Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham: Swing Trading atau Trading Harian?

Kapan sebaiknya menerapkan strategi swing trading? Kapan sebaiknya menerapkan strategi trading harian (intraday) / trading cepat? Kondisi pasar saham yang fluktuatif membuat anda para trader harus mampu menjadi trader saham yang fleksibel terutama dalam menerapkan strategi trading. 



Terkai strategi-strategi trading saham tersebut, saya sering mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan trader: "Bung Heze kondisi market sekarang lebih baik pakai strategi swing trading atau intraday trading saja?" 

Salah satu pertanyaan rekan trader mengenai strategi intraday dan swing trading saham

Swing trading dan trading harian adalah dua strategi trading saham yang paling diminati trader. Keduanya memiliki strategi yang berbeda, di mana swing trading adalah trend follwing. Dalam swing trading, anda membeli dan kemudian menyimpan saham sampai jangka waktu 1 minggu - 1 bulan.  

Sedangkan trading harian alias intraday trading adalah strategi trading cepat (harian) yang dilakukan dengan beli saham pagi hari jual sore, atau sebaliknya. Dan jangka waktu intraday trading cukup singkat yaitu 1 sampai 3 harian trading. Baca juga: Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore - Trading Cepat.  

[Anda bisa pelajari strategi full praktik swing trading disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. Sedangkan untuk yang ingin menerapkan trading harian / trading cepat, anda bisa praktikkan lengkap disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham]. 

Kedua strategi trading ini sama-sama bisa menghasilkan profit maksimal. Namun tentu saja anda harus menggunakan strategi trading pada momentum yang tepat. Kapan sebaiknya menggunakan swing trading? Kapan sebaiknya pakai strategi trading harian? 

KAPAN MENGGUNAKAN SWING TRADING? 

Swing trading lebih bagus digunakan ketika pasar saham berada dalan kondisi naik / bullish. Selain itu, kondisi pasar saham yang sudah mulau bullish reversal setelah turun tajam, juga merupakan kondisi yang bagus untuk swing trading. 

Hal ini karena, saham2 yang sedang bullish (banyak sentimen positif di market), dan saham2 yang sedang bullish reversal, biasanya banyak saham bagus yang kenaikannya bisa bertahan selama kurun waktu lebih lama (1 minggu - 1 bulan, tergantung tren marketnya). 

Hal ini pernah saya praktikkan sendiri, di mana saya mentradingkan saham AALI dengan strategi swing trading pada saat IHSG mengalami bullish reversal, dan swing trading ini bisa menghasilkan profit yang lebih maksimal saat kondisi IHSG sedang naik. 

Anda bisa pelajari kembali sharing pengalaman swing trading saya disini: Strategi Swing Trading Saham. 

"Bagaimana kalau kondisi pasar saham sideways atau bergerak normal? Apakah cocok untuk swing trading?" Tanya anda. 

Faktanya, kita pasti akan sering berhadapan dengan kondisi pasar saham normal, dalam arti tidak terlalu bullish atau bearish, karena sentimen2 yang dapat mempengaruhi market secara signifikan tidak selalu ada. 

Swing trading sebenarnya juga bisa diterapkan dalam kondisi pasar saham normal. Namun, dalam kondisi pasar saham sideways, tentu anda harus lebih selektif memilih saham untuk swing trading. Pilihlah saham2 yang sudah murah, punya tren naik dan secara historis pergerakannya bagus. 

Itulah pentingnya analisa teknikal dan screening saham, supaya strategi buy and hold dari swing trading yang anda jalankan bisa meraih profit yang lebih maksimal. Strategi2 swing trading dapat anda pelajari disini: Cara Memilih Saham untuk Swing Trading.

KAPAN MENGGUNAKAN INTRADAY TRADING?

Intraday trading bagus digunakan saat kondisi pasar saham yang sedang BEARISH. Mengapa? Karena dalam kondisi pasar saham turun, mayoritas saham harganya masih berpotensi turun ke level support-support selanjutnya. 

Saat market bearish, pasti ada saat-saat di mana IHSG akan rebound. Reboundnya IHSG ini bisa anda manfaatkan untuk mendapatkan profit jangka pendek (harian). 

Berdasarkan pengalaman saya, pasar saham yang bearish, biasanya akan didukung dengan rebound jangka pendek yang cukup meyakinkan. Saat itulah ada banyak saham bagus yang harganya sudah jatuh, akan naik dengan cepat, dengan persentase yang tinggi.  

Tapi karena kondisi IHSG masih turun, kemungkinan besar saham2 hanya akan naik 1-3 hari, setelah itu saham2 akan turun lagi. Semakin bearish IHSG, maka potensi saham jatuh dibawah level2 supportnya akan semakin besar. 

Nah, kalau anda menerapkan strategi swing trading dengan cara hold saham 1 minggu - 1 bulan saat market (strong) bearish, kemungkinan besar saham yang anda beli harganya akan turun lagi setelah satu minggu. Padahal kalau anda tradingkan dengan intraday, anda sudah bisa dapat profit jangka pendek tanpa harus hold saham terlalu lama. 

Selain itu, kondisi pasar saham yang SIDEWAYS atau bergerak NORMAL juga bagus diterapkan strategi intraday trading. Yap, dalam kondisi tersebut, anda bisa memanfaatkan support resisten jangka pendek berulang untuk mendapatkan profit harian. 

Strategi2 memilih saham bagus untuk intraday trading, plus analisa tape reading untuk traidng harian, bisa anda pelajari full praktiknya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Kalau kondisi pasar saham lagi bullish atau strong bullish, intraday trading kurang cocok diterapkan, karena saat saham bullish, kenaikan harga saham bisa bertahan lebih lama, sehingga buy and hold (swing trading) lebih enak untuk diaplikasikan.  

KOMBINASI SWING TRADING & INTRADAY TRADING

Sebagai trader saham, ada baiknya jika anda mempelajari keduanya, sehingga anda bisa lebih fleksibel dalam trading. Anda bisa menerapkan swing trading dan intraday trading. Pelajari juga: Kombinasi Trading Cepat & Swing Trading. 

Misalnya dalam kondisi pasar saham bergerak normal atau sideways, baik swing maupun intraday trading sama-sama bagus diterapkan. Anda hanya perlu menggunakan analisa untuk melihat saham2 mana yang trennya bagus untuk swing trading, dan saham2 mana yang bagus buat harian. 

Jadi, anda bisa memisah anda modal trading untuk trading harian dan swing trading. Misalnya, anda bisa alokasikan 50% modal untuk intraday dan 50% sisanya buat swing trading. 

Sehingga, anda memiliki saham-saham yang bisa menghasilkan profit untuk jangka pendek, dan saham2 untuk disimpan dalam jangka waktu yang lebih panjang (swing trading). 

Semoga pos ini dapat menjawab pertanyaan rekan-rekan tentang praktik SWING TRADING dan INTRADAY TRADING. Keduanya sama-sama bagus, dan jika bisa dikombinasikan, why not?

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.