Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Trading Saham selain Analisis Teknikal

Dalam trading saham, selama ini anda dan saya mengenal analisis teknikal sebagai analisis utama dalam keputusan beli dan jual saham. Memang benar, analisis teknikal adalah analisis utama yang harus anda gunakan agar anda memiliki dasar yang kuat dalam keputusan trading. 

Yang dimaksud analisis teknikal di pasar saham adalah grafik saham, candlestick, analisis bid-offer,  melihat net buy dan net sell, market running trade, indikator saham dan analisis lainnya yang mengarah pada analisis teknikal. 

Jadi, analisis teknikal itu nggak melulu hanya grafik, grafik, dan grafik. Tetapi analisis teknikal adalah analisis yang bisa digunakan secara langsung untuk menganalisis harga saham. Walaupun analisis net buy dan net sell, serta running trader juga agak mengarah pada behavior pelaku pasar. 

Di pasar saham, sebenarnya nggak hanya analisis teknikal saja yang bisa anda gunakan untuk menganalisis harga saham, ada analisis lainnya yang memiliki pengaruh besar ke harga saham yaitu KONDISI BISNIS SEKTOR PERUSAHAAN. Dampak ini akan menimbulkan SENTIMEN, sehingga ada REAKSI pelaku pasar untuk membeli atau melepas sahamnya. 


Sebagai contoh, ketika harga barang komoditas yang tertekan cukup lama turut menjatuhkan harga saham perusahaan batu bara, minyak, gas.  Kemudian, anda perhatikan juga perusahaan2 yang bergerak di bidang perkebunan minyak kelapa sawit. 

Di luar negeri, produk kelapa sawit "diperangi" karena minyak kelapa sawit dianggap tidak ramah lingkungan. Suka nggak suka, hal ini juga turut mempengaruhi harga sahamnya. Bahkan pengaruhnya bukan hanya satu-dua harga, tetapi bisa terpengaruh sampai berbulan-bulan.

Contoh lainnya, hypermart yang terancam melakukan PHK karena persaingan bisnis yang semakin kuat, terutama dengan minimarket yang kini kian menjamur. Hal ini akan menimbulkan suatu sentimen yang menyebabkan pelaku pasar menghindari saham2 ritel. 

Padahal, hal ini bukan 'akhir dari segalanya' untuk perusahaan2 ritel. Tapi, ya itulah faktanya. Pelaku pasar akan selalu bereaksi dengan cepat terhadap kondisi bisnis perusahaan, sehingga harga saham juga turut dipengaruhi oleh gonjang-ganjing ekonomi dan bisnis usaha tersebut. 

Hal inilah yang menjawab pertanyaan anda selama ini: "Kenapa kok harga saham A harganya terus turun dan nggak rame lagi kayak dulu?"  Memang ada banyak faktor penyebab turunnya harga saham, tetapi faktor kondisi bisnis ini memiliki pengaruh dan dampak yang cukup signifikan terhadap harga saham. 

Tapi... Protes anda: "Analisis yang Bung Heze paparkan ini bukannya itu lebih mengarah untuk analisis fundamental ya? Kenapa harus dihubungkan dengan analisis teknikal yang sifatnya jangka pendek?" Tanya anda

Anda harus ingat bahwa gejolak kondisi bisnis ini sangat berpengaruh terhadap harga sahamnya dalam JANGKA PENDEK. Apa buktinya? Banyak trader yang awalnya mau trading tapi malah jadi "investasi" karena membeli saham2 yang perusahaannya sedang bergejolak. 

Jadi, dalam trading anda bukan hanya memperhatikan analisis teknikal, tetapi gejolak kondisi bisnis yang sedang berlangsung harus anda perhatikan juga. Nah, saat saham mulai sepi peminat, kelihatan downtrend, maka saham seperti ini harus anda hindari UNTUK SESAAT. So, analisis trading saham bukan hanya soal teknikal. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.