Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Untung dari Buy On Weakness Saham

Buy on weakness (BOW) merupakan strategi trading dengan cara membeli saham di harga murah, yaitu pada saat harga sahamnya lagi turun banyak atau melemah (WEAKNESS), dan kemudian trader merealisasikan profit saat harga sahamnya berbalik arah (bullish reversal).


Tentu saja keuntungan buy on weakness adalah trader bisa mendapatkan saham di harga yang murah dan menjual di harga lebih tinggi, sehingga upside potential yang didapatkan akan lebih besar. 

Tetapi buy on weakness juga memiliki risiko, yaitu saham yang sedang melemah atau turun, harga sahamnya berisiko untuk turun lagi, sehingga buy on weakness juga memiliki risiko cut loss. 

Apalagi membeli saham yang sedang turun ibarat "menangkap pisau jatuh", karena (terutama untuk para trend follower) saham yang memberikan keuntungan umumnya adalah saham yang trennya naik. 

Namun, buy on weakness yang dilakukan dengan benar akan memberikan profit yang besar. Trader seringkali gagal menerapkan strategi BOW dikarenakan adanya salah konsep / persepsi tentang buy on weakness: 

1. Menganggap buy on weakness hanya membeli saham ketika lagi turun 

BOW bukan sekedar membeli saham ketika harganya sedang melemah. Jadi kalau anda melihat saham yang lagi turun, jangan langsung dibeli. Ini adalah kesalahan trader pengincar saham turun. 

Ketika saham lagi turun, trader langsung membeli tanpa menganalisa pola-nya terlebih dahulu. Akhirnya strategi BOW justru jadi "menangkap pisau jatuh". 

2. Setelah BOW, harga saham akan langsung naik 

Ini juga anggapan yang sering keliru. Strategi beli saham di harga murah, bukan berarti sahamnya akan langsung naik dengan cepat. Terkadang kita juga perlu menunggu, karena fluktuatif di pasar itu pasti akan terjadi. 

Seringkali trader yang tidak sabaran, langsung melakukan cut loss ketika saham yang dibeli masih sideways. Padahal harganya baru menyusul naik beberapa hari kemudian. Strategi BOW juga memerlukan kesabaran dan pemahaman yang benar.  

[Perdalam full praktik dan strategi penerapan buy on weakness untuk mencari saham-saham murah yang berpotensi naik disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon dan Murah].

CARA UNTUNG DARI BUY ON WEAKNESS SAHAM 

Seperti yang kita paparkan, strategi BOW yang keliru akan membuat trader lebih banyak cut loss dan nyangkut. Oleh karena itu, para trader yang ingin menerapkan BOW disarankan untuk menerapkan strategi-strategi berikut: 

1. Terapkan BOW di saham yang trennya lebih stabil 

BOW lebih efektif diterapkan pada saham yang tren-nya memiliki fluktuatif, namun lebih stabil. Contohnya, anda bisa perhatikan perbedaan grafik saham UNTR dan grafik saham CAKK berikut: 

CAKK

UNTR

UNTR memiliki pola fluktuatif yang bagus dan trennya terlihat lebih stabil. Setiap penurunan harga saham, akan diikuti lagi dengan kenaikan. 

Tetapi pada saham CAKK, bisa anda lihat pola-nya cenderung sideways panjang, sehingga akan lebih sulit diterapkan strategi Buy On Weakness. Tipe grafik saham seperti UNTR yang berpola, fluktuatif, terdapat banyak level support yang menjadi acuan rebound inilah merupakan contoh pola grafik yang bagus untuk buy on weakness.  

Saham yang memiliki tren naik, saham yang memiliki banyak level support, itulah saham yang bisa dipertimbangkan untuk buy on weakness. Hindari saham-saham yang trennya turun banyak, disertai sedikit kenaikan. Strategi BOW akan menjadi berisiko pada saham-saham yang STRONG DOWNTREND. Contohnya seperti pola saham berikut: 


2. Pilih saham-saham yang pergerakannya lebih likuid 

BOW cocok diterapkan pada saham-saham yang likuid (didukung chart, poin 1). Saham yang likuid ketika harganya sudah turun dan murah, harga sahamnya akan balik lebih cepat, dibandingkan saham-saham yang sepi peminat. 

