Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Mengatasi Rasa Menyesal Saat Take Profit Saham

Rasa menyesal ketika take profit sering terjadi ketika trader menjual saham, namun setelah saham dijual, harganya naik lagi. Sebagai contoh, anda membeli saham di harga 500, dan berencana menjual ketika harganya naik ke 550. 

Sore hari, harga 550 di best offer tersentuh dan order match. Tidak lama kemudian, harga saham yang sudah anda jual tadi naik lagi nggak tanggung-tanggung sampai 670. Kemudian anda merasa menyesal:

"Kenapa kok tadi buru-buru aku jual. Seharusnya aku tunggu beberapa menit lagi."
"Harusnya saya tadi jualnya di 670."
"Harusnya tadi nunggu harganya diatas 600 baru dijual."

Apakah anda pernah mengalami hal seperti ini? Jujur saya juga pernah. Terkadang saham yang saya jual untung harganya naik lagi tidak lama kemudian dan beberapa kali saya berpikir harusnya saya jual di harga lebih tinggi. Namun setelah saya analisa kembali, menyesali keputusan take profit yang sudah dibuat sangatlah tidak bijaksana. 

Anda yang sering mengalami rasa menyesal saat take profit, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi rasa menyesal tersebut:

1. Trading plan anda sudah benar 

Kembali ke contoh tadi katakanlah anda beli saham di 500 dan kemudian anda rencana jual di 550. Setelah harga menyentuh 550, anda langsung jual.  

Berarti trading plan yang anda buat sudah benar. Artinya Anda sudah bisa menepati trading plan anda sendiri. Anda bisa menganalisis dengan benar. Anda berhasil membeli saham di 500, dan prediksi anda juga benar bahwa harga saham naik sampai 550, dan anda bisa mengeksekusinya dengan baik sesuai dengan rencana yang sudah anda buat. 

Dengan kata lain, anda sudah berada di jalur trading yang benar. Jika trading plan yang anda buat sudah benar, dan anda bisa memprediksi dengan baik, untuk apa anda menyesali target take profit yang anda lakukan? 

Mengenai cara menyusun trading plan yang benar, anda bisa mendapatkan materinya disini: Buku Saham. 

Terus mengubah target trading plan dengan menaikkan target profit juga tidak baik untuk trading anda. Kenapa saya katakan tidak baik? Bukankah kalau anda mengubah target take profit, keuntungannya bisa lebih besar? Baca poin selanjutnya. 

2. Anda bukan peramal yang tahu semua 

Satu alsasan utama mengapa anda tidak perlu menyesal saat take profit adalah anda bukanlah peramal yang tahu pasti apakah harga saham akan naik sampai ke harga tertentu.

Jika anda membeli saham di 500 dan menjual di 550, kemudian harga saham naik lagi sampai 650 setelah anda jual, apakah anda tahu kalau harga saham tersebut bakalan naik sampai 650?

Faktanya, kita semua sebagai trader tidak akan pernah tahu. Kalau anda dan saya tahu harga saham akan naik ke 650, kita semua pasti akan jual di 650. Jika kita tahu harga saham akan naik ke harga lebih tinggi, kita tidak mungkin menjual saham di harga yang lebih rendah. 

Jadi kalau kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan harga saham kedepan, bukankah lebih baik jika kita menjual saham sesuai trading plan, dan tidak perlu berangan-angan?

4. Rasa bersyukur

Trader yang sering menyesal karena merasa take profitnya kurang tinggi menunjukkan bahwa trader kurang bersyukur. Jauh lebih baik jika anda bisa menjual saham anda profit, daripada rugi atau nyangkut. 

Perlu anda ketahui, faktanya banyak sekali trader yang sudah profit, tidak mau menjual, namun berharap harga saham akan naik lebih tinggi lagi. Alih-alih harga sahamnya naik terus, harga saham turun secara drastis, dan akhirnya trader yang seharusnya sudah profit, justru jadi nyangkut. 

So, kalau anda sudah profit anda harus realisasi. Itu artinya anda sudah bersyukur dengan profit yang anda dapatkan. Sekali lagi, anda bukanlah peramal yang tahu pasti apa yang akan terjadi dengan harga saham kedepan.

Itulah 3 poin yang bisa saya berikan pada anda terkait bagaimana cara agar anda tidak menyesal dengan take profit yang anda lakukan. Di pasar saham banyak sekali trader yang masih menyesal saat jual saham walaupun sudah profit (karena melihat harga saham yang naik lagi setelah dijual). 

Apakah anda termasuk di antaranya? Setelah anda membaca pos ini, anda bisa melakukan evaluasi trading anda. Selain take profit, anda juga harus mempelajari banyak hal tentang psikologis trading yang bisa membuat trading anda bisa berjalan di arah yang benar. Terkait materi psikologis saham, anda bisa membacanya disini: Psikologis Trading dan Mindset Investor. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.