Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Menentukan Titik Area Support Saham

Ketika anda memutuskan untuk membeli saham, anda harus menganalisa titik support suatu saham. Support saham berfungsi sebagai acuan trader untuk menetapkan letak harga beli saham yang bagus, serta berfungsi averaging down apabila harga saham belum bergerak sesuai harapan. 


Intinya dengan menentukan level harga support, anda memiliki acuan untuk trading / membeli saham. Di market, banyak trader saham yang tidak mengabaikan pentingnya menentukan support. 

Hal ini menyebabkan trader asal-asalan ketika membeli saham. Lalu, bagaimana cara menentukan titik area support saham? 

Menentukan area support saham bisa dilakukan secara manual menggunakan analisa garis horizintal. Karena menentukan titik support saham itu cukup subjektif, at least anda harus memiliki panduan dalam menentukan titik harga support. 

[Pelajari juga full praktik analisis teknikal dan strategi-strategi trading menggunakan analisa teknikal simpel untuk meraih profit maksimal disini: Ebook Belajar Saham + Full Analisis Teknikal Pemula - Expert]. 

Ada beberapa cara yang bisa anda terapkan untuk menentukan titik area support saham, yaitu menggunakan cara-cara sebagai berikut: 

1. Tentukan support kuat 

Menentukan support saham bisa dilakukan dengan melihat titik support kuat pada grafik saham yang anda analisa. Support kuat merupakan support yang sering tersentuh pada grafik saham selama time frame tertentu, dan seringkali menjadi acuan rebound setelah menyentuh daerah support kuatnya.

Katakanlah saham PWON setelah turun selalu menyentuh harga support 490. Setelah menyentuh kisaran 490 saham PWON selalu berhasil rebound. Hal ini terjadi secara berulang kali, sehingga dapat dikatakan harga 490 ini adalah support kuat PWON. 

Support kuat adalah support penting dalam grafik, karena support tersebut menunjukkan acuan rebound, dan sering tersentuh. Support yang sering tersentuh berarti support tersebut validitasnya lebih kuat. 

Kalau saham koreksi / turun ke daerah support kuatnya, anda bisa pertimbangkan untuk membeli sahamnya di support kuat. Perhatikan contoh support kuat pada chart berikut: 


Saham INDF ada support kuat dibawahnya yang tidak terlalu jauh dengan harga saat ini (lihat tanda-tanda persegi). Sederhananya, jika saham INDF turun ke support kuat, maka anda bisa menjadikan support kuat ini sebagai support acuan untuk entry buy.  

Namun tidak semua saham ada support kuatnya. Jadi kalau anda tidak menemukan saham yang ada support kuatnya, anda tidak perlu memaksakan untuk mencari support kuat. Anda bisa tetap mencari support terdekat atau support krusial saham tersebut. 

2. Tentukan support terdekat 

Menentukan support paling mudah, bisa dilakukan dengan cara menentukan support yang PALING DEKAT dengan harga saham saat ini. Contohnya perhatikan chart saham ASII berikut: 


Pada harga ASII di harga 5.825 (harga last), terlihat ada support terdekat di kisaran harga 5.650-5.700 (lihat candlestick tanda persegi). Kalau anda ingin menentukan support saham, anda bisa tentukan support yang paling dekat dengan harga saham saat ini. 

Tujuan menentukan support yang terdekat adalah untuk meminimalkan wrong signal. Hal ini karena kalau anda menentukan support yang terlalu jauh, katakanlah saham ASII sekarang di 5.825, tetapi anda menentukan support di harga 5.300. 

Bisa jadi, saham ASII tidak sampai turun ke 5.300 sudah naik duluan. Kalau anda menunggu ke 5.300 anda tidak akan dapat di harga 5.300, karena ASII sudah keburu rebound sebelum turun ke 5.300. Jadi dalam menentukan support, tentukan dulu harga yang terdekat. 

