Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Murah Tapi Tidak Murahan

El Heze

Saham murah adalah saham yang banyak dicari para trader dan investor saham, karena dengan saham murah anda bisa mendapatkan jumlah lot saham yang lebih banyak. Selain itu, saham yang murah biasanya punya peluang naik lebih besar dibandingkan saham-saham yang sudah mahal. 


Di pasar saham, konsep utama pergerakan harga saham adalah rebound dan koreksi. Kalau harga saham sudah naik, cepat atau lama saham pasti akan koreksi. Sebaliknya, kalau saham sudah turun banyak, cepat atau lama saham akan naik/ rebound lagi. 

Untuk memahami konsep utama dan strategi trading basic berdasarkan pergerakan saham, anda bisa pelajari pada pos berikut: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. 

Tapi dalam praktikknya, banyak trader investor yang seringkali salah mengartikan saham murah. Banyak yang beranggapan kalau saham sudah turun berarti saham tersebut murah dan bakalan naik. 

Padahal saham yang turun belum tentu bisa dikatakan sebagai saham murah. Kita seringkali menemukan saham yang harga atau tren-nya turun terus dalam jangka panjang. 

Banyak juga anggapan saham murah adalah saham yang harganya rendah, sehingga ketika trader menemukan saham-saham yang harganya rendah, misalnya saham2 dibawah Rp100 atau bahkan waran (Yang harganya bisa dibawah Rp50), trader langsung membeli sahamnya karena beranggapan bahwa saham yang murah secara nominal kenaikannya pasti lebih cepat. 

Padahal untuk memilih saham murah, anda harus memilih saham murah yang KUALITAS-nya bagus, bukan saham murah yang murahan. 

Ada beberapa strategi yang bisa anda terapkan untuk mengetahuui saham murah tapi tidak murahan: 

1. Saham yang murah secara teknikal 

Pilih saham-saham yang sudah murah secara teknikal, dan kombinasikan dengan analisa momentum market (Analisa IHSG). Ingat bahwa saham yang sudah turun katakanlah 1-2 hari berturut-turut, belum tentu saham tersebut bisa dikatakan sebagai saham murah. 

Karena banyak juga saham yang sudah turun beberapa hari tapi sahamnya masih lanjut turun. Oleh karena itu, carilah saham-saham yang secara teknikal memang sudah bisa dikategorikan sebagai saham diskon. 

Saham dikatakan murah, apabila saham tersebut sudah turun menyentuh bottom-nya dan punya POTENSI REBOUND lagi, bukan saham turun yang masih berisiko untuk turun lanjutan (Breakdown). 

Praktik-praktik dan full strategi menemukan saham murah yang berpotensi naik, sudah kita bahas strategi2nya lengkap disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. Anda bisa pelajari kembali. 

Selain itu, saham murah akan semakin bagus apabila dikombinasikan dengan momentum market. Maksudnya adalah, dalam trading ada baiknya anda juga menganalisa IHSG. 

Karena ketika IHSG masih bearish / turun tajam di hari itu, kebanyakan saham masih bisa turun lagi. Apalagi kalau anda mentradingkan saham2 LQ45 yang pergerakannya relatif mengikut pergerakan Indeks. 

Maka, mengkombinasikan analisa teknikal saham diskon dengan momentum market juga penting, agar saham murah yang anda beli bisa menghasilkan profit jangka pendek. 

2. Saham yang likuiditasnya bagus 

Pilihlah saham murah yang didukung dengan likuiditas bagus. Bagus tidaknya likuiditas saham, salah satunya bisa dilihat menggunakan analisa BID OFFER. Kedua, dengan mengamati fluktuatif pergerakan sahamnya di market. 

Saham yang bid-offernya cenderung ramai, dan fluktuatifnya lebih tinggi, ketika sahamnya sudah murah harga sahamnya lebih mudah naik / rebound, karena banyak peminatnya, sehingga sahamnya pasti akan lebih cepat diangkat oleh market maker maupun para trader ritel. 

Namun kalau anda menemukan saham yang bid offernya sangat tipis, spread bid offer tidak beraturan, hal ini sangat berisiko. Banyak saham yang harganya sudah turun, sahmnya terus mengalami penurunan.. 

Salah satunya disebabkan karena sahamnya sangat tidak likuid dan sedikit peminat market. Contoh saham yang bid offernya kurang bagus seperti saham berikut:  


Terlihat saham ERTX diatas, di mana bid offer lot-nya sangat sedikit, hanya ratusan bahkan cuma puluhan lot untuk setiap satu antrian harga. Bahkan beberapa antrian harga hanya diisi 1 lot saja. 

Split (Bagian kiri dan kanan sendiri) juga hanya puluhan. Split adalah jumlah orang yang melakukan antrian beli dan jual. Sedangkan kita bisa bandingkan dengan saham yang bid offernya relatif likuid / antrian tebal: 

Saham Murah tapi Tidak Murahan

Antrian bid offer lots saham KREN diatas cukup tebal, di mana setiap satu antrian harga, terdapat ribuan atau bahkan diatas 10.000 lot. Saham-saham yang likuiditasnya bagus memiliki peluang rebound lebih besar ketika sahamnya sudah murah. 

Walaupun KREN dan ERTX harga sahamnya sama-sama murah secara nominal, tapi saham yang lebih likuid lebih layak untuk trading, khususnya kalau anda ingin mencari saham-saham murah. 

Kalau anda ingin mendalami lebih banyak analisa bid-offer (Analisa tape reading) untuk trading cepat, dengan kombinasi saham murah, anda bisa perdalam disini: Tape Reading Saham PDF.

3. Saham yang murah secara fundamental 

Suatu saham bisa dikatakan murah apabila memiliki valuasi yang rendah. Valuasi saham sederhana bisa diukur dengan Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Baca juga: Valuasi Saham: Price Earning Ratio & Price Book Value. 

Kalau tujuan anda beli saham adalah untuk investasi jangka panjang, atau trading jangka menengah (Simpan saham 3 bulanan), maka anda bisa mencari saham-saham murah melalui valuasi harganya. 

Tapi perlu diingat juga, bahwa saham yang valuasinya murah harus didukung dengan kinerja fundamental yang bagus. Karena sama seperti analisa teknikal, saham yang sudah turun tapi tidak didukung chart dan momentum, serta likuiditas yang bagus, saham tersebut akan lebih sulit naik. 

Dalam fundamental pun juga sama. Saham yang valuasinya murah, juga harus didukung dengan kinerja fundamental yang baik. Pelajari juga full praktik analisa fundamental saham disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

Itulah hal-hal yang harus anda analisa jika anda ingin mencari saham murah. Ingat bahwa saham yang harganya murah secara nominal belum tentu bagus untuk dibeli. 

Saham yang sudah turun belum tentu dapat dikatakan murah. Saham yang PER atau PBV-nya murah belum tentu bagus. Supaya saham murah bisa menghasilkan profit di market, carilah saham murah tapi tidak murahan. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.