Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Memahami Saham Big Cap

El Heze

Kalau anda membaca berita-berita saham, atau membaca rekomendasi analis, broker, istilah saham big cap seringkali digunakan. Misalnya anda pasti sering mendengar kalimat2 seperti ini: "Saham big caps memimpin pelemahan market". "Saham-saham big cap banyak dijual asing".

 

Sebenarnya apa itu saham big caps? Apakah saham big cap lebih bagus daripada saham-saham non big cap? Apa keunggulan saham big cap? Di pos ini kita akan bahas tentang saham big cap. 

Sesuai namanya, big = besar, cap adalah singkatan dari capitalization yang merujuk pada kapitaliasasi pasar (market capitalization). Jadi saham big cap adalah saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar paling besar di market. 

Rumus kapitalisasi pasar = Harga saham x jumlah saham beredar. Anda bisa pelajari tentang rumus market cap disini: Apa itu Kapitalisasi Pasar? 

Hematnya, saham big caps itu adalah sebutan buat saham blue chip. Saham blue chip adalah sebutan untuk perusahaan yang punya kinerja keuangan mapan di sektornya, rajin membagikan dividen dengan dividen per saham yang besar dan merupakan market leader di sektor industri. 

Perusahaan blue chip umumnya juga punya market cap yang besar. Hal ini karena tidak semua perusahaan bisa menerbitkan jumlah saham beredar dalam jumlah yang sangat banyak. Hanya perusahaan yang memiliki keuangan dan ekuitas yang mapan, yang bisa menerbitkan jumlah saham beredar dalam porsi besar ke publik. 

Karena perusahaan blue chip adalah perusahaan yang bagus secara keuangan, biasanya perusahaan blue chip memiliki jumlah beredar yang besar di publik. Di satu sisi, mayoritas saham blue chip harganya relatif naik, sehingga juga pengaruh pada market cap-nya.  

Nah, yang seringkali menjadi pertanyaan: Apa ukuran suatu saham dikatakan temasuk dalam big caps? Seberapa besar kapitalisasi pasar yang memenuhi syarat saham big caps?  

Well, jujur saja tidak ada ukuran baku mengenai berapa besar market cap untuk saham-saham big cap. Tapi kalau mengacu pada berita-berita pasar modal (terutama yang sering membahas tentang naik turunnya saham big cap setelah closing market), biasanya akan ditampilkan saham2 blue chip sekelas BBCA HMSP BBRI. 

Mayoritas saham big cap tersebut memiliki kapitalisasi pasar diatas Rp100 triliun. Jadi kita gunakan patokan bahwa saham big cap adalah saham2 yang punya kapitalisasi pasar diatas Rp100 triliun. 

Saham-saham big cap seringkali diidentikan dengan saham-saham penggerak market. Artinya kalau mayoritas saham big cap naik sedikit saja, maka IHSG akan hijau (naik). Demikian juga sebaliknya.

Hal ini karena saham big cap punya kapitalisasi pasar yang besar, sehingga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap IHSG.  

Kita ambil satu contoh saham big cap yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Anda bisa lihat market cap BBCA yang berada jauh diatas Rp100 triliun: 

Saham big cap

DAFTAR SAHAM BIG CAP

Berikut adalah saham-saham big cap di Bursa Efek Indonesia: 

Daftar Saham Big Caps

Catatan: BRPT dan GGRM biasanya masuk dalam daftar saham big caps. Namun karena harga sahamnya relatif turun, market capnya otomatis menjadi lebih rendah. Jika BRPT dan GGRM market cap-nya kembali diatas 100 triliun, maka kedua saham ini kembali masuk ke dalam daftar saham big caps. 

Nilai market cap bisa berubah-ubah. Namun buat saham2 diatas, market cap-nya biasanya konsisten diatas Rp100 triliun. Untuk mencari nilai market cap, anda bisa kalikan harga saham terakhir dengan jumlah saham beredar. 

Atau anda bisa langsung ketikkan kode sahamnya di Google, dan anda bisa melihat nilai market cap setiap saham, seperti pada contoh BBCA diatas. 

MEMBELI SAHAM BIG CAP 

Saham big caps adalah saham-saham yang risikonya paling rendah di Bursa Efek. Karena saham2 tersebut banyak diperdagangkan, serta punya fundamental yang kuat, sehingga ketika harga sahamnya turun, pasti akan diborong lagi. 

Berbeda dengan saham2 gorengan yang pergerakan harganya tidak pasti. Banyak saham gorengan yang setelah harganya jatuh tidak diangkat lagi. 

Sehingga, saham big cap adalah saham yang bagus ditradingkan untuk anda yang ingin mencari saham2 low risk. Saham2 big caps juga cocok untuk trader saham yang ingin "membeli IHSG". Saya beberapa kali dapat pertanyaan seperti ini: 

"Pak Heze, saya ingin beli IHSG bagaimana caranya? Kan IHSG dalam jangka panjang selalu naik. Kalau saya beli IHSG, saya nggak perlu pantau terus pergerakan market short term" 

Anda tidak bisa membeli IHSG. Yang bisa anda beli adalah saham-saham yang ada di Bursa Efek. Nah kalau anda memang berniat "membeli IHSG", solusinya anda bisa membeli saham2 yang pergerakannya searah dengan IHSG. 

Yap, dalam hal ini anda bisa memilih saham-saham big caps tersebut. Karena saham2 big caps punya pengaruh yang sangat besar terhadap IHSG, sehingga dengan membeli saham2 big caps, secara tidak langsung anda "membeli IHSG". 

Tapi perlu diingat juga, bahwa saham big cap bukan berarti tidak bisa turun / koreksi. Justru kalau market lagi jelek, maka saham2 big caps akan turun paling banyak. Namun sebaliknya, saat market mulai bergerak naik, return saham2 big caps sangat menggiurkan. 

Mungkin itu dulu yang bisa kita sharing tentang pemahaman saham big caps. Saya rasa pos ini sudah cukup menjelaskan tentang saham big caps di pasar saham Indonesia. Semoga bermanfaat untuk anda.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.