Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Trading Saham Jangka Menengah

Trading saham jangka menengah (positioning trading) adalah trading saham yang dilakukan dengan jangka waktu agak panjang yaitu diatas satu bulan sampai 10 bulan. Kalau anda sudah menyimpan saham sampai sekitar 3 bulan, maka anda dapat dikatakan melakukan SEMI INVESTASI. 

Apakah anda termasuk salah satu trader jangka menengah? Trader jangka menengah mengincar profit diatas 2o% untuk saham-saham yang disimpan. Dan time framenya lebih panjang dibandingkan swing trader. Kalau anda ingin menjadi trader jangka menengah, ada beberapa analisa yang harus anda gunakan: 

1. Analisa teknikal 

Anda tetap harus menggunakan analisa teknikal, karena walaupun trading dengan waktu jangka waktu agak panjang. Analisis teknikal yang harus anda gunakan adalah analisa tren dan support resisten. Karena kedua analisa ini yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan arah saham dalam jangka yang agak panjang. Pelajari juga panduan menemukan support resisten disini: Panduan Memilih Saham Bagus. 

Dua analisa itu yang penting untuk trading jangka menengah. Kalau anda trading jangka menengah, anda tidak perlu terlalu memperhatikan volatilitas saham jangka pendek atau indikator2 jangka pendek seperti RSI dan zig zag misalnya. Hal ini berbeda dengan trader harian yang lebih memperhatikan volatilitas saham. 

2. Analisa fundamental 

Anda yang ingin trading jangka menengah tidak boleh mengabaikan analisa fundamental, karena pada dasarnya trader jangka menengah itu mencari saham2 berfundamental bagus yang dikombinasikan dengan analisa tren. 

Sehingga dalam beberapa bulan mendatang, harga saham punya potensi naik. Analisa fundamental yang perlu anda perhatikan tentu saja kinerja perusahaan (Nanti kita akan bahas tersendiri di Ebook Analisa Fundamental terbaru). Kedua, valuasi saham (PER atau PBV). 

Trader jangka menengah cenderung mencari perusahaan berfunmental baik, yang memiliki valuasi murah dan chart (teknikal) yang bagus dan diskon secara tren. Saham-saham seperti inilah yang memiliki potensi naik dalam jangka menengah. 

Tentunya, harus didukung dengan kondisi market yang stabil. Artinya, kalau market lagi jelek atau bahkan lagi crash market, maka  mayoritas saham dalam jangka menengah biasanya akan cenderung turun. 

Jadi untuk trading jangka menengah, analisa fundamental bukan hanya sebagai analisa pelengkap, tetapi termasuk dalam analisa utama. Hal ini berbeda dengan trader jangka pendek, di mana analisa teknikal hanyalah sebagai pelengkap. Bahkan untuk scalper, mungkin mereka tidak membutuhkan analisa fundamental. 

TRADING JANGKA PENDEK ATAU MENENGAH?

Trading jangka menengah biasanya diterapkan oleh trader yang tidak memiliki waktu untuk memantau market lebih sering, atau anda yang memang lebih cocok menyimpan saham untuk jangka waktu lebih lama, dan anda suka menganalisa fundamental perusahaan. 

Sedangkan kalau anda punya tipikal tidak suka hold saham terlalu lama, dan anda lebih suka memanfaatkan fluktuatif harga saham untuk mendapatkan profit, anda bisa menerapkan trading jangka pendek atau trading harian. 

Untuk trading harian, bisa anda pelajari praktik2 dan strategi2 mencari sahamnya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (281 halaman). 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.