Saham gorengan merupakan salah satu saham yang bisa memberikan return cepat dalam sekejap mata. Di satu sisi, saham gorengan juga memiliki risiko yang besar karena saham gorengan memiliki fluktuatif yang sangat cepat. Selain itu, saham gorengan tidak dapat didteteksi menggunakan ilmu teknikal (menggunakan grafik saham).
Bermain saham gorengan tidak saya sarankan untuk pemula. Jika anda ingin main saham gorengan, anda harus sudah memiliki pengalaman trading yang cukup dan usahakan untuk trading dengan lot yang kecil. Selain itu, kalau anda main saham gorengan anda tidak boleh serakah dan harus segera menjual jika harga saham anda sudah naik.
Bermain saham gorengan tidak saya sarankan untuk pemula. Jika anda ingin main saham gorengan, anda harus sudah memiliki pengalaman trading yang cukup dan usahakan untuk trading dengan lot yang kecil. Selain itu, kalau anda main saham gorengan anda tidak boleh serakah dan harus segera menjual jika harga saham anda sudah naik.
Omong-omong soal saham gorengan, banyak sekali rekan2 yang bertanya pada saya: "Bung Heze, saham gorengan itu yang seperti apa sih contohnya?"
Kalau anda baca pos saya disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia, di paragraf akhir saya mengatakan bahwa saya tidak memberikan daftar saham gorengan, karena menentukan saham gorengan itu subjektif untuk setiap orang. Di pos ini, saya ingin memberikan setidaknya sedikit arahan pada anda semua mengenai apa itu saham gorengan, terutama daftar dan contoh saham gorengan menurut pandangan saya.
Saham gorengan merupakan saham yang tidak likuid yang bisa anda lihat dari grafik analisis teknikal. Contoh saham gorengan seperti ini (grafik):
Ini juga salah satu contoh grafik saham gorengan (lihat chart diatas). Volume ada yang terkadang naik tinggi sekali. Tetapi seringkali volume tiba2 tipis sekali. Ini menunjukkan bahwa saham tersebut memang tidak likuid.
Selain itu, dari pola harga saham (candlestick) juga tampak adanya pola harga yang tidak beraturan. Harga saham tiba2 naik setinggi langit, dan tidak lama kemudian langsung jatuh. Ada saat2 di mana saham tersebut tidak ditradingkan (perhatikan tanda persegi), kemudian beberapa hari kemudian naik drastis.
Inilah pola saham gorengan. Pada saham2 yang likuid, percayalah anda tidak akan menemukan pola saham seperti diatas. Saham2 yang likuid memiliki bentuk candle yang beraturan, terdiri dari support dan resisten yang jelas, volume stabil dan anda tidak akan melihat harga saham yang "kosong" pada hari2 tertentu.
Berikut adalah daftar saham gorengan menurut versi saya dan berdasarkan hasil praktik dan pengamatan:
1. PT Yule Sekurindo (YULE)
2. PT Buana Listya Tama (BULL)
3. PT Wahana Pronatural (WAPO)
4. PT Victoria Insurance (VINS)
5. PT Lotte Chemical Titan (FPNI)
6. PT Sampoerna Agro (SGRO)
7. PT Visi Media Asia (VIVA)
8. PT Prima Alloy Steel Universal (PRAS)
9. PT Pelangi Indah Canindo (PICO)
10. PT Zebra Nusantara (ZBRA)
11. PT Wismilak Inti Makmur (WIIM)
12. PT Gading Development (GAMA)
13. PT Gozco Plantations (GZCO)
14. PT First Indo American Leasing (FINN)
15. PT Energi Mega Persada (ENRG)
16. PT Trada Maritime (TRAM)
17. PT Bank Bumi Arta (BNBA)
18. PT Bumi Resources Minerals (BRMS)
19. PT Wicaksana Overseas International (WICO)
20. PT Nusantara Inti Corpora (UNIT)
21. PT Express Transindo Utama (TAXI)
22. PT Bakrieland Development (ELTY)
23. PT Dharma Satya Nusantara (DSNG)
24. PT Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI)
25. PT Eagle High Plantations (BWPT)
Mungkin anda bertanya-tanya, kenapa kok saham2 tersebut dikatakan sebagai saham gorengan / saham lapis 3? Kalau anda cek grafik saham2 tersebut diatas, termasuk antrian bid-offernya dan anda bisa melihat bahwa saham2 tersebut memang memiliki pergerakan saham yang tidak likuid, naik turun dalam tempo yang sangat singkat dan bid-offer yang memiliki spread yang lebar.