3. Tentukan support krusial 

Support krusial merupakan support yang seringkali menjadi acuan rebound suatu saham. Atau bisa dikatakan sebagai support yang terlihat SANGAT MENONJOL pada grafik, karena saham bisa rebound / naik setelah menyentuh support tersebut.

Biasanya support krusial bisa merupakan support terdekat, atau support-support yang ada dibawah support terdekat. Contohnya perhatikan kembali grafik saham ASII diatas. 

Selain support terdekat, yang saya beri tanda persegi diatas juga merupakan support krusial, karena terlihat sangat menonjol pada grafik, dan setelah saham turun ke area tersebut, saham ASII berhasil rebound. 

4. Gunakan time frame minimal 3 bulan dengan candlestick daily

Dalam menentukan support, sebaiknya gunakan time frame grafik minimal 3 bulan (6 bulan lebih bagus), dengan candlestick daily. Karena dengan time frame yang tidak terlalu singkat, anda bisa melihat lebih banyak titik-titik / area support penting pada suatu saham. 

Sedangkan kalau anda menggunakan time frame yang terlalu pendek, insight anda terhadap suatu analisa grafik menjadi berkurang. Demikian juga dengan candlestick, hendaknya ditampilkan candlestick daily, jangan candlestick menitan atau mingguan. 

Hal ini karena candlestick daily menampilkan perdagangan saham penuh dalam satu hari, sehingga harga OHLC-nya lebih bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan support. 

MENENTUKAN TITIK SUPPORT SAHAM 

Kini anda sudah paham cara simpel menentukan support. Dalam praktikknya, anda bisa mengkombinasikan dengan menentukan support terdekat, support krusial dan support kuat pada grafik. 

Nah, ketika anda menentukan titik support suatu saham, disarankan menggunakan beberapa level support, misalnya menentukan support 1, support dan support 3. Contohnya perhatikan chart INTP berikut: 


Anda bisa menentukan support 1 sebagai support yang paling dekat. Kemudian support 2 adalah support setelah support pertama, yang bisa ditentukan dengan melihat support kuat atau support krusial. 

Lalu support 3 adalah support yang lebih rendah lagi. Cara menentukannya kurang lebih sama. Menentukan beberapa level support penting untuk trader, karena terkadang harga saham tidak langsung naik, melainkan turun dulu ke beberapa harga daerah support-nya. 

Jadi dengan menentukan beberapa level support untuk trading, anda bisa memiliki analisa dan pertimbangan lebih matang sebelum memutuskan entry buy dan sekaligus sebagai cara untuk manajemen modal. 

Misalnya, kalau saham yang anda incar ternyata jatuh dari support 1, maka anda bisa wait and see dulu dan menunggu beli di support 2. Ketika saham mulai turun ke support 2 dan ternyata mulai rebound, anda bisa tambah porsi lagi... 

Dengan cara ini, manajemen modal anda lebih teratur, anda bisa meminimalkan risiko nyangkut (karena anda tidak all in semua modal), dan memiliki pertimbangan lebih rasional dalam menenetukan harga beli suatu saham.

INDIKATOR SUPPORT RESISTEN 

Lalu, apakah ada indikator yang bisa digunakan untuk menentukan titik support dan resisten saham? 

Ada, anda bisa menggunakan indikator-indikator lagging seperti Moving Average dan Bollinger Bands. Indikator-indikator tersebut adalah indikator yang dapat digunakan sebagai bantu untuk menentukan support resisten. 

Anda bisa pelajari settingan-settingan Moving Average yang bagus untuk trader disini: Moving Average Praktis. 

Selain Moving Average, anda bisa menggunakan Fibonacci untuk menentukan level support dan resisten penting, yang juga bisa berfungsi untuk melihat potensi reversal suatu saham. Anda bisa perdalam analisa-analisa Fibonacci disini: Trading Saham dengan Fibonacci Retracement PDF. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.