Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Apa itu Gap Saham?

Kalau anda sering membaca ulasan-ulasan analisis teknikal, anda mungkin tidak asing dengan istilah 'gap saham' atau 'open gap'. Misalnya analis atau broker sekuritas anda mengatakan: 



"Saham A dibuka open gap. Hati-hati jangan masuk dulu, karena ada potensi nutup gap-nya lagi minimal di sesi 2." Anda yang baru belajar saham, mungkin akan bertanya-tanya: Apa maksudnya open gap? 

Di pos ini kita akan membahas tentang gap saham dan penerapannya dalam grafik saham. Serta kegunaan gap untuk trading saham.  

APA ITU GAP SAHAM? 

Gap saham adalah celah kosong yang terbentuk pada candlestick perdagangan saham kemarin dan hari ini, sebagai akibat tidak ada aktivitas perdagangan pada rentang harga saham tertentu. 

Gap saham terjadi antara penutupan harga saham (closing) di hari kemarin dan pembukaan harga saham (opening) di hari berikutnya, sehingga ada celah harga antara candlestick kemarin dengan candlestick hari ini. 

Lalu mengapa gap bisa terjadi? Ada beberapa penyebab umum yang membuat terjadinya gap dalam candlestick perdagangan saham: 

1. Euforia pasar 

Ketika ada berita positif yang meningkatkan optimisme market, maka harga saham bisa dibuka open gap up. Pelaku pasar ingin membeli saham di harga tertinggi, sehingga terjadi celah harga antara closing kemarin dan opening hari ini.   

2. Berita buruk yang mengejutkan market 

Berita atau sentimen negatif yang mengejutkan market, membuat harga saham bisa jatuh dalam sekejap, di mana pelaku pasar ingin menjual saham di harga terendah, sehingga menimbulkan gap down. 

3. Ex date dividen 

Setelah tanggal cum date dividen (hari terakhir investor bisa mendapatkan dividen), maka keesokan harinya (ex date), para investor akan menjual saham dalam jumlah besar. Hal ini juga bisa mengakibatkan kekosongan harga akibat banyak orang yang ingin menjual saham saat itu. 

Hal ini disebut dengan dividend trap. Untuk lebih jelasnya, kita sudah pernah mengulas contoh-contoh lengkapnya pada pos-pos berikut: Dividend Trap Saham: Contoh dan Pola, dan Ciri-ciri Dividend Trap Saham. 

Dan masih banyak penyebab lainnya. Namun secara umum, tiga hal diatas itulah yang paling sering menyebabkan terjadinya gap pada grafik saham. Dan perlu anda perhatikan juga, gap tidak hanya terjadi pada saham, tetapi juga terjadi pada IHSG. 

Sekarang untuk lebih memperjelas interpretasi gap, anda perlu memahami bahwa d
i grafik saham, gap dibagi menjadi dua, yaitu gap up dan gap down. 

GAP UP 

Gap up terjadi karena para pelaku pasar ingin membeli saham pada harga tertinggi, dan sedikit atau tidak ada yang antri saham di harga bawah, sehingga terjadi LONJAKAN HARGA yang menimbulkan kekosongan pada range harga tertentu. Berikut adalah gambar pada gap up saham: 
Gap Up Saham

Itulah contoh gap up. Bisa anda lihat ada celah / kekosongan harga antara harga tertinggi di hari kemarin dengan harga terendah pada keesokan harinya. Karena banyak orang yang ingin membeli saham di harga tinggi, sehingga terjadi lonjakan harga, dan harga yang ada dibawahnya tidak ditransaksikan. Hal ini menimbulkan celah gap up. 

GAP DOWN 

Gap down terjadi karena para pelaku pasar ingin menjual saham pada harga terendah, dan sedikit atau tidak ada yang antri saham di harga atas, sehingga terjadi KEJATUHAN / JURANG HARGA yang menimbulkan kekosongan pada range harga tertentu. Berikut adalah gambar pada gap down saham: 
Gap down saham

Bisa anda lihat perbedaan antara gap up dan gap down. Pada gap down terdapat celah / kekosongan harga akibat aksi jual dalam jumlah besar, sehingga ada gap / celah diantara penurunan harga saham antara harga terendah hari kemarin dengan harga tertinggi di hari ini. 

Itulah penjelasan tentang gap saham. Disini setidaknya anda sudah memahami seperti apa itu gap dan bentuknya pada candlestick. Perlu anda ingat juga bahwa untuk melihat gap yang terjadi, anda juga harus memperhatikan ekor candlestick, bukan hanya body candlenya. 

Upper dan lower shadow juga menjadi pertimbangan penting untuk melihat apakah candlestick membentuk gap atau tidak. Kalau tidak ada jarak antara upper dan lower shadow candlestick kemarin dan hari ini, maka dapat dikatakan saham tidak membentuk gap.  

CONTOH GAP DI GRAFIK SAHAM

Berikut adalah contoh penerapan gap pada grafik saham, baik gap up maupun gap down: 

Contoh gap up saham 

Perhatikan tanda persegi yang saya beri tanda panah merah. Itulah contoh gap up saham. Yap, anda bisa melihat ada celah / kekosongan harga antara candlestick kemarin dengan candlestick hari setelahnya. 

Itu adalah contoh chart saham ADRO, di mana terjadi gap up antara range harga 1.465-1.470. Di range harga tersebut tidak ada yang mentradingkannya.  Kemudian perhatikan contoh gap down saham berikut: 

Contoh gap down saham

Perhatikan tanda lingkaran yang saya beri tanda panah merha. Bisa anda perhatikan terjadi penurunan harga saham, hingga membentuk celah / kekosongan harga antara candlestick kemarin dengan candlestick setelahnya. 

Diatas masih tetap contoh saham ADRO, di mana ada gap down di range harga 1.215-1.230. Artinya ada celah harga di 1.215-1.230 yang tidak ditradingkan, karena pelaku pasar berbondong-bondong untuk menjual sahamnya pada harga yang lebih rendah dari harga tersebut. 

GAP ADALAH "UTANG" YANG HARUS DIBAYAR 

Biasanya gap ini cepat atau lama akan tertutup. Kalau ada gap down, harga saham akan naik lagi untuk menutup gap-nya. Sebaliknya, kalau terjadi gap up, harga saham cepat atau lama akan turun untuk menutup gap yang ada di bawahnya. 

Jadi gap ini ibarat "utang" celah harga yang harus dibayar pelaku pasar. Biasanya gap bisa tertutup di hari itu juga, 1-2 hari, atau bahkan seminggu lebih, tergantung kondisi saham dan market saat itu. 

Walaupun demikian, ada sedikit kasus di mana gap saham tidak tertutup. Jadi memang tidak 100% gap saham akan ditutup harganya. Anda bisa baca pos berikut untuk memahami lebih lanjut mengapa gap pada umumnya akan tertutup lagi: Gap Saham: Kenapa Gap Saham Harus Ditutup?  

OPEN GAP 

Jadi kini anda sudah paham kalau ada broker atau analis saham yang menggunakan istilah seperti "Open gap". Itulah maksud dari open gap. Open gap bisa dibedakan menjadi gap up dan gap down. 

Istilah open gap yang digunakan biasanya mengacu pada lonjakan atau penurunan harga saham secara langsung pada saat market dibuka pukul 09.00. Open gap yang terjadi pada saat opening market, terutama terjadi karena euforia, biasanya akan lebih cepat untuk tertutup. 

Jadi kalau harga saham naik karena open gap up, sebaiknya anda tidak terburu membeli sahamnya, karena saham tersebut rentan turun dan menutup gap-nya lagi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.