Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham IPO yang Menjebak Trader: Studi Kasus Saham SWAT

Saat anda mengamati pergerakan harga saham di jam trading, anda pasti hampir setiap kali menemukan saham-saham yang mengalami kenaikan drastis dalam sehari. Saham-saham seperti ini biasanya akan menarik perhatian trader. 

Termasuk kalau anda sering "nongkrong" di grup-grup saham, biasanya saham yang naik terus pasti akan jadi perhatian trader alias jadi trending topic. Biasanya hal ini sering terjadi pada saham2 yang baru IPO, karena banyak saham yang baru IPO harganya terus naik, dan bisa kena auto reject atas sampai tiga hari berturut-turut (walaupun sering juga terjadi pada saham2 yang sudah cukup lama melantai di Bursa). 

Melihat saham2 yang naik kencang seperti ini, tidak sedikit trader yang awalnya tidak tahu apa-apa soal saham tersebut, tidak pernah cek teknikalnya, buta sama sekali terhadap saham tersebut, akhirnya ikut masuk (buy) di saham yang lagi trending topic tersebut. Mungkin anda juga pernah mengalaminya?

Namun saham-saham seperti ini justru sangat berisiko bagi trader, terutama kalau anda sama sekali tidak mengerti pola sahamnya sama sekali, tidak mengerti perusahaannya seperti apa, prospeknya bagaimana, lalu anda ikutan membeli sahamnya, maka hal ini tidak lebih dari gambling, bukan trading. Ibarat anda sedang beli kucing dalam karung.

Karena ada banyak sekali contoh seperti itu di pasar saham (penulis sendiri waktu masih lampu hijau di dunia saham juga pernah kepancing beli saham2 yang lagi trending, padahal penulis sebenarnya juga tidak tahu itu saham apaan), maka di pos ini saya akan membahas salah satu contoh saja, yaitu saham SWAT. Oke, perhatikan grafik SWAT dibawah ini: 


Saat SWAT baru pertama kali melantai di Bursa saham, saham SWAT ini naik hampir tiga kali lipat dari harga IPO awalnya, di mana SWAT hari pertama ada di kisaran harga 232. Dan kemudian SWAT terus saja naik sampai 650 pada hari kelima. 

Pada saat hari ketiga, keempat, kelima SWAT terus naik, SWAT mulai ramai sekali dibicarakan. Akhirnya banyak trader yang masuk di saham SWAT ini karena SWAT menjadi saham yang menarik perhatian. Ada trader yang berhasil take profit lebih dahulu. 

Sebaliknya ada banyak golongan trader yang takut ketinggalan kereta dan akhirnya terus mengejar saham SWAT karena ada rumor SWAT akan naik ke 1.000 bla bla bla.. Akhirnya banyak trader yang mulai beli SWAT di hari kelima, di harga 640. 

Apa yang terjadi pada hari-hari selanjutnya? Well, anda bisa lihat sendiri pada grafik SWAT langsung anjlok tanpa ampun. Hanya selama 4 hari SWAT kembali ke harga IPO-nya, dan kini SWAT konsolidasi di harga 170-an. 

Jadi bagaimana trader yang sudah terlanjur ikut-ikutan beli hanya karena sahamnya trending dan belum sempat jual di 600 atau 640-an? Sudah pasti sahamnya akan nyangkut. Dan kalau anda pegang SWAT di 640 misalnya, lalu anda nggak sempat jual karena  saking cepetnya turun, lalu sekarang ada di 170, anda bisa menghitung berapa minus-nya portofolio yang anda miliki. 

Kemudian anda menyela: "Ah, tunggu aja ntar pasti balik lagi ke 700."

Kalau anda berpikir SWAT bisa balik ke 700 atau bahkan 1.000, jawabannya pasti selalu ada kemungkinan. Tetapi yang ingin saya tekankan disini bukan soal SWAT akan balik lagi ke 700, 1.000 atau 2.000 sekalipun. 

Yang ingin saya tekankan adalah: Tradinglah menurut analisa anda, dan bersikaplah sebagai trader yang RASIONAL dan REALISTIS. Jangan beli saham hanya karena saham tersebut lagi trending topic. Jangan beli saham yang jadi trending topic karena anda nggak mau kelihatan konyol.  

Kembali ke contoh SWAT tadi. SWAT yang turun secara drastis 160, mungkin saja suatu saat diangkat lagi sampai 1.000, who knows? Atau anda yang sempat beli saham SWAT karena ikut2-an dan sempat profit mungkin berpikir: "Biarin aja, toh buktinya saya profit dari SWAT."

Namun dari kondisi2 seperti inilah, anda bisa menilai apakah anda sudah benar2 menjadi seorang trader? Anda mungkin bisa untung di saham SWAT karena kebetulan, tapi apakah dengan cara trading seperti itu anda bisa terus dapat profit konsisten? 

Di salah satu pos yang pernah saya tulis di Saham Gain ini (saya juga lupa nulis di artikel yang mana), saya pernah menuliskan tentang gaya trading saya: "Saya hanya membeli saham yang saya ketahui pola teknikalnya, yang saya yakin bahwa saham tersebut bisa naik. Jadi meskipun ada saham2 yang sedang jadi trending topic, kalau saham tersebut saya tidak mengerti penyebab kenaikannya, maka i don't care".

Maksud kalimat tersebut adalah: Saya hanya akan beli saham yang bisa saya analisis secara teknikal. Kalaupun ada saham yang ramai diperbincangkan, tapi saya tidak tahu kenapa alasannya saham tersebut naik, saya tidak akan beli. 

Meskipun kita sebagai trader mungkin akan kelihatan konyol dan bodoh kalau tidak beli saham yang trending topic. Trader lain mungkin akan berkata: 

"Lho itu sahamnya naik kok nggak beli? Nggak bisa profit donk".

Tapi saya akan jawab: I don't care, karena saya adalah trader dan bukan spekulan yang cuma suka ikut-ikutan. Percayalah trading dengan cara yang rasional membuat anda lebih mampu mencetak profit yang konsisten, daripada sekedar mencetak profit besar tapi hanya sementara alias hanya hoki / keberuntungan. 

Satu lagi yang perlu anda ingat, pos ini bukan bermaksud untuk melarang anda beli saham yang baru IPO, atau beli saham yang jadi trending topic. Tidak ada masalah jika anda mau membeli sahamnya. Tetapi, anda harus bisa mem-backup alasan kenapa anda membeli. Karena dalam trading saham, anda harus bisa menjawab pertanyaan apa dan kenapa anda membeli. Baca juga: Mau Main Saham? Jawab Pertanyaan Trading Plan ini.

Inilah yang pada akhirnya akan membedakan, apakah anda seorang trader atau hanya seorang spekulan yang untung-untungan saja.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.