Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

False Breakout Saham

Buy on breakout (BOB) adalah strategi trading saham yang dilakukan dengan cara membeli  saham ketika harganya berhasil menembus titik resisten kuat yang sebelumnya sulit sekali untuk ditembus. 


Baca juga: Strategi Trading Saham: Buy On Breakout. Dalam analisa teknikal, ketika harga saham berhasil naik dari titik resisten yang sebelumnya sulit ditembus, maka hal ini menunjukkan bahwa harga saham akan bersiap untuk melanjutkan kenaikannya lagi. 

Ketika harga saham berhasil menembus resisten kuat, artinya terjadi peningkatan minat beli market di saham tersebut. Sesuai hukum permintaan dan penawaran, ketika terjadi banyak permintaan (banyak minat beli), maka harga saham berpotensi naik / melanjutkan kenaikan.

[Pelajari juga full praktik dan strategi analisis teknikal simpel mulai level pemula - expert untuk mencari saham-saham bagus di market pada materi praktik analisa teknikal berikut: Ebook Full Praktik Analisis Teknikal Saham.] 

Lalu seperti apa contoh breakout saham? Anda bisa perhatikan contoh riil breakout yang terjadi pada saham BKSL berikut:

Breakout Saham

Perhatikan yang saya beri tanda-tanda lingkaran. Saham BKSL berkali-kali naik ke resisten tersebut (Harga 55). Tapi setelah itu, sahamnya kembali lagi ke harga gocap. BKSL tidak pernah berhasil menembus harga 55. 

Setelah beberapa bulan tertahan di resisten 55, saham BKSL tiba-tiba berhasil menembus 55 dan menuju ke resisten 60 (lihat yang saya beri tanda panah merah). 

Anda bisa perhatikan pergerakan saham BKSL setelahnya. Saham BKSL berhasil naik lagi lebih tinggi. Artinya, ketika suatu saham berhasil naik menembus resisten tertentu, harga saham ada potensi breakout. 

Trader yang menerapkan strategi buy on breakout, biasanya akan mengambil entry buy ketika harga saham berhasil breakout menembus resisten kuat sebelumnya. 

FALSE BREAKOUT 

Namun strategi buy on breakout tidak se-simpel itu. Dalam strategi BOB, kita sering mendengar istilah false breakout alias breakout palsu atau breakout tipuan

False breakout adalah kondisi di mana harga saham berhasil breakout menembus resisten kuat, tetapi setelah itu harga saham kembali turun, dan tidak melanjutkan kenaikannya. 

Dengan kata lain, harga saham hanya naik 1 hari pada saat breakout. Setelah itu, sahamnya turun lagi. Padahal trader saham biasanya akan membeli saham setelah breakout dari resistennya. Sehingga kalau anda membeli saham ketika di posisi breakout, dan sahamnya turun, maka anda akan terkecoh dengan fake signal tersebut. 

False breakout terkadang kita temukan, sehingga saham yang breakout tidak selalu naik lagi keesokan harinya. False breakout merupakan sebuah trap bagi trader saham. Berikut adalah contoh false breakout. Perhatikan pola false breakout di saham BHIT: 

False Breakout Saham

Perhatikan tanda persegi diatas, di mana harga saham awalnya sulit menembus resisten tersebut. Namun ada satu momentum di mana harga saham berhasil breakout, naik tinggi dengan candlestick hijau dengan body candle yang panjang. 

Sayangnya, harga saham keesokan harinya stagnan sampai tiga harian. Dan setelah itu, saham BHIT malah turun lagi. Walaupun beberapa hari kemudian harga sahamnya bisa naik lagi perlahan, tetapi butuh waktu lama. 

Dan hal ini bertentangan dengan konsep analisa buy on breakout, di mana saham yang sudah breakout akan melanjutkan kenaikannya lebih cepat. 

Dalam praktikknya, kita memang tidak bisa memastikan berapa persentase keberhasilan true breakout dibandingkan false breakout. Tapi memang harus diakui, walaupun true breakout sering terjadi, false breakout pun terkadang juga bisa terjadi. 

CARA MENGETAHUI FALSE BREAKOUT

Maka dari itu, supaya anda bisa membaca potensi false breakout yang menjebak trader, anda bisa melakukan analisa-analisa berikut untuk melihat kemungkinan false breakout di grafik saham: 

1. Melihat pola saham yang berpotensi turun 

Buy on breakout berarti anda membeli saham ketika harganya sedang naik (naik dan breakout dari resisten tertentu). Masalahnya kalau harga saham sudah naik, pelaku pasar juga ada kecenderungan untuk take profit, sehingga harganya turun lagi. 

Jadi anda perlu menganalisa pattern sahamnya seperti apa. Terutama pola-pola candlesticknya karena pola candlestick memberikan sinyal jangka pendek apakah saham akan bergerak bullish atau sebaliknya. 

Di dalam grafik, ada banyak pola candle maupun chart pattern yang menunjukkan sinyal bearish / turun. Anda bisa mempelajari cara-cara membaca saham yang berpotensi turun setelah naik atau breakout, melalui praktik2 langsung di grafik saham berikut: Full Praktik Menemukan Saham yang Akan Turun. 

2. Perhatikan analisa volume

Volume bisa berfungsi sebagai konfirmasi breakout. Biasanya kalau ada saham yang breakout tidak disertai volume tinggi, maka saham tersebut peluang false breakoutnya lebih besar. 

Karena ketika saham breakout dengan volume rendah, itu menunjukkan bahwa peminat beli di saham tersebut tidak terlalu besar, sehingga sangat mungkin harga sahamnya tidak melanjutkan kenaikan setelahnya. 

Sebagai contoh, anda bisa perhatikan kembali chart BHIT false breakout diatas. Perhatikan volume yang saya beri tanda lingkaran diatas. Meskipun BHIT berhasil breakout, tapi tidak didukung dengan kenaikan volume yang tinggi. Sehingga BHIT membentuk false breakout setelahnya. 

Jadi kalau anda ingin menghindari false breakout, perhatikan volume saham tersebut. Kalau saham breakout dengan volume besar, anda bisa pertimbangkan untuk beli sahamnya. Tapi kalau volume saham kecil, anda perlu lebih waspada terhadap potensi false breakout tersebut.  

3. Menunggu konfirmasi di hari kedua 

Untuk menghidari false breakout, anda bisa mengambil posisi pada hari kedua setelah breakout, sehingga anda tidak terburu-buru mengambil keputusan trading. 

Karena setelah hari kedua, anda bisa melihat lebih jelas sinyal sahamnya, apakah lanjut breakout atau malah koreksi lagi (False breakout). 

4. Analisa indikator  

Anda perlu menambahkan indikator, terutama indikator sinyal (leading) seperti stochastic dan RSI untuk menganalisa apakah saham yang sudah breakout didukung dengan sinyal beli yang bagus dari indikator. 

Dengan cara ini, anda memiliki arah analisa yang jelas, sehingga anda tidak sekedar membeli saham hanya karena saham tersebut terlihat sudah breakout. Analisa indikator juga akan membantu anda untuk menghindari potensi false breakout. Baca juga: 5 Indikator Teknikal Saham yang Sering Digunakan Trader

Itulah penjelasan tentang false breakout saham dan sedikit tips cara mengetahui false breakout melalui kombinasi analisa teknikal. 

Buat para trader yang mengincar saham-saham yang sedang breakout, anda bisa pertimbangkan strategi2 trading di pos ini, supaya anda bisa terhindar dari sinyal breakout palsu. Salam profit. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.