Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham: Buy on Support

Dalam analisa teknikal, kita mengenal support dan resisten. Support adalah batas bawah harga saham. Resisten merupakan batas atas harga saham. Pelajari juga: Cara Menentukan Support dan Resisten yang Benar


Harga support suatu saham bukan hanya berfungsi untuk melihat titik rendah harga saham di suatu grafik. Support saham dapat digunakan sebagai strategi membeli saham di harga murah, atau sering disebut sebagai strategi BUY ON WEAKNESS atau BUY ON SUPPORT.  

Harga support saham bisa menjadi acuan trader untuk melihat potensi saham yang akan rebound. Menentukan support tidak dilakukan secara asal-asalan. Anda harus menentukan support krusial yang menjadi acuan rebound, atau support kuat yang sering tersentuh, sehingga anda bisa menerapkan strategi buy on support di market. 

BUY ON SUPPORT 

Buy on support adalah strategi trading dengan cara membeli saham ketika sudah TURUN dan menyentuh harga support-support pentingnya.  

Support penting disini bisa berarti support kuat, atau support krusial di dalam grafik historis yang sering menjadi acuan rebound, di mana setelah saham menyentuh support tersebut, harga saham biasanya rebound lagi. 

Itulah mengapa menentukan support harus dilakukan dengan analisa yang benar, karena titik support seringkali menjadi acuan rebound harga saham. 

Strategi buy on support sebenarnya adalah strategi trading yang relatif mudah untuk diterapkan oleh semua level trader. Karena strategi trading buy on support mengikuti arah pergerakan harga saham secara umum. 

Di pasar saham, harga saham akan bergerak dalam dua kondisi, yaitu naik (rebound) dan turun (koreksi). Harga saham pasti akan bergerak dalam dua fluktuatif harga tersebut. 

Saham yang sudah naik, cepat atau lama harganya pasti akan turun lagi. Tidak ada saham yang harganya naik terus tanpa mengalami koreksi. Tidak ada saham yang kebal terhadap koreksi di market. 

Sebaliknya, saham yang sudah turun, cepat atau lama harganya pasti akan naik. Hal ini sama seperti konsep membeli barang diskon di supermarket atau minimarket. Pada saat barang-barang di supermarket sedang ada diskon besar, barang2 diskon tersebut pasti akan banyak diborong oleh para pembeli. 

Di pasar saham, kalau ada saham yang sudah turun dan harganya murah, saham tersebut pasti akan diborong trader, apalagi jika sahamnya bagus. Sesuai konsep permintaan dan penawaran, pada saat permintaan mendominasi, maka harga saham berpotensi naik. 

Kita sudah pernah bahas juga konsep sederhananya disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. Artinya, menemukan saham-saham yang sedang turun itu tidak sulit, karena sebagai trader, anda hanya perlu mengikuti siklus market. 

Dalam jangka pendek, pasti banyak saham yang turun lagi jika sudah naik. Saham yang turun, pasti akan turun menyentuh area support-supportnya. Support suatu saham di dalam grafik historis berpotensi terulang. 

Ketika saham menyentuh support krusial, atau support kuat atau support psikologis, maka titik-titik support tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk membeli saham ketika sudah turun, sehingga anda bisa menjual saham ketika harganya rebound. 

Yap, saham-saham yang sudah turun inilah yang bisa anda manfaatkan untuk strategi BUY ON SUPPORT, yaitu membeli saham di harga support, dan take profit dengan cara memanfaatkan technical rebound saham tersebut. 

PENERAPAN BUY ON SUPPORT SAHAM 

Berikut adalah contoh penerapan buy on support: 

Buy On Support

Buy on support dilakukan dengan cara membeli saham di support-support krusial, support kuat, atau membeli di support ketika saham sudah mulai rebound. Perhatikan tanda-tanda persegi diatas. 

Setelah saham turun menyentuh support dan mulai ada candle hijau, saham UNTR diatas tidak lama kemudian berhasil naik lagi. Trader bisa entry buy ketika saham turun beberapa hari (2-4 harian), karena biasanya siklus saham akan rebound setelah saham turun sekitar 2-4 harian (Kecuali dalam kondisi pasar saham strong bearish). 

Pelajari juga cara-cara dan strategi mencari saham-saham bagus untuk buy on support disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Jika anda ingin menerapkan strategi buy on support, sebaiknya perhatikan beberapa poin penting berikut: 

1. Pilih saham yang likuid dan sudah diskon 

Buy on support akan lebih efektif jika saham sudah turun dan koreksi secara teknikal, sehingga menunjukkan pertanda bahwa saham tersebut memang sudah murah & diskon. 

Ingat bahwa tidak semua saham yang turun bisa dikatakan sebagai saham murah. Banyak saham turun yang besoknya masih berpotensi turun lagi karena saham tersebut masih belum diskon secara teknikal. 

Cara-cara melihat saham yang sudah turun dan diskon secara teknikal, bisa anda pelajari strategi2 dan full praktikknya berikut: Strategi Menemukan Saham Diskon Secara Teknikal. 

2. Gunakan time frame daily, minimal grafik 6 bulanan 

Menerapkan buy on support berarti anda harus melihat dimana letak support-support penting suatu saham. Menentukan support akan lebih efektif dan akurat apabila anda menggunakan time frame grafik yang tepat. 

Untuk analisa saham, time frame teknikal yang bagus adalah time frame candlestick daily, minimal time frame historisnya adalah time frame grafik 6 bulanan. Contoh tampilannya seperti yang anda lihat pada grafik UNTR diatas. 

Dengan time frame grafik 6 bulan, anda bisa menganalisa lebih banyak support-support penting di suatu saham. Time frame 6 bulan tidak terlalu singkat, dan juga tidak terlalu panjang. 

Sedangkan candlestick daily lebih berguna dalam menentukan titik harga support lebih objektif dibandingkan candle menitan atau jam, karena candlestick daily mencerminkan perdagangan saham secara penuh dalam 1 hari. 

Anda bisa pelajari lebih banyak tentang cara-cara menentukan time frame untuk trading pada pos berikut: Time Frame yang Bagus untuk Trading Saham. 

3. Gunakan analisa garis manual support dan bantuan indikator  

Selalu gunakan analisa garis horizontal manual untuk menentukan support saham. Selain garis horizontal, anda juga bisa menggunakan bantuan indikator buat menentukan support-support yang lebih akurat dan jelas pada grafik saham. 

Beberapa indikator saham yang bagus untuk digunakan menentukan support saham adalah indikator Moving Average dan Fibonacci Retracement. 

Analisa chart pattern juga dapat digunakan untuk menentukan titik support krusial suatu saham, misalnya dengan pola double bottom, double top dan lain-lain. Anda bisa perdalam praktik-praktik analisis teknikal secara langsung disini: Ebook Saham Full Analisis Teknikal.

Itulah garis besar penerapan strategi buy on support. Oh ya, buy on support akan lebih efektif diterapkan pada saham-saham yang likuid, yang ramai transaksi dan chartnya mudah dianalisa. Saham2 yang tidak likuid, bentuk chartnya tidak beraturan, bid offernya tipis, risikonya untuk trading lebih besar, sehingga analisa buy on support biasanya lebih rentan meleset. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.