Walaupun secara grafik mungkin ada beberapa saham yang secara volume terlihat biasa2 saja, tetapi pergerakan yang sangat volatil dan grafik yang naik turunnya terlalu ekstrem bisa menunjukan bahwa saham tersebut adalah jenis saham gorengan.
Berhubung saham lapis 3 sangat buanyaak di Bursa Efek, maka saya tidak menyebutkannya satu per satu. Memang ada banyak sekali saham2 yang sangat mudah digoreng. Untuk mudahnya, anda bisa lihat di menu top stocks (saham2 yang naik paling banyak pada satu hari), lalu anda cek grafiknya. Bisanya saham2 yang naik sampai 20% lebih dalam beberapa menit saja adalah saham2 yang kurang likuid.
Coba anda bandingkan saham2 tersebut dengan saham2 BBCA, BBRI, GGRM, UNVR, ASII, dan saham2 lapis 2 lainnya. Anda bisa melihat perbedaan saham2 lapis 1 dan lapis 2 dengan saham2 lapis 3, terutama pada antrian bid-offer, grafik dan pergerakan harga sahamnya. Saham2 lapis 1 dan lapis 2 naik turunnya cenderung lebih lama daripada saham2 lapis 3.
Kalau anda baca pos saya disini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia, di paragraf akhir saya mengatakan bahwa saya tidak memberikan daftar saham gorengan, karena menentukan saham gorengan itu subjektif untuk setiap orang. Di pos ini, saya ingin memberikan setidaknya sedikit arahan pada anda semua mengenai apa itu saham gorengan, terutama daftar dan contoh saham gorengan menurut pandangan saya.
Saham gorengan merupakan saham yang tidak likuid yang bisa anda lihat dari grafik analisis teknikal. Contoh saham gorengan seperti ini (grafik):
Salah satu ciri untuk mengetahui apakah suatu saham tergolong saham lapis 3 (saham gorengan atau bukan) adalah dengan melihat chart.
1. Apabila volume suatu saham terlihat tidak stabil (terkadang ada volume yang sangat besar, terkadang volume tipis bahkan volume hampir tidak ada), maka itulah ciri-ciri saham gorengan.
Perhatikan grafik diatas. Grafik diatas tampak bahwa adanya volume yang sangat tidak stabil.. Pada saat tertentu volume tiba2 naik drastis, kemudian volume kembali tipis. Saat volume tiba2 besar, hal ini bisa menunjukkan bahwa saham sedang digoreng. Baca juga: Analisis Volume: Membaca Saham Tidur yang Akan Digoreng.
2. Pola harga saham tidak beraturan
Pola tidak beraturan bisa anda lihat dari candlestick. Candlestick yang naik secara tiba2 dan kemudian turun drastis seama berhari-hari (tidak didukung dengan volume yang likuid) bisa menunjukkan bahwa saham tersebut adalah saham gorengan. Baca juga: Belajar Candlestick - Part I dan Belajar Candlestick Part II.
3. Melihat bid-offer
Saham2 gorengan / yang mudah sekali digoreng adalah saham2 yang memiliki antrian bid-offer yang sepi. Di mana yang melakukan antrian harga hanya beberapa puluh orang saja. Selain itu, saham gorengan biasanya memiliki spread bid-offer yang jauh. Ini menunjukkan bahwa saham tidak likuid dan sangat mudah untuk digoreng. Baca juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.
Ini juga salah satu contoh grafik saham gorengan (lihat chart diatas). Volume ada yang terkadang naik tinggi sekali. Tetapi seringkali volume tiba2 tipis sekali. Ini menunjukkan bahwa saham tersebut memang tidak likuid.
Selain itu, dari pola harga saham (candlestick) juga tampak adanya pola harga yang tidak beraturan. Harga saham tiba2 naik setinggi langit, dan tidak lama kemudian langsung jatuh. Ada saat2 di mana saham tersebut tidak ditradingkan (perhatikan tanda persegi), kemudian beberapa hari kemudian naik drastis.
Inilah pola saham gorengan. Pada saham2 yang likuid, percayalah anda tidak akan menemukan pola saham seperti diatas. Saham2 yang likuid memiliki bentuk candle yang beraturan, terdiri dari support dan resisten yang jelas, volume stabil dan anda tidak akan melihat harga saham yang "kosong" pada hari2 tertentu.
Berikut adalah daftar saham gorengan menurut versi saya dan berdasarkan hasil praktik dan pengamatan:
1. PT Yule Sekurindo (YULE)
2. PT Buana Listya Tama (BULL)
3. PT Wahana Pronatural (WAPO)
4. PT Victoria Insurance (VINS)
5. PT Lotte Chemical Titan (FPNI)
6. PT Sampoerna Agro (SGRO)
7. PT Visi Media Asia (VIVA)
8. PT Prima Alloy Steel Universal (PRAS)
9. PT Pelangi Indah Canindo (PICO)
10. PT Zebra Nusantara (ZBRA)
11. PT Wismilak Inti Makmur (WIIM)
12. PT Gading Development (GAMA)
13. PT Gozco Plantations (GZCO)
14. PT First Indo American Leasing (FINN)
15. PT Energi Mega Persada (ENRG)
16. PT Trada Maritime (TRAM)
17. PT Bank Bumi Arta (BNBA)
18. PT Bumi Resources Minerals (BRMS)
19. PT Wicaksana Overseas International (WICO)
20. PT Nusantara Inti Corpora (UNIT)
21. PT Express Transindo Utama (TAXI)
22. PT Bakrieland Development (ELTY)
23. PT Dharma Satya Nusantara (DSNG)
24. PT Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI)
25. PT Eagle High Plantations (BWPT)
Mungkin anda bertanya-tanya, kenapa kok saham2 tersebut dikatakan sebagai saham gorengan / saham lapis 3? Kalau anda cek grafik saham2 tersebut diatas, termasuk antrian bid-offernya dan anda bisa melihat bahwa saham2 tersebut memang memiliki pergerakan saham yang tidak likuid, naik turun dalam tempo yang sangat singkat dan bid-offer yang memiliki spread yang lebar.
Walaupun secara grafik mungkin ada beberapa saham yang secara volume terlihat biasa2 saja, tetapi pergerakan yang sangat volatil dan grafik yang naik turunnya terlalu ekstrem bisa menunjukan bahwa saham tersebut adalah jenis saham gorengan.
Berhubung saham lapis 3 sangat buanyaak di Bursa Efek, maka saya tidak menyebutkannya satu per satu. Memang ada banyak sekali saham2 yang sangat mudah digoreng. Untuk mudahnya, anda bisa lihat di menu top stocks (saham2 yang naik paling banyak pada satu hari), lalu anda cek grafiknya. Bisanya saham2 yang naik sampai 20% lebih dalam beberapa menit saja adalah saham2 yang kurang likuid.
Coba anda bandingkan saham2 tersebut dengan saham2 BBCA, BBRI, GGRM, UNVR, ASII, dan saham2 lapis 2 lainnya. Anda bisa melihat perbedaan saham2 lapis 1 dan lapis 2 dengan saham2 lapis 3, terutama pada antrian bid-offer, grafik dan pergerakan harga sahamnya. Saham2 lapis 1 dan lapis 2 naik turunnya cenderung lebih lama daripada saham2 lapis 3.
oh bisa melihat dari bid offer yah
ReplyDeleteBisa
DeleteJustru dari bid offer dan spreadnya bisa kelihatan saham2 yang likuid dan tidak
DeleteCara melihat volume perdagangan seperti itu bagaimana gan
ReplyDeleteBisa lihat melalui indikator volume
Delete