Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Gap Down Dividen Saham: Studi Kasus Saham BMRI

El Heze

Kalau anda pengunjung setia web Saham Gain, kita sudah sering membahas tentang gap down yang terjadi pada grafik saham. Salah satunya, pernah kita bahas juga pada pos berikut:  Cara Trading di Saham Gap Down. 


Gap down biasanya terjadi karena pesimisme market bisa jadi karena ada sentimen negatif di market, sehingga pada jam awal trading, para trader cenderung menjual saham dalam jumlah besar. Hal ini membuat pelaku pasar ingin menjual saham di harga rendah, sehingga membentuk gap down pada grafik. 

Gap down bisa juga terjadi setelah tanggal pembagian dividen. Pada saat tanggal cum date dividen (hari terakhir investor bisa dapat dividen), investor berburu saham sehingga naik. Namun keesokan harinya saat tanggal ex date, pada saat investor sudah dapat dividen, investor akan menjual saham dalam jumlah besar, sehingga membentuk gap down.  

Dalam praktikknya, gap down yang terjadi pada saham biasanya akan cepat tertutup. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 1-4 hari. Karena pasar saham akan "menyesuaikan" harga sahamnya setelah terjadi gap down, yaitu dengan menutup gap tersebut. Baca juga: Kenapa Gap Saham Harus Ditutup? 

Sehingga buat seorang trader saham, gap down bisa dimanfaatkan untuk trading. Ketika saham sudah turun dan murah, anda bisa membeli dan target take profitnya adalah di area harga gap down sebelumnya. 

Di pos ini, kita akan bahas studi kasus gap down pada saham BMRI yang terjadi setelah tanggal pembagian dividen (ex date). 

Seperti kita ketahui, BMRI adalah salah satu saham blue chip, di mana ketika saham-saham blue chip harganya turun dan membentuk gap down, umumnya gap down tersebut akan cepat tertutup. 

Setelah harga saham BMRI naik tinggi karena akan membagikan dividen, pada periode ex date saham BMRI kemudian turun lagi dan membentuk gap down. Anda bisa perhatikan chart saham BMRI berikut:

Dividen saham: Gap down BMRI

Perhatikan tanda lingkaran diatas. Itu adalah gap down yang terjadi pada BMRI setelah cum date dividen, di mana saham BMRI turun drastis. 

Biasanya, gap down terbentuk dibutuhkan waktu sekitar 1-4 hari untuk naik lagi dan menutup gap-nya tersebut. Apalagi jika saham tersebut adalah saham blue chip dengan likuiditas baik.   
Akan tetapi kalau anda perhatikan chart BMRI diatas, setelah gap down, harga sahamnya butuh waktu lebih lama untuk naik lagi. Bahkan setelah adanya gap down, saham BMRI malah turun terus. 

Dibutuhkan waktu 2 minggu lebih agar saham BMRI menutup kembali gap down-nya. Gap down tertutup pada candlestick terakhir (tanda panah) merah. 

Mengapa gap down BMRI butuh lama untuk ditutup lagi? 

Biasanya penyebab utama gap down lebih lama tertutup adalah karena kondisi market (IHSG) yang sedang turun / strong bearish, sehingga menyebabkan saham-saham terus dijual. 

Apalagi saham blue chip (big caps) adalah saham-saham yang pergerakannya cenderung mengikut arah IHSG, sehingga ketika IHSG turun sahamnya pun juga cenderung turun. Demikian pula sebaliknya. 

TRADING DI SAHAM GAP DOWN 

Jadi di pasar saham itu tidak ada rumus pasti. Walaupun kebanyakan saham blue chip yang membentuk gap down setelah pembagian dividen dan biasanya gap akan tertutup lagi 1-4 harian, kenyataannya di saham BMRI butuh waktu 2 minggu lebih. 

Tapi bagaimanapun juga, cepat atau lama gap ini akan tertutup lagi. Dan kalau kita perhatikan chart BMRI setelah gap down, harga sahamnya menjadi murah karena turun banyak. Sehingga ini menjadi kesempatan anda untuk koleksi saham di harga bawah (buy on support / buy on weakness). 


Sama BMRI turun dari 6.500-an ke 6.200. Dan saya pribadi juga mentradingkan saham BMRI ketika turun ke 6225 saat itu: 


Beberapa hari kemudian, saham BMRI setelah turun dan murah akhirnya bisa rebound lagi ke 6.500 dan mulai nutup gap-nya. 

Sehingga kalau anda menemukan saham yang secara teknikal bagus dan membentuk gap down, anda bisa pertimbangkan untuk buy on weakness, yaitu membeli saham di harga murah dan target take profitnya di area harga gap-nya tersebut. 

Sebagai trader, anda juga perlu memperhatikan momentum market, terutama saat IHSG bearish / lagi turun tajam, sebaiknya anda tidak terburu untuk membeli saham dalam jumlah besar, karena biasanya saham2 yang turun, harganya masih bisa lebih murah lagi. 

Pada umumnya, saham yang sudah mulai sideways di tren turunnya, harganya sangat berpotensi untuk rebound. Seperti contoh chart BMRI diatas, di mana setelah turun beberapa hari dari gap downnya, BMRI sempat sideways di harga bawah, dan akhirnya BMRI lagi naik. 

Itulah studi kasus gap down saham yang terjadi di saham BMRI setelah momen pembagian dividen saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.