan membahas saham uptrend / tren naik. Pada pos berikut: Cara Mengetahui Saham Uptrend dan Downtrend, kita sudah mengulas contoh cara melihat saham yang trennya lagi naik, dan saham yang trennya sedang turun. 

Pada saham yang tren-nya naik, support dan resisten akan membentuk higher high dan higher low. Apa itu higher high dan higher low? 

Sederhananya, higher high dan higher low adalah kenaikan harga saham yang terus membentuk puncak harga resisten yang semakin tinggi (higher high) dan membentuk lembah support yang semakin tinggi (higher low). Untuk memudahkannya, silahkan perhatikan ilustrasi berikut ini: 

Higher High Higher Low

Sehingga pada pola higher high higher low, maka harga resisten yang terbentuk sebelumnya akan berubah menjadi harga support. Perhatikan kembali pada tabel diatas. Harga resisten di hari pertama pada 2.100, akhirnya menjadi harga support di harga ketiga. 

Demikian seterusnya. Hal ini terjadi pada pola saham uptrend yang membentuk higher dan higher, di mana harga resisten sebelumnya akan menjadi harga support baru. 

[Anda bisa perdalam strategi trading dan cara entry trading pada saham-saham uptrend yang berpotensi naik dan membentuk higher high yang baru disini: Cara Screening Saham Uptrend].

Sehingga di dalam analisa teknikal, harga 2.100 pada hari ketiga adalah acuan support terdekat, bukan resisten lagi. Ketika anda menemukan saham dengan pola higher higher low, ini artinya saham berada dalam fase uptrend. Sekarang perhatikan contoh pola higher high higher low pada chart berikut: 


Pada saham AALI diatas, terlihat bahwa harga saham AALI membentuk pola uptrend, sehingga kalau kita gambarkan dengan tren, maka AALi membentuk support-support yang semakin tinggi (higher low) dan resisten-resisten yang semakin tinggi juga (higher high). 

Semoga anda sudah memahami istilah higher high higher low dan contohnya dalam analisa teknikal. 

Lalu, apa kegunaan memahami higher high higher low? Memang apa efeknya untuk trading saham? 

Apa yang saya paparkan di pos ini adalah bagian dari ANALISIS TREN. Kita tahu bahwa analisis tren adalah analisa yang berguna untuk melihat potensi arah pergerakan harga saham. 

Dalam Dow Theory, salah satu prinsipnya sudah dijelaskan bahwa: Harga saham akan terus bergerak mengikuti tren-nya sampai ada tanda-tanda bahwa tren saham akan berbalik arah. 

Artinya kalau tren suatu saham sedang berada dalam tren naik, maka harga saham tersebut kemungkinan besar masih akan terus berada dalam pola uptrend-nya. Uptrend berarti tekanan bullish lebih kuat daripada tekanan bearish. 

Kalau saham tersebut uptrend, artinya tekanan beli dominan, sehingga saham-saham memberikan peluang yang lebih bagus untuk trading. Untuk saham uptrend, anda bisa memanfaatkan momentum throwback, yaitu ketika harga saham koreksi sejenak di tren naiknya. 

Maka anda bisa memanfaatkan momentum throwback dalam tren naik untuk buy on weakness. Membeli saham-saham uptrend dengan memanfaatkan throwback relatif lebih aman dibandingkan membeli saham yang sedang strong downtrend.

Karena dengan membeli saham uptrend, anda bisa meminimalkan risiko menangkap pisau jatuh. Baca juga: Arti Pullback dan Throwback dalam Trading Saham. 

Sebelum anda trading dan saat anda melakukan screening saham, disarankan untuk melihat tren besar harga sahamnya terlebih dahulu. I mean, anda bisa gambarkan dengan trendline untuk menyimpulkan apakah harga saham berada dalam tren naik dan tren turun. 

Jika saham yang anda analisa membentuk higher high higher low, artinya saham berada dalam tren naik. Kalau tren naik disertai dengan likuiditas yang bagus, dan anda menemukan momentum throwback, anda bisa manfaatkan untuk trading. 

Manfaatkan untuk buy on weakness, yaitu membeli saham diskon saat sedang koreksi. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

Ketika anda menemukan saham yang membentuk higher high higher low, anda juga perlu perhatikan chart pattern yang terbentuk. Masalahnya, ketika saham berada dalam tren naik dan ternyata membentuk pola-pola bearish reversal seperti triple top, double top, maka bisa jadi tren naik tersebut akan berakhir. Baca juga: Belajar Chart Pattern & Praktik Trading

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.