Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Saham Vs Forex

El Heze
Saya sering dapat pertanyaan seperti ini: "Pak Heze, kenapa lebih banyak bahas dan fokus ke saham? Buat analis teknikal, pergerakan di pasar forex itu jauh lebih menggiurkan dibandingkan saham. Kenapa Pak Heze nggak fokusnya ke forex saja"

Pertanyaan2 serupa juga cukup sering saya temukan di forum / grup saham. Maka dari itu, saya ingin membahas saham dan forex, terutama dari sisi analisa teknikal: Kira-kira mana yang lebih menguntungkan? Dan kenapa saya lebih fokus ke saham, bukan ke forex? 

Saya pernah menjalankan trading forex, lebih tepatnya beberapa bulan setelah saya mengenal dunia trading saham. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk lebih fokus dan stay di dunia trading dan investasi saham. 

Kenapa?

Saya tidak mengatakan bahwa forex lebih menguntungkan daripada saham, dan juga sebaliknya. Apalagi dua jenis trading tersebut berbeda instrumennya, walaupun analisa teknikal yang dipakai sama. Saya lebih memilih menekuni trading saham karena: 

1. SESUAI PROFIL RISIKO SAYA 

Ini adalah alasan utama mengapa saya memilih saham ketimbang forex, karena profil risiko risiko saya lebih cocok di saham. Pergerakan volatilitas harga forex jauh lebih tinggi dibandingkan saham. 

Sedangkan saya adalah tipe trader yang wolesss.. Saya biasanya cenderung melakukan strategi intraday trading, swing trading dan beberapa persen modal saya, saya masukkan untuk investasi jangka panjang. 

Trading harian saham yang saya jalankan pun, juga saya lakukan dengan mencari saham2 yang pergerakannya bagus untuk trading cepat, bukan saham2 yang terlalu berisiko dan volatilitasnya terlalu tinggi. Pelajari juga strategi2 trading harian saham disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Karena fluktuatif saham tidak 'seliar' forex, maka pergerakan saham lebih PREDICTABLE dibandingkan forex. Meskipun demikian, untuk memilih saham2 yang predictable ini, tentu saja kita harus memilih saham yang bagus juga. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Pergerakan forex yang sangat cepat, membuat trading forex lebih cocok digunakan untuk trading jangka pendek (bahkan mungkin jangka sangat pendek yaitu scalping). Di satu sisi, dalam forex, anda harus jauh lebih disiplin dalam manajemen cut loss, karena fluktuatif harga yang sangat cepat, sehingga risikonya juga semakin tinggi. 

Menurut pandangan dan praktik yang saya jalankan, mengingat fluktuatif saham lebih stabil dibandingkan forex, saham lebih enak dan cocok dilakukan dalam segala time frame trading, mulai dari trading harian, trading mingguan, bulanan bahkan hold sampai jangka panjang untuk saham2 fundamental bagus. 

Jadi kalau memang saya ingin swing trading atau bahkan investasi, ketika saham turun tapi masih berada dalam tren yang bagus, maka saya tidak perlu menetapkan cut loss yang terlalu ketat.  

2. Saya ingin "punya perusahaan" 

Saya dari dulu memiliki keinginan untuk bisa "punya perusahaan-perusahaan" yang bagus, ternama perusahaan yang dikenal oleh masyarakat. Hal ini bisa saya wujudkan kalau saya membeli saham, melalui pasar saham (software online trading). 

Saham-saham yang bagus bukan hanya memberikan keuntungan dalam bentuk kenaikan saham (capital gain), tetapi juga dalam bentuk dividen, sehingga saham bisa menjadi sarana untuk mendapatkan profit, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Apa yang saya tulis di pos ini sekaligus menjawab pertanyaan beberapa rekan seperti yang saya paparkan di paragraf pertama pos ini. 

Perhatikan kembali, terutama poin nomor satu. Saya menuliskan bahwa saya lebih memilih trading saham karena sesuai profil risiko saya. 

Itu artinya, di pos ini saya tidak mengajak anda untuk lebih memilih trading saham dibandingkan forex. Tapi saya mengajak anda untuk menganalisa dan menyesuaikan diri anda dengan profil risiko dan passion yang anda miliki sebelum anda memutuskan mau terjun ke saham atau forex, atau bahkan keduanya

Nah, kalau memaksakan untuk trading forex padahal forex tidak sesuai dengan profil risiko saya, maka kemungkinan besar trading forex justru tidak akan bisa memberikan keuntungan, namun sebaliknya. 

Jadi, anggapan bahwa analisa teknikal itu lebih menjanjikan untuk pasar forex kurang tepat menurut pengalaman pribadi saya. Sebaliknya, dengan trading saham bukan berarti anda pasti untung. Karena baik trading saham maupun, selain anda harus paham dengan analisa teknikal, instrumen trading yang anda tekuni harus sesuai profil risiko anda.  

Karena baik anda trading saham maupun forex, semua itu harus didasari dengan PASSION. Sekali lagi saya ulangi, trading saham forex harus didasari dengan passion yang anda punya.

Kalau anda tidak siap menerima risiko fluktuatif harga yang terlalu tinggi di forex, maka forex bukanlah passion anda. Cobalah untuk trading saham. 

Sebaliknya, kalau anda lebih terbiasa dengan fluktuatif harga di forex, dan anda merasa trading saham itu "profitnya lama", maka anda bisa memilih trading di forex. 

Jangan pernah beranggapan bahwa pergerakan harga yang lebih fluktuatif itu pasti akan jauh lebih menguntungkan. Faktanya tidak semudah itu. 

Jangan mudah terpengaruh dengan ajakan2 orang lain untuk trading dengan iming-iming profit yang besar, profit cepat, profit mudah. 

Hal pertama yang harus anda lakukan kalau anda mau trading saham atau forex:  Anda yang harus bisa memutuskan sendiri apakah anda lebih punya passion di saham atau forex? Dan profil risiko mana yang lebih cocok untuk anda? Saham atau forex? 

Seperti yang saya tuliskan di pos ini: Belajar Saham, Tapi Takut Rugi? Kalau anda tidak punya passion dengan bidang tertentu (baik saham maupun forex), maka jangan pernah memaksakan untuk terjun di dunia trading, karena risikonya akan sangat besar.

Tapi kalau anda merasa 'sreg' dan lebih cocok dengan trading (trading saham misalnya), teruslah untuk menekuninya dan jangan pernah bosan untuk menganalisa. Karena trading  yang dilakukan dengan benar dan tekun, akan membuahkan profit yang maksimal.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.