Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Turun, Apa yang Harus Dilakukan

Jika anda membeli saham, kemudian saham anda turun, maka biasanya ada tiga keputusan yang akan dilakukan oleh trader saham: 

- Hold (tetap pegang sahamnya)
- Averaging down
- Cut loss

Pada saat saham yang dibeli sudah terlanjur turun, trader seringkali bingung mengambil keputusan trading mana yang harus dilaksanakan. Apakah harus tetap hold sahamnya tanpa menambah porsi (averaging down)? Apakah saya harus averaging down? Atau cut loss saham untuk dipindahkan ke saham lain, atau buy back di support?

Tidak ada keputusan yang benar dan salah. Saat saham turun, anda boleh saja hold, averaging down atau cut loss, karena semua tergantung dari: Kondisi market, saham yang anda beli, momentum trading dan masih banyak faktor lainnya. 

Sekarang mari kita bahas satu per satu poin-poin diatas. 

HOLD TANPA AVERAGING DOWN 

Saat saham anda turun anda boleh tetap hold saham, tanpa melakukan averaging down, jika anda mengalami kondisi-kondisi trading berikut:

1. Anda sudah membeli saham di harga yang bagus 

Jika anda sudah memilih saham yang tepat, anda sudah membeli saham di harga yang bagus, maka anda boleh memutuskan untuk tidak melakukan cut loss. Anda bisa hold / tahan saham anda, sampai saham anda nanti rebound lagi diatas harga beli anda, dan anda bisa menjual profit. 

Cara membeli saham di harga bagus dan menentukan momen trading, bisa anda pelajari praktik-praktik analisis teknikal untuk menemukan saham2 yang layak trading disini: Buku Saham Pemula - Expert. 

2. Anda membeli saham-saham pilihan anda yang mudah rebound

Melanjutkan poin pertama, selain anda membeli saham di harga bagus, jika saham yang anda beli memang adalah saham2 pilihan (stock pick) yang sudah sering anda tradingkan, di mana saham2 tersebut memang punya pergerakan teknikal dan fundamental yang baik, maka anda bisa hold saham anda. 

Karena saham2 yang mudah rebound, ketika harganya turun, maka tidak butuh waktu lama untuk pulih kembali (naik) setelah harganya jatuh. Untuk menemukan saham2 yang sedang murah secara analisis teknikal, anda bisa baca disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

3. Saham yang anda beli hanya koreksi wajar

Anda bisa hold saham anda ketika turun jika saham yang anda beli hanya mengalami penurunan wajar. Koreksi wajar berarti saham anda turun bukan karena ada perubahan fundamental secara signifikan (seperti perusahaan tiba2 rugi, operasional bermasalah). 

Namun saham turun karena memang fluktuatif market dan koreksi pasar sejenak. Didukung poin pertama dan kedua, maka ketika IHSG sudah mulai rebound, saham2 anda akan kembali pulih. Jadi anda tidak perlu terburu untuk cut loss.    

AVERAGING DOWN 

Saat saham anda turun, anda boleh menambah porsi saham anda dengan cara membeli saham lagi di harga yang lebih rendah, sehingga harga rata2 anda lebih murah (averaging down). Saya menyarankan untuk averaging down jika: 

1. Anda masih punya banyak modal untuk trading

Averaging down saya sarankan jika memang anda masih memiliki modal yang banyak untuk trading. Kalau anda sudah nggak punya modal untuk beli saham lagi saat turun, jangan memaksakan untuk suntik modal. 

Anda juga boleh melakukan averaging down jika memang anda masih membeli saham dalam jumlah sangat sedikit, dan saham anda sedang turun. Anda boleh menambah jumlah saham anda. 

Tapi faktor modal alias duit saja tidak cukup. Ada beberapa faktor lain yang harus anda perhatikan kalau anda mau averaging down selain modal. Baca poin dua sampai empat.  

2. Saham anda adalah saham yang bagus secara teknikal

Anda boleh averaging down kalau memang saham yang anda beli memiliki pergerakan yang bagus, dalam arti mudah rebound setelah turun.