Karena saham likuid banyak peminatnya, sehingga pada saat harganya sudah murah, banyak yang memborong kembali saham tersebut, sehingga kenaikan harga sahamnya relatif lebih pasti dibandingkan saham-saham dengan order book yang sepi. Pelajari juga: Analisa Tape Reading Saham PDF.  

3. Jangan asal membeli saham yang lagi turun - perhatikan pattern 

Saham yang lagi turun, belum tentu sahamnya bisa dikatakan murah. Anda harus menganalisa SUPPORT, ujung TREN saham tersebut, untuk menganalisa apakah saham ada potensi berbalik arah, atau masih berisiko melanjutkan penurunan. 

Jadi sebagai trader saham, kalau anda mau BOW, perhatikan tren, pattern, support resisten yang terbentuk sebelum anda memutuskan untuk mengambil posisi beli di suatu saham. 

Support kuat, support terdekat yang menjadi acuan rebound, chart pattern seperti double bottom, triple bottom, Fibonacci Retracement, indikator leading bisa digunakan untuk menganalisa saham-saham yang sudah di bottom price dan bagus untuk dikoleksi. 

Buy on Weakness Saham

Perhatikan contoh chart BBRI diatas. Ketika saham BBRI turun dan bertahan di support kuat (tanda lingkaran terakhir), BBRI mengalami bullish reversal setelahnya. 

Itulah salah satu contoh menerapkan buy on weakness, untuk meminimalkan risiko menangkap pisau jatuh. Dengan acuan analisa teknikal, anda tidak akan asal membeli saham yang sedang turun. 

Pelajari juga full strategi menerapkan buy on weakness untuk mencari saham diskon dan murah disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon dan Murah. 

4. Terapkan strategi akumulasi, jangan all in 

Risiko buy on weakness adalah saham yang dibeli bisa turun lagi. Oleh karena itu, kalau anda belum yakin membeli saham dengan semua modal, anda tidak harus all in. Menerapkan strategi akumulasi (membeli bertahap) adalah strategi yang bagus dalam BOW. 

Dengan strategi akumulasi, anda akan memiliki sisa modal yang besar untuk averaging down, apabila saham yang anda beli ternyata masih turun lagi, sehingga recovery saham anda bisa lebih cepat. Pelajari juga: Averaging Up dan Averaging Down Saham. 

5. Antri beli, tidak harus langsung haka 

Strategi BOW bukan berarti anda harus langsung hajar kanan (haka) setiap kali beli saham. Terkadang kita mengamati saham yang lagi turun, dan menurut analisa kita, kita menganggap kalau saham ini bagus untuk BOW, tetapi saham tersebut sebenarnya masih bisa lebih murah lagi. 

Maka dari itu, dalam BOW anda juga bisa menerapkan strategi ANTRI BELI DI HARGA BAWAH. Tidak harus langsung haka. Antri beli bisa diterapkan kalau anda menganggap saham yang anda incar harganya masih bisa turun lebih murah. 

6. Tidak terburu cut loss 

Untuk meminimalkan cut loss, pilihlah saham yang likuid, sudah murah / diskon secara teknikal, dan saham2 yang secara chart memang bagus. Saham-saham tersebut memiliki potensi rebound lebih cepat setelah turun, karena akan banyak diborong lagi. 

Namun seperti kita ulas tadi, bukan berarti setelah beli saham di support saham anda 100% langsung naik. Terkadang kita perlu menunggu beberapa jam, atau mungkin 1-2 harian. 

Sebagai trader, jangan terburu cut loss hanya karena saham anda turun beberapa poin. Karena fluktuatif market itu pasti akan terjadi. Tunggulah beberapa saat, karena dengan membeli saham yang benar dan sudah murah, biasanya trader tidak butuh waktu lama untuk menunggu saham naik lagi. 

Itulah beberapa strategi dan tips cara untung dari strategi buy on weakness saham. Sekarang saatnya anda mempraktikkan. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.