Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Indikator Teknikal Saham

Analisis teknikal memiliki banyak variasi analisa yang bisa anda pelajari dan terapkan untuk trading. Analisis teknikal umum adalah: Candlestick, chart pattern, analisa tren, support resisten dan indikator.  


Indikator merupakan salah satu analisis teknikal yang paling populer, sering digunakan, dan memiliki banyak jenis indikator. Contoh-contoh indikator teknikal yang populer seperti Stochastic, Moving Average, Bollinger Bands, MACD, RSI, Momentum dan lain-lain. Baca juga: 5 Indikator Teknikal Saham yang Sering Digunakan Trader

Indikator teknikal saham

Kalau anda sering melihat tampilan seperti garis tambahan yang ada di candlestick, itulah yang dinamakan dengan indikator teknikal.

Indikator teknikal saham terdiri dari puluhan jenis. Bahkan dalam satu indikator, anda bisa melakukan banyak settingan variasi time frame.

Misalnya indikator Moving Average (MA). Anda bisa menggunakan time frame MA5, MA10, MA25, MA60, MA100 dan masih banyak lagi settingan time frame yang bisa digunakan. 

[Pelajari juga materi-materi analisis teknikal full praktik dan strategi-strategi trading kombinasi untuk diterapkan langsung dalam trading saham disini: Buku Saham Full Analisis Teknikal.

Indikator teknikal saham memiliki berbagai kelebihan dan kelemahan untuk trader. Berikut beberapa kelebihan dan kelemahan indikator teknikal saham: 

KELEBIHAN INDIKATOR TEKNIKAL SAHAM 

1. Mudah digunakan 

Indikator saham cocok untuk trader pemula yang baru mendalami analisa teknikal, karena cara membaca indikator itu relatif mudah dan simpel. Pada indikator saham, anda biasanya sudah diberikan titik-titik overbought, oversold sehingga lebih mudah untuk menginterpretasikannya.  

Hal ini berbeda dengan analisa teknikal klasik seperti menentukan bentuk chart pattern, candlestick pattern, titik support resisten yang membutuhkan lebih banyak pertimbangan subjektif. 

Jadi buat trader pemula yang ingin belajar dan memahami analisis teknikal, gunakanlah indikator saham, supaya anda lebih cepat memahami cara-cara membaca dan menganalisa chart mulai basic. 

2. Banyak alternatif analisa

Jumlah indikator cukup banyak, sehingga anda punya banyak alternatif indikator untuk menganalisa saham. Indikator juga bisa dikombinasikan sehingga bisa menghasilkan sinyal trading yang lebih bagus di market.   

KELEMAHAN INDIKATOR TEKNIKAL SAHAM 

1. Indikator bisa "menipu" trader

Indikator teknikal, khususnya indikator leading berfungsi untuk memberikan sinyal buy dan sinyal sell pada trader. Kelemahannya, indikator leading bisa memberikan fake signal. Hal ini karena indikator leading adalah indikator yang mengikut pergerakan harga, sehingga ketika harga saham berubah arah secara cepat, maka sinyal indikator pun juga akan mengikuti.  

Cara mengatasi kelemahan ini, adalah dengan mengkombinasikan indikator leading dengan indikator lagging & analisis teknikal klasik (support resisten, chart pattern, analisa candlestick). 
 
2. Terkadang sulit memilih kombinasi indikator yang cocok 

Karena jumlah indikator cukup banyak, terkadang sulit memilih kombinasi indikator yang cocok. Trader pemula terkadang bingung harus menggunakan indikator apa untuk dipakai dalam analisa. 

Untuk mengatasi kelemahan ini, anda bisa menggunakan indikator2 yang paling populer dan sering dipakai oleh trader, broker maupun analis sahamm sehingga anda tidak menghabiskan waktu untuk memilih terlalu banyak indikator. 

Anda bisa pelajari beberapa indikator saham yang populer dan sering digunakan trader disini: 5 Indikator Teknikal Saham yang Sering Digunakan Trader

INDIKATOR TEKNIKAL: LEADING VS LAGGING 

Dari sekian banyak indikator yang ada, sebenarnya indikator itu dapat diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan kegunaannya, yaitu indikator leading dan indikator lagging. 

Indikator leading adalah indikator yang memberikan sinyal buy dan sell (Mendahului pergerakan harga). Misalnya: Stochastic, RSI, Momentum, Money Flow Index, Commodity Channel Index. 

Indikator lagging adalah indikator yang "terlambat" (Lag) dalam memberikan sinyal. Maka dari itu, indikator lagging lebih bagus digunakan untuk menganalisa titik support resisten dan menentukan potensi perubahan tren saham. Contoh2nya adalah: Moving Average, MACD, Bollinger Bands. 

Mengenai perbedaan keduanya, kita juga sudah pernah bahas pada pos berikut ini: Analisis Teknikal: Indikator Leading Vs Indikator Lagging. 

Jadi kalau anda ingin menggunakan indikator teknikal saham yang akurat, indikator yang anda pakai harus terdiri dari minimal 1 indikator leading dan 1 indikator lagging. 

Hindari menggunakan 3 indikator leading dalam satu chart, tapi tidak memasukkan indikator lagging sama sekali. Hal ini akan membuat anda bingung menentukan sinyal trading yang bagus. 

Idealnya, 1 indikator leading dan 1 indikator lagging sebenarnya sudah sangat cukup untuk trader saham. Terlalu banyak indikator justru tidak efektif untuk menganalisa saham.  

SEBERAPA PENTING INDIKATOR TEKNIKAL SAHAM UNTUK TRADER? 

Indikator saham memberikan banyak manfaat untuk trader, yaitu sebagai dasar trader untuk: 
  • Melihat sinyal buy dan sinyal sell saham 
  • Menentukan titik support dan resisten 
  • Menganalisa arah perubahan tren saham 
  • Menentukan titik-titik harga yang bagus buat beli 
  • Menentukan di mana harga jual  / take profit suatu saham 
  • Buy, sell atau wait and see 
Jadi dalam analisis teknikal, saya sarankan anda untuk selalu menggunakan indikator, terutama buat trader pemula. Indikator memberikan banyak manfaat, dan mudah digunakan oleh semua level trader. 

Namun bagaimanapun juga, indikator teknikal tidak bisa berdiri sendiri. Indikator saham termasuk dalam analisis teknikal MODERN. Di dalam analisis teknikal, kita juga mengenal analisis teknikal KLASIK, yaitu analisa candlestick, chart pattern, support-resisten manual, analisa tren. 

Analisis teknikal klasik dapat memberikan petunjuk lebih jelas pada anda mengenai pattern-pattern yang terbentuk di grafik saham. Hal ini yang tidak bisa dilihat melalui indikator leading maupun lagging. 

Itu artinya, analisis teknikal klasik harus dikombinasikan dengan teknikal modern. Analisa teknikal memberikan KOMPAS TRADING yang lebih banyak pada anda. 

Sedangkan analisis teknikal modern adalah "ALAT BANTU" trader untuk melihat momentum dan sinyal trading. Tanpa memahami analisis teknikal klasik, analisis teknikal modern (indikator) tidak akan berguna. 

Karena basic utama membaca grafik saham adalah analisis teknikal klasik itu sendiri yaitu cara membaca candlestick, analisis tren, pattern. Dan analisis teknikal modern sebagai alat bantu untuk memudahkan trader. 

Sebagai referensi tambahan untuk trader, anda bisa pelajari lebih banyak strategi dan cara menggunakan analisis teknikal buat praktik trading saham disini: Buku Saham Analisis Teknikal Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.