Tapi kalau sebelumnya anda membeli saham tanpa banyak pertimbangan dan analisa, lalu saham anda turun, saya sangat tidak menyarankan pada anda untuk averaging down, karena risikonya besar.  

Untuk anda yang ingin menerapkan praktik2 memilih (screening) saham untuk menemukan stock pick yang bagus buat trading, anda bisa pelajari disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

3. Anda tidak membeli saham di harga tinggi (terlalu mahal)

Averaging down bisa anda lakukan jika anda sudah membeli saham di harga diskon, murah dan saham tersebut memiliki fluktuatif yang baik. Sebaliknya, kalau anda sebelumnya membeli di harga tinggi dan saham anda langsung turun, saya tidak menyarankan untuk averaging down. 

Saham yang harganya terlalu tinggi secara teknikal, memiliki potensi penurunan / koreksi yang lebih cepat dan terjadi lebih lama, terutama kalau kondisi market IHSG dan global sedang jelek. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham yang Akan Turun (Koreksi) 

4. Anda tidak sedang dalam keadaan emosional 

Jangan pernah melakukan averaging down karena anda sedang emosi. Karena kalau anda emosional dan anda ingin saham anda cepat naik, maka anda bisa salah total mengambil keputusan trading. 

Ingat bahwa averaging down juga memiliki risiko bagi trader. Maka dari itu, strategi averaging down harus dilakukan saat anda tenang. Anda bisa baca tulisan saya tentang strategi averaging down disini: Strategi Averaging Down yang Benar.

CUT LOSS

Cut loss bisa anda terapkan dalam trading ketika saham anda turun, jika anda mengalami kondisi-kondisi berikut: 

1. Saham anda mengalami perubahan fundamental signifikan

Jika saham anda turun karena terjadi perubahan fundamental (contohnya seperti kasus saham AISA), maka saya menyarankan anda untuk cut loss. Kalau fundamental perusahaan mengalami penurunan drastis, umumnya sahamnya akan turun dalam waktu lama, dan sulit untuk kembali lagi.  

2. Anda salah membeli saham / salah mengambil posisi trading

Ini yang sering sekali dialami trader. Jika anda salah membeli saham, yaitu anda membeli saham tanpa analisa, anda coba membeli saham gorengan, anda beli saham karena ikut2an trader lain, anda membeli saham tanpa pertimbangan yang matang, anda harus cut loss. 

Selain itu, kalau anda salah mengambil posisi beli, yaitu anda membeli saham karena terburu-buru, sedang panik, psikologis sedang tidak tenang, dan saham anda turun, membeli saham di harga tinggi, saya menyarankan anda untuk cut loss terlebih dahulu. 

Hal ini bertujuan agar dalam jangka panjang, portofolio anda tetap bisa diisi oleh saham2 bagus. Banyak trader yang tidak mau cut loss ketika salah membeli saham, akibatnya portofolio trader diisi oleh saham2 yang jelek dan nyangkut bertahun-tahun. Baca juga: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss?

Jadi ketika saham anda turun, anda tidak harus langsung melakukan cut loss. Anda boleh hold atau averaging down. Tergantung kondisi trading yang anda alami.  

Banyak yang menyarankan kalau saham turun mending cut loss, dan ambil lagi di harga bawah. Saran ini benar, tapi tentunya tidak mutlak harus seperti itu. 

Di dalam trading saham anda harus fleksibel, sehingga anda bisa mengambil keputusan trading dengan cara menyesuaikan kondisi yang anda alami. 

Untuk menentukan apakah anda harus hold, cut loss atau averaging down, memang faktor pengalaman trading ini akan sangat membantu anda. Percayalah kalau semakin sering anda praktik trading..

Kalau anda nggak suka "mencontek" rekomendasi2 berbayar tanpa menganalisa. Anda mau menganalisa saham2 secara otodidak, maka ketika saham anda turun, anda akan tahu apa yang harus anda lakukan. Semua butuh proses. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.