Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Gap Saham: Jebakan Gap Up

Pada saat anda stand by saat sesi pre-opening saham (pukul 08:55), dan ketika market baru saja dibuka pukul 09:00, pernahkah anda menemukan kondisi di mana IHSG langsung mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga kenaikan IHSG maupun saham2 tertentu ini membentuk gap up di saham?

Kalau anda belum tahu apa itu gap up, saya pernah membahas contohnya disini: Waspadai Gap Up Saham PTBA. Pertanyaan selanjutnya: Kenapa bisa terjadi gap up di saham maupun IHSG? 

Gap up biasanya terjadi saat pelaku pasar (trader) sedang mengalami masa optimis atau euforia dalam jangka yang sangat singkat. Perhatikan kata kuncinya: "Jangka waktu yang sangat singkat".   

Contohnya: Sebelum jam market buka, sudah ada pengumuman tentang rilis laporan keuangan emiten2, di mana hampir semua emiten membukukan kinerja yang sangat bagus. Maka, sangat mungkin saat IHSG dibuka, IHSG langsung dibuka naik drastis, sehingga meninggalkan gap up, karena saking optimisnya pelaku pasar. 

Gap up juga sering terjadi setelah kita melewati aksi Pemilu (momen 5 tahunan). Kalau pelaku pasar melihat hasil Pemilu memuaskan dan berjalan dengan baik, tertib, maka pelaku pasar bisa menjadi sangat optimis, euforia terhadap market kita. Sehingga, keesokan hari IHSG bisa langsung dibuka melonjak naik

Hal ini karena terjadi aksi beli dalam jumlah yang sangat besar, dan pelaku pasar berani memasang harga beli saham yang tinggi, sehingga harga dibuka melonjak naik (ada gap). 

JEBAKAN GAP UP

Tapi perlu anda pahami, gap up ini seringkali menjebak trader. "Lho kenapa Pak Heze, bukannya kalau saham dibuka naik tinggi sampai gap up itu pertanda investor percaya sama market kita?" Tanya anda. 

Sayangnya, gap up itu umumnya terjadi karena euforia / optimisme sesaat. Namanya euforia ataupun optimisme sesaat, sifatnya bakalan cuman sebentar. 

Saham yang dibuka naik gap up, suka nggak suka, tidak lama kemudian akan turun lagi untuk menutup gap-nya. Hal ini karena saham yang dibuka naik gap itu sesungguhnya tidak mencerminkan pergerakan harga 'yang sesungguhnya'.. 

Sehingga, cepat atau lama pelaku pasar akan kembali profit taking setelah harga saham naik terlalu tinggi dalam waktu yang terlalu singkat, untuk menutup kembali gap-nya, sekaligus untuk melakukan 'penyesuaian harga'.  


Anda bisa lihat contoh IHSG diatas (tanda persegi itu gap up-nya). Itu saat sehari setelah coblosan Pemilu 2019, di mana IHSG langsung dibuka gap up (saat itu tiba2 IHSG langsung 1,35%). Tapi nggak lama kemudian, IHSG perlahan-lahan mulai turun untuk melakukan penyesuaian harga dan menutup gap, sehingga bisa anda lihat ada upper shadow panjang, yang menunjukkan bahwa harga saham mulai turun terus dari titik tertingginya di hari itu. 

Di saat itu, banyak saham yang awalnya terlihat naik sangat meyakinkan, tapi 10-15 menit kemudian harganya ya balik turun lagi. Bahkan saya menemukan beberapa saham yang setelah dibuka gap-up, dalam 10 menit, sahamnya sudah merah (turun) lagi.

Semakin cepat dan meninggalkan gap up yang tinggi, maka semakin cepat pula harga saham akan turun kembali ke gapnya. It means semakin besar gap up-nya, peluang harga saham turun lagi akan semakin banyak.  

Oke, so apa yang harus dilakukan kalau market lagi euforia banget, sehingga saham2 banyak yang naiknya membentuk gap up? Ada dua hal yang bisa anda lakukan:  

1. Kalau anda punya saham dan sudah untung, segera jual saham anda. Jangan berharap saham bakal naik lebih tinggi karena anda berpikir pelaku pasar lagi optimis sama pasar saham kita. Karena nggak lama kemudian, market bakalan turun lagi setelahnya. 

Saya sendiri pernah memberikan watchlist saham, yang bisa anda lihat disini: Rekomendasi saham, di mana saya juga pernah memberikan saran untuk menjual saham2 di watchlist yang sudah naik karena adanya euforia2 market, supaya trader bisa peluang ambil saham lagi di harga bawah. 

2. Kalau anda belum sempat beli saham, jangan terlena, jangan ikut senang berlebihan dan beli saham dalam jumlah besar ketika terjadi euforia. 

Tunggulah saham turun, agar anda tidak salah membeli saham di harga puncak. Kalau anda ingin membaca saham2 yang sudah murah dan diskon, saya menuliskan praktik2nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon dan Murah. 

Kesalahan trader yang sering dilakukan adalah: Trader sering langsung terburu membeli saham ketika saham lagi pada naik sangat tinggi. Padahal hanya dalam kurun waktu pendek, saham langsung koreksi lagi.

Apa yang saya tuliskan di pos ini, merupakan pengalaman2 pribadi saya juga ketika menemukan saham2 gap up karena euforia.

Intinya, euforia pendek di pasar saham ini harus kita sikapi dengan benar. Gap up saham akibat euforia bisa menjadi jebakan trader yang cukup berbahaya kalau anda tidak jeli melihat momen dan terburu-buru membeli saham.  

2 komentar:

  1. Selamat pagi Pak.. bagaimana cara mendeteksi saham yang akan Gap Up keesokan harinya biar cuan kita bisa maksimal? pertanyaan saya ini muncul karena sebelumnya saya hold saham BOSS dan terlambat saya deteksi kalau hari ini terjadi Gap Up pada saham ini. Terima kasih sebelumnya Pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi,

      Sayangnya saham yang akan gap up keesokan hari tidak akan bisa kita deteksi, karena pada dasarnya gap up (maupun gap down) itu adalah pergerakan harga yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat, karena adanya over-reaksi atau under-reaksi.

      Tapi ada satu cara mengidentifikasi kemungkinan gap up. Biasanya saham yang muncul candle hijau panjang dengan volume tinggi dan membentuk marubozu atau upper = close, keesokan hari ada potensi untuk gap up, walaupun dalam praktikknya tidak selalu seperti itu

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.