Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Harga Saham di Support, Waktunya Beli?

Garis support suatu saham, salah satunya berguna sebagai acuan trader untuk melihat titik entry buy yang bagus. Anda bisa mengetahui di harga berapa anda membeli saham, salah satunya melalui analisa harga support. 



Di halaman Rekomendasi Saham, kita juga sering membahas support-support saham tertentu. Jadi, apakah ketika harga saham sudah berada di support itu, berarti waktunya untuk beli saham? 

Trader sering berpikir bahwa ketika harga saham sudah menuju support, itu berarti waktunya untuk membeli saham di harga support-nya tersebut. 

Anggapan ini tidak salah. Memang support digunakan untuk menentukan level buy. Namun, sebenarnya harga support juga digunakan untuk wait and see dan konfirmasi. Bagaimana praktikknya dalam trading saham? Sekarang kita coba perhatikan chart saham INDF berikut: 

Harga support saham
Ketika anda berada dalam posisi tanda panah (candlestick merah yang saya beri tanda panah), saat harga saham INDF turun drastis di hari ketiga, apa yang akan anda lakukan? 

Apa anda akan langsung membeli sahamnya? Atau menunggu konfirmasi lebih lanjut? Yap, inilah kegunaan menentukan support saham tersebut. 

Penurunan drastis saham INDF membuat INDF mendekati support terendahnya selama 6 bulan (tanda persegi, di harga 5.000). Artinya, support terendahnya tersebut adalah acuan anda untuk: Pertama: Membeli sahamnya jika memang INDF langsung rebound dari support 5.000. 

Kemungkinan kedua: INDF justru turun lagi dari support 5.000, yang merupakan support terendah. Jika INDF turun lagi dari support 5.000, bisa jadi saham INDF akan melanjutkan penurunannya, karena support terendahnya adalah support krusialnya di chart. 

Keesokan hari, ternyata INDF turun lagi sampai ke support 5.225 (tanda lingkaran). Tetapi ternyata setelah mencapai 5.225, INDF mulai berbalik arah. INDF tidak sampai jatuh ke support 5.000 atau dibawahnya. 

Sehingga, di kisaran support 5.300, anda sudah bisa memutuskan untuk membeli saham INDF di harga support, karena INDF ternyata rebound dan tidak menyentuh atau jatuh dibawah 5.000. 

Beda cerita kalau ternyata INDF tekanan jualnya masih besar, sehingga jatuh ke 5.225, dan mulai mendekati 5.000 dan turun terus, anda harus wait and see. Jangan terburu beli sahamnya dengan lot besar. 

Bagaimana teman-teman trader? Disini anda sudah menangkap maksud dan kegunaan harga support suatu saham? 

Intinya, support suatu saham bisa memberikan anda acuan trading, serta untuk mengambil keputusan yang lebih realistis di market. Sehingga anda tidak hanya asal membeli saham ketika turun, atau wait and see terlalu lama karena anda takut (fear).

Harga support saham inilah yang bisa digunakan untuk melihat analisa-analisa chart lebih jauh dan potensi pergerakan sahamnya dalam jangka pendek.  

Dengan cara ini, anda tidak terburu-buru dalam membeli saham, sehingga anda punya pertimbangan trading dari harga supportnya tersebut. Kita coba analisa satu contoh lagi saham ACES berikut: 


Saham ACES diatas sudah mulai turun. Kita bisa lihat ada beberapa support terdekat yang cukup krusial yaitu harga 1.590-1.600 (tanda lingkaran). Dibawahnya ada lagi support 1.550-1.560 (tanda persegi).

Nah, dengan adanya harga-harga support tersebut, anda bisa menjadikan sebagai acuan beli atau wait and see. Jika saham ACES memang turun lagi dari support 1.600, maka ada baiknya anda menunggu support terdekat kedua di 1.550-1.560 untuk membeli sahamnya. 

Jika ACES bertahan di kisaran 1.590-1.600, anda bisa pertimbangkan untuk mulai membeli sahamnya secara bertahap apabila anda masih belum yakin ACES bakal naik tinggi. Jika sewaktu-waktu ACES koreksi, anda masih punya modal yang banyak untuk beli lagi di harga support terdekatnya. 

Itulah contoh-contoh analisa harga support saham sebagai analisa untuk membeli saham secara bertahap (akumulasi), membeli saham langsung dengan modal besar, maupun sebagai dasar anda untuk wait and see. 

Perlu anda perhatikan, analisa support tidak berlaku untuk semua saham. Analisa support resisten saham jauh lebih akurat diterapkan pada saham-saham yang likuid, pola chartnya bagus. 

Untuk saham2 yang tidak likuid, saham2 gorengan yang polanya tidak beraturan, analisa support ini biasanya tidak bisa dijadikan patokan analisa trading, karena saham2 tidak likuid lebih banyak digoreng bandar, sehingga pergerakan harga seringkali tidak bisa tercermin dari pola2 chartnya. 

Dalam analisa harga support untuk mengambil keputusan trading, ada baiknya anda juga kombinasikan dengan analisa2 lain, misalnya indikator Moving Average, Stochastic (indikator leading), analisa market. Bisa juga dengan pola candlestick, chart pattern. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.