Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Chart Pattern: Pola Double Top Saham

Di dalam analisa chart pattern, kita mengenal salah satu pola chart pattern DOUBLE TOP. Double top merupakan chart pattern yang menunjukkan sinyal reversal, yaitu bearish reversal. Pola double top yang terbentuk pada chart menunjukkan potensi pembalikan arah (reversal), dari tren naik menjadi tren turun (bearish reversal). 


Pada pos ini, kita akan membahas double top pattern, dan cara menginterpretasikan pola double top untuk trading. Berikut adalah bentuk pola double top: 
Double Top Saham

Berikut ciri-ciri pola double top yang terbentuk pada grafik: 
  • Diawali dengan kenaikan / tren naik harga saham 
  • Membentuk dua resisten dengan harga high yang sejajar 
  • Diawali dengan resisten pertama (Top 1, resisten B)
  • Kemudian harga saham turun beberapa hari  / minggu, dan setelah itu naik lagi
  • Kemudian membentuk resisten kedua (Top 1, resisten B)
  • Top 1 dan Top 2 memiliki resisten yang sama
  • Merupakan sinyal bearish reversal 
Sinyal yang ingin disampaikan pada double top pattern adalah sinyal pembalikan arah dari tren naik menjadi tren turun. Pada saat harga saham membentuk top 1 yaitu resisten pertama, dan kemudian turun lagi. 

Setelah itu, saham kembali naik dan membentuk top 2 yang merupakan resisten kedua, di mana resisten kedua memiliki harga yang sama dengan resisten pertama (top 1). Namun setelah itu, harga saham langsung turun lagi. 

Ini menunjukkan bahwa sebenarnya saham tersebut tidak kuat menembus resistennya, karena setiap kali pelaku pasar mencoba untuk menembus resisten, banyak tekanan jual dari trader yang ingin take profit, sehingga harganya balik turun lagi. 

Hal ini terjadi sampai dua kali, sehingga membentuk double top. Sinyal kedua (top 2) setelah saham turun dari double top-nya menunjukkan bahwa pada area resistennya, banyak tekanan jual, sehingga harga saham siap untuk berbalik arah menjadi tren turun. 

Kalau anda perhatikan pada pola double top diatas, ada tulisan "breakdown from support". Artinya, sinyal bearish dari double top terkadang juga dikonfirmasi dengan sinyal breakdown terlebih dahulu, untuk mengetahui potensi penurunan harga saham lanjutan. 

Karena pola double top juga bisa memberikan sinyal bearish trap. Artinya, ketika saham turun dari pola double top, ternyata harga saham justru berbalik naik lagi dan menembus resistennya. 

Dengan melihat pola support yang ada dibawahnya, yaitu support yang ada di tengah-tengah diantara Top 1 (B) dan Top 2 (D), maka support tersebut bisa menjadi konfirmasi breakdown suatu saham. Apabila saham jatuh dari support diantara double top-nya (lihat huruf C), maka harga saham berpotensi melanjutkan penurunan lanjutan. 

Sehingga, sinyal double top memberikan petunjuk pada trader bahwa sebaiknya trader menjual sahamnya ketika membentuk double top. Dan buat yang belum membeli sahamnya, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu, sambil menunggu sinyal lanjutan. Jangan ceroboh untuk membeli saham ketika ada pola double top.  

POLA DOUBLE TOP SAHAM 

Sekarang kita akan coba masuk ke contoh cara menganalisa, interpretasi dan pola double top yang terbentuk pada chart. Perhatikan grafik saham JPFA berikut: 


Perhatikan, setelah JPFA turun dan sideways, JPFA mencoba untuk memulai tren naik signifikan. Tetapi setelah naik, dan membentuk resisten pertama (lingkaran pertama), JPFA kembali turun. 

JPFA mencoba untuk rebound, tetapi setelah naik menyentuh resisten pertama (lihat lingkaran kedua), saham JPFA kembali koreksi dan tidak kuat melanjutkan kenaikan harga sahamnya. 

Sehingga bisa anda lihat terdapat dua pola resisten yang sejajar pada saham JPFA. Itulah yang dinamakan dengan pola double top. Tidak lama kemudian, saham JPFA koreksi. 

Anda bisa perhatikan yang saya beri tanda persegi merah. Itu adalah area support JPFA dibawah pola double topnya, yang berfungsi sebagai sinyal konfirmasi breakdown. Apabila JPFA turun menembus area support tersebut, kemungkinan besar JPFA akan melanjutkan penurunan, bahkan trennya bisa berubah menjadi tren turun. 

Seperti yang anda lihat, setelah JPFA menjebol daerah support di tanda persegi merah, tidak lama kemudian saham JPFA melanjutkan penurunan tren, yaitu dari kisaran harga 1.800 (saat saham JPFA lagi naik-naiknya dan membentuk double top) sampai ke area 1.600. 

Sehingga adanya pola double top yang terbentuk pada grafik hendaknya menjadi perhatian trader. Banyak trader saham yang ceroboh membeli saham dalam jumlah besar, padahal saham tersebut sedang ada pola double top. 

Atau bahkan saham tersebut sedang memberikan konfirmasi breakdown setelah terbentuk pola double top, sehingga saham yang dibeli trader akhirnya nyangkut. 

Untuk melihat double top dan chart pattern yang terbentuk di grafik, memang anda harus lebih peka dan jeli menganalisa grafik. Dibutuhkan juga pengalaman (jam trading), dan pemahaman analisa teknikal untuk menganalisa pattern yang terbentuk dalam grafik.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.