Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Membaca Candlestick Saham

Dalam analisis teknikal, kita mengenal banyak variasi analisis seperti analisa indikator, candlestick, chart pattern, analisa tren, support resisten. Dari sekian banyak variasi analisa teknikal, candlestick adalah analisis teknikal paling basic yang harus anda pahami.


Yap, sebagai trader pemula, anda harus bisa MEMBACA CANDLESTICK BASIC. Karena candlestick adalah dasar dari semua analisa teknikal. Chart pattern, menentukan support resisten, analisa tren, indikator, semuanya pasti akan bersumber dari candlestick. 

Kalau anda tidak bisa membaca candlestick dasar, anda pasti akan bingung melangkah ke level trading selanjutnya. Pada pos ini, kita akan belajar cara membaca candlestick saham, yaitu candlestick basic. 

Jadi untuk para pemula yang baru belajar saham, sebelum anda memutuskan untuk beli saham, melakukan analisis teknikal lainnya seperti indikator, baca terlebih dahulu pos ini, yaitu tentang cara membaca candlestick yang PALING BASIC. 

Dalam analisis teknikal, candlestick dibagi menjadi dua, yaitu CANDLESTICK BULLISH (Biasanya diberikan warna HIJAU), dan CANDLESTICK BEARISH (Biasanya warna MERAH). Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan gambar berikut: 

Cara Membaca Candlestick Saham

Pertama-tama yang perlu anda pahami, candlestick itu adalah grafik lilin karena bentuknya seperti lilin, seperti yang anda lihat diatas. Grafik candlestick adalah grafik paling bagus dibandingkan grafik bar atau grafik garis karena grafik candlestick terdiri dari komponen2 harga yang lengkap yaitu: 

1. OPEN (Pembukaan), merupakan harga pembukaan pada saat saham pertama kali diperdagangkan di hari itu. 

2. HIGH (Tertinggi), merupakan harga tertinggi pada perdagangan saham dalam satu hari. 

3. LOW (Terendah), merupakan harga terendah pada perdagangan saham dalam satu hari. 

4. CLOSE (Penutupan), merupakan harga penutupan harga saham setelah closing market. Harga closing adalah harga yang sudah tidak berubah-ubah lagi saat market tutup. 

5. Body candlestick, biasanya candlestick memiliki body (badan) bisa berwarna hijau jika bullish dan merah jika bearish. 

6. Ekor (Shadow) candlestick, biasanya candlestick juga memiliki shadow yang dibagi menjadi Upper Shadow yang menunjukkan harga tertinggi dan Lower Shadow yang menunjukkan harga terendah saham pada hari tersebut.  

Biasanya candlestick saham sering disebut dengan grafik atau candle OHLC. Sekarang kita ulas tentang perbedaan candlestick bullish dan candlestick bearish: 

1. CANDLESTICK BULLISH (HIJAU) 

Candlestick bullish terjadi ketika harga saham mengalami KENAIKAN, di mana harga penutupan (close) saham LEBIH TINGGI dibandingkan harga pembukaan (opening). 

Perhatikan candlestick hijau diatas, di mana harga Open-nya berada dibawah harga Close. Karena harga harga saham penutupan naik lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan, maka candlestick akan berwarna hijau alias harga saham di hari itu lagi naik. 

2. CANDLESTICK BEARISH (MERAH)

Candlestick bearish terjadi ketika harga saham mengalami PENURUNAN, di mana harga penutupan (close) saham LEBIH RENDAH dibandingkan harga pembukaan (opening). 

Perhatikan candlestick merah diatas, di mana harga Open-nya berada diatas harga Close. Karena harga harga saham penutupan turun lebih rendah dibandingkan harga pembukaan, maka candlestick akan berwarna merah alias harga saham di hari itu lagi turun. 

Jadi konsepnya tinggal dibalik saja antara candlestick bullish dengan candlestick bearish. Saya rasa anda yang membaca pos ini pasti bisa langsung paham tentang cara membaca candlestick saham. 

Dengan memahami cara baca candlestick, anda nantinya akan lebih mudah mengembangkan variasi analisa charting seperti menentukan support resisten, chart pattern, analisa tren, indikator dengan cara-cara yang lebih akurat. 

Pelajari juga full praktik analisis teknikal disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.  

CANDLESTICK SAHAM PADA GRAFIK 

Candlestick Saham

Pada grafik saham, candlestick akan ditampilkan dalam historis. Jadi bukan hanya 1 atau 2 candlestick. Misalnya anda ingin menampilkan grafik 6 bulan, maka akan muncul historis candlestick perdagangan saham selama 6 bulan. 

Kalau anda lihat chart diatas, maka pola candlestick ternyata cukup bervariasi. Ada yang shadow candlenya panjang, ada yang pendek. Bahkan ada candlestick yang hampir tidak ada body candle-nya. 

Inilah yang dinamakan dengan candlestick pattern, di mana candlestick pattern sesungguhnya dapat digunakan untuk membaca sinyal dan psikologis market: Apakah saham akan cenderung bullish (naik) atau bearish (turun) keesokan harinya. 

Untuk anda yang ingin mendalami lebih banyak candlestick pattern untuk membaca saham-saham yang berpotensi naik dan koreksi, anda bisa perdalam disini: Belajar Candlestick Saham: Profit dari Candlestick.  

Sebagai referensi tambahan, anda bisa pelajari kombinasi-kombinasi analisis teknikal simpel dan efektif untuk trading dan analisa2 teknikal untuk membaca saham2 yang potensi naik disini: Ebook Full Praktik Trading Saham Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.