Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham yang Naik Saat IHSG Turun

El Heze
Pada saat IHSG lagi turun tajam, entah karena koreksi setelah naik tajam atau karena sentimen negatif, mayoritas saham akan mengalami penurunan. Hal ini akan terjadi pada saham2 kapitalisasi besar dan saham2 kapitalisasi menengah (saham2 lapis dua). 

Terutama kalau anda sering trading di saham2 LQ45, maka saham2 LQ45 ini mayoritas akan mengalami penurunan ketika IHSG jatuh, karena pergerakan saham LQ45 memiliki korelasi positif terhadap IHSG.    

Namun saat IHSG turun tajam, tetap saja ada saham2 yang naik puluhan persen. Saham-saham apa sajakah itu? Anda bisa perhatikan pergerakan saham2 top gainer dibawah ini pada saat IHSG turun hampir 2% dalam sehari: 

Saham Top Gainer
Jawabannya adalah: Saham-saham lapis tiga / saham kapitalisasi kecil atau biasa disebut sebagai saham gorengan. Dan ada tambahan lagi, yaitu waran. Kalau anda belum tahu waran dan mekanisme perdagangannya anda bisa baca disini: Memahami Waran: Definisi dan Cara Trading Waran. 

Jadi, saham2 yang bakalan tetap naik tinggi saat IHSG drop adalah saham2 gorengan dan waran. Mayoritas saham2 tersebut tidak akan terpengaruh dengan kondisi IHSG. 

Para scalper trader biasanya memanfaatkan saham2 lapis tiga untuk mendapatkan profit cepat di saat IHSG sedang mengalami penurunan tajam.  

Tapi untuk anda tipe-tipe trader "slow", yang suka mencari saham2 yang tidak terlalu berisiko, alias lebih suka mencari saham2 likuid yang sering berkorelasi positif dengan IHSG, maka saya tidak menyarankan anda menggunakan cara seperti itu tadi. 

Anda yang lebih suka memanfaatkan technical rebound dan mengincar saham2 yang likuid, ketika anda menemukan kondisi market yang koreksi tajam, maka satu2nya strategi adalah: WAIT AND SEE, sambil melakukan screening saham yang harganya sedang turun untuk dibeli saat rebound.  

Nah, ketika market mulai bullish / rebound, anda bisa mulai membeli saham2 yang murah entah membeli sebagian (bertahap) atau semuanya. Ciri2 dan praktik menemukan saham2 yang diskon secara analisis teknikal, bisa anda pelajari disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Karena tidak ada kondisi di mana IHSG turun terus. Pada saat IHSG dan mayoritas saham sudah murah, pasti saham akan rebound lagi. Untuk anda yang lebih terbiasa trading di saham2 likuid seperti blue chip dan LQ45, maka anda bisa menerapkan strategi wait and see ketika market lagi drop. 

Sayangnya, banyak trader saham yang tidak sabar dan tergoda meraup untung cepat saat IHSG sedang koreksi, dengan cara mentradingkan saham2 lapis tiga dan waran, padahal trader tidak terbiasa melakukannya.

Akhirnya, trader rugi di saham2 tersebut. Padahal kalau trader mau bersabar menunggu (wait and see) dan menyisakan cash saat market turun, trader punya kesempatan membeli saham2 di harga diskon / murah. 

Di satu sisi, banyak juga saham2 lapis tiga yang naik puluhan persen ternyata memiliki spread fraksi harga yang kurang baik. Sebagai contoh, saat IHSG turun, saya ambil satu contoh saham LION yang naik 23%. Perhatikan bid-offer saham LION dibawah ini: 


Ternyata walaupun naik 23%, saham LION memiliki spread fraksi harga yang sangat jelek, di mana banyak antrian harga yang renggan / tidak terisi. Misalnya dari harga best bid 505 langsung melonjak ke harga 580 best offer. 

Hal ini sering terjadi pada saham2 yang lapis tiga. Tentu saja, saham2 seperti ini sangatlah berisiko untuk trader. Mengenai spread, fraksi harga dan bid-offer saham, saya banyak bahas praktik2nya disini: Ebook Intraday & Analisa Tape Reading Saham. 

Jadi kesimpulannya, walaupun IHSG turun / koreksi sebanyak apapun, anda akan tetap menemukan saham2 yang bakalan naik tinggi, yaitu saham2 lapis tiga dan waran, yang mayoritas likuiditasnya kurang baik. 

Untuk anda tipikal scalper, anda bisa memanfaatkan saham2 lapis tiga ini di saat IHSG sedang koreksi tajam. Tapi buat anda yang tidak terbiasa trading di saham2 yang risikonya tinggi, maka di saat IHSG turun tajam, ada baiknya anda menahan diri dengan wait and see. 

Anda tidak perlu nekad masuk di saham2 gorengan saat IHSG drop, karena jauh lebih baik jika anda memiliki banyak cash yang siap anda 'belanjakan' ketika saham2 sudah mulai rebound. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.