Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Perbedaan Dividen dan Laba Ditahan

El Heze

Pada saat belajar laporan keuangan perusahaan, kita sering mendengar istilah dividen dan laba ditahan. Keduanya memang saling berhubungan satu sama lain /berkaitan. 

 

Anda mungkin sering mendengar kalimat seperti ini: Pembagian dividen diambil dari laba ditahan. Jadi apakah dividen itu merupakan komponen atau bagian dari laba ditahan? Di pos ini kita akan membahas perbedaan dividen dan laba ditahan

Namun anda harus pahami terlebih dahulu konsep dividen dan laba ditahan, karena keduanya adalah akun / pos yang berbeda.   

DIVIDEN 

Dividen adalah laba bersih yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham / investor. Jadi katakanlah perusahaan mendapatkan laba bersih pada tahun berjalan sebesar Rp100 miliar. 

Dari Rp100 miliar, perusahaan memutuskan membagikan laba bersih sebesar 20% pada investor. Artinya, sebesar Rp20 miliar laba bersih perusahaan akan dibagikan pada pemegang saham. 

Jadi, dividen perusahaan itu dibagikan dari LABA BERSIH yang diraih selama TAHUN BERJALAN. Kalau anda ingin melihat berapa laba bersih perusahaan, anda bisa mencarinya melalui laporan keuaangan laba rugi komprehensif perusahaan. 

Di web Saham Gain ini, kita juga sudah pernah bahas tentang pengertian dividen dan tata cara mendapatkan dividen untuk investor. Anda bisa baca disini: Pengertian Dividen & Jenis-jenis Dividen dan Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen. 

LABA DITAHAN 

Laba ditahan adalah laba bersih yang dihasilkan perusahaan pada periode tertentu, namun tidak dibagikan dalam bentuk dividen alias digunakan lagi untuk mengembangkan operasional perusahaan.  Rumus laba ditahan adalah sebagai berikut: 
Dividen dan laba ditahan

Laba ditahan awal periode (1 Januari) ditambah dengan laba bersih periode Jadi laba ditahan itu adalah akumulasi laba bersih perusahaan sejak perusahaan berdiri hingga sekarang.

Apabila di tahun berjalan perusahaan membukukan rugi bersih, maka akan menjadi rugi bersih, sehingga mengurangi laba ditahan. Kalau laba bersih, berarti menambah laba ditahan.

Di laporan keuangan, anda bisa melihat laba ditahan pada laporan ekuitas. Pelajari juga: Cara Mencari Laba Ditahan di Laporan Keuangan.  

PERBEDAAN DIVIDEN DAN LABA DITAHAN 

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa dividen dan laba ditahan itu adalah dua akun yang berbeda. Dividen adalah persentase laba bersih yang dibagikan perusahaan pada pemegang saham. Sedangkan laba ditahan adalah jumlah laba bersih perusahaan selama berdirinya operasi sampai saat ini. 

Dividen masih berkaitan erat dengan laba ditahan karena dividen menjadi salah satu pengurang komponen laba ditahan perusahaan, di mana dividen diambil dari laba ditahan, lebih tepatnya diambil dari laba bersih tahun berjalan.  Jadi, dividen mengurangi laba ditahan.

Ada yang perlu kita pahami sedikit, bahwa dividen bukan diambil dari persentase seluruh laba ditahan perusahaan, tetapi diambil dari persentase laba bersih tahun berjalan, di mana nantinya dividen akan tetap mengurangi laba ditahan.

Sekarang kita akan coba masuk ke contoh dividen dan laba ditahan pada laporan keuangan riil perusahaan. Kita akan gunakan contoh laporan keuangan PT Astra International Tbk (ASII). Kita langsung masuk ke laporan perubahan ekuitasnya:  

Dividen dan laba ditahan
(Klik gambar untuk memperbesar)

Perhatikan yang saya beri tanda persegi hijau dan tanda panah. Itu adalah nilai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, di mana nilai dividen tersebut dikurangkan dari Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan (Laba Rugi), di mana angka Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan bisa anda lihat di laporan laba rugi perusahaan. 

Sudah jelas? 

Jadi dividen dikurangkan dari laba bersih perusahaan tahun berjalan. Kemudian muncullah saldo akhir laba ditahan per 31 Desember. 

Perlu anda ketahui juga, di laporan keuangan perusahaan, angka dividen yang dicantumkan adalah angka dividen yang dibayarkan pada tahun buku sebelumnya. Masih bingung? Mari kita bahas. 

Pada laporan keuangan ASII diatas (Angka dalam Miliar Rupiah), perusahaan memperoleh laba bersih tahun buku 2019 sebesar Rp23.279. Sedangkan dividen yang dibayarkan adalah sebesar Rp11.251. 

Nah, angka dividen yang dibayarkan ini berasal dari laba bersih perusahaan tahun buku 2018. Lalu kenapa perusahaan membagikan dividennya di tahun buku 2019? 

Hal ini karena tutup tahun buku perusahaan adalah 31 Desember, dan laporan keuangan audit terbit setelah 31 Desember (deadline laporan keuangan perusahaan masuk Bursa adalah 30 April). 

Katakanlah laporan keuangan satu tahun adalah sampai 31 Desember 2018. Maka laporan audit biasanya muncul di bulan Februari-April 2019.

Jadi kalau perusahaan memperoleh laba bersih tanggal 31 Desember 2018 misalnya. Maka ketika perusahaan memutuskan membagikan dividen dari laba bersih 2018, otomatis dividen tersebut akan dibayarkan di tahun 2019, sehingga nilai dividen sebesar Rp11.251 yang tercantum diatas, adalah nilai dividen yang berasal dari pembagian laba bersih tahun buku sebelumnya. 

Itulah perbedaan dividen dan laba ditahan. